Header Ads

TERUNGKAP! Ada Ratusan Tenaga Magang di RSUD Djasamen Saragih yang Tak Digaji

LINTAS PUBLIK - SIANTAR,  Baru beberapa Direktur Utama dilantik, RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar langsung diterpa kabar tak sedap.

Pihak manajemen disebut memiliki ratusan tenaga magang dan sudah menahun tidak menerima gaji.

Kabar pengadaan tenaga magang menjadi pembahasan utama, dan juga permasalah gaji yang sudah menahun tak diberikan. Hal ini terungkap dalam pertemuan SBSI Solidaritas, tenaga magang dengan pihak manajemen RSUD Djasamen Saragih, Selasa (18/7/2017).

Pertemuan SBSI Solidaritas, tenaga magang dengan pihak manajemen RSUD Djasamen Saragih, Selasa (18/7/2017) 

Pihak SBSI mempertanyakan mengapa sebagian pimpinan yang saat ini menjabat pada tahun-tahun sebelumnya juga menjadi pejabat di rumah ini bisa tidak tahu. Apalagi Direktur RSUD yang baru dilantik dr B Susanti, merupakan dokter yang diketahui sudah lama bertugas di rumah sakit tersebut.

Dalam pertemuan para pimpinan yang baru dilantik Plh Walikota Siantar Hefriansyah, malah seenaknya mengaku tidak tahu permasalahan adanya tenaga magang dan sudah menahun tidak pernah digaji.

Seorang tenga magang Lenny Silalahi membenarkan tindakan pihak rumah sakit. Katanya, sejak masuk ke BLUD RSUD Djasamen Saragih Tahun 2010, ia tidak mendapatkan upah sesuai mekanisme hukum.

"Kami yang magang ini tercatat di keanggotaan SBSI berjumlah 51 orang. Artinya masih ada magang RSUD di luar ini. Totalnya sekitar 140 lebih,” katanya singkat.

Dirut RSUD dr Djasamen Saragih dr B Susanti SP A mengaku, persoalan tersebut baru didapatkan setelah muncul protes dari ratusan tenaga magang dan SBSI Solidaritas yang dipimpin Ramlan Sinaga.

"Saya tidak mengetahui ini sebelumnya. Saya juga tidak tahu bagaimana status mereka-mereka ini," kata Susanti

Wadir I dr Harlen Saragih yang juga salah satu pejabat Wadir di masa pejabat Dirut sebelumnya juga senada dengan Susanti. Dia menyebut para tenaga magang tidak pernah menyelesaikan persoalan tersebut.

"Adik-adik ini tidak pernah menyampaikan kepada kami. Saya kurang tahu apakah ini sudah pernah disampaikan kepada menejemen yang lama dan tidak disampaikan kepada kami. Seharusnya, ada baiknya adik-adik ini menyampaikan keluhan dulu sama kami mana tahu bisa kami selesaikan dan ternyata langsung ke SBSI," dr Harlen berdalih.

Pengurus SBSI Solidaritas, Rindu Marpaung sangat menyesalkanya dengan menyebut bahwa posisi dr Harlen pada tahun tahun sebelumnya juga merupakan Wadir di rumah sakit.

"Mereka puluhan tahun bekerja tidak digaji. Saya kurang setuju juga dr Harlen mengatakan tidak tahu. waktu itu bapak salah satu unsur jajaran direktur juga,” tegas Rindu.

Rindu tidak menyangka rumah sakit milik pemerintah mempekerjakan orang namun tega tidak memberikan gaji. Padahal para tenaga magang selama ini mendapatkan Surat Keputusan (SK) bekerja.

"Kenapa dijadikan tenaga sukarela kawan-kawan magang ini? Saya bingung karena ini lembaga publik, berani mempekerjakan orang tanpa digaji" sebutnya. (trib/t)

LIHAT JUGA VIDEO DI BAWAH INI


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.