Pengurus Mushola Yakin Amplifier Yang Dibawa Zoya Milik Mushola
LINTAS PUBLIK - BEKASI, Rojali,40 penjaga Mushola Alhidayah yang juga dikenal ustad meyakini bahwa amplifier atau alat pengeras suara yang ada pada tersangka Zoya adalah milik mushola di kampung Hurip Jaya, Babelan Kabupaten Bekasi.
“Saya meyakini ini adalah ampli kami. Karena ada mohon maaf ya ada tai burung gereja. Karena biasanya ditaruh di pojok kamar di mana plafonnya tidak ada. Jadi burung tersebut suka berada di situ dan buang kotoran di situ,” jelas Rojali Senin,(7/8/2017) saat ikut keterangan pers bersama Kapolres Bekasi Kombes Pol Asep Adisaputra.
Selain itu Rojali meyakini dua unit spekear tersebut diputus kabelnya dengan menggunakan gunting. Di mana katanya kabelnya cocok dengan yang ada. “Selain itu kabel posisi terputus. Karena service pakai obeng. Kabel sangat sama. Sangat yakin familir. Pada dua minggu lalu pengajian pakai ampli ini. Kotoran burung ini tidak ilang,” jelas Rojali lagi.
Rojali menjelaskan bahwasanya pihaknya tidak memesan jasa servis. Karena dari pihak keluarga yang juga pengurus masjid juga banyak penyewaan ampli.
Ampli diketahui hilang kata Rojali adalah ketika pamannya Zaenul yang hendak mengetes ampli yang sudah membawa mik. Dimana rencananya akan melakukan haul malam hari pada saat kejadian.
Karena tiba-tiba tidak ada dicek kembali di tempat sebelumnya diletakkan. Rojali teringat bahwa ketika itu dirinya berpapasan dengan korban Muhammad Al Zahra alias Zoya namun tidak saling tegur sapa setelah mengambil air wudhu.
Tak lama kemudian Zoya keluar pun tidak diketahuinya karena dirinya mondar-mandir melayani orang beli pulsa tak jauh dari mushola. Pamannya bertanya dimana ampli dan tak ada orang selain korban masuk ke mesjid sebelum pamannya. Kalaupun ramai mesjid biasanya dihari Sabtu dan Minggu.
“Saya kejar orang tersebut 4 km. Kami berpapasan dengan orang tersebut yang menggunakan Honda Revo. Saya hapal betul motor itu karena sampingan parkirnya sama motor saya,” jelasnya.
Rojali sempat menanyakan kepada Zoya dengan bilang ampli hilang. Masih kata Rojali Zoya malah tancap gas dan terjatuh di pertigaan dekat Pasar Muara Bakti Babelan.
Bahkan Zoya langsung menceburkan diri ke kali. Rojali sempat bilang kepada warga jangan dihakimi serahkan kepada yang berwajib.
Namun ketika Zoya keluar dari kali banyak pemuda yang sedang menggalang dana. Tak pelak lagi massa yang marah lalu mengeroyok korban bahkan ada yang membakarnya. “Kami sudah konfirmasi binmaspol posisi sudah sore dan kerumunan massa sudah tidak terkendali,” tutup Rojali. (poskot/t)
LIHAT JUGA VIDEO DI BAWAH INI
“Saya meyakini ini adalah ampli kami. Karena ada mohon maaf ya ada tai burung gereja. Karena biasanya ditaruh di pojok kamar di mana plafonnya tidak ada. Jadi burung tersebut suka berada di situ dan buang kotoran di situ,” jelas Rojali Senin,(7/8/2017) saat ikut keterangan pers bersama Kapolres Bekasi Kombes Pol Asep Adisaputra.
Polisi tunjukkan amplifier yang diduga dicuri sari musala |
Selain itu Rojali meyakini dua unit spekear tersebut diputus kabelnya dengan menggunakan gunting. Di mana katanya kabelnya cocok dengan yang ada. “Selain itu kabel posisi terputus. Karena service pakai obeng. Kabel sangat sama. Sangat yakin familir. Pada dua minggu lalu pengajian pakai ampli ini. Kotoran burung ini tidak ilang,” jelas Rojali lagi.
Rojali menjelaskan bahwasanya pihaknya tidak memesan jasa servis. Karena dari pihak keluarga yang juga pengurus masjid juga banyak penyewaan ampli.
Ampli diketahui hilang kata Rojali adalah ketika pamannya Zaenul yang hendak mengetes ampli yang sudah membawa mik. Dimana rencananya akan melakukan haul malam hari pada saat kejadian.
Karena tiba-tiba tidak ada dicek kembali di tempat sebelumnya diletakkan. Rojali teringat bahwa ketika itu dirinya berpapasan dengan korban Muhammad Al Zahra alias Zoya namun tidak saling tegur sapa setelah mengambil air wudhu.
Tak lama kemudian Zoya keluar pun tidak diketahuinya karena dirinya mondar-mandir melayani orang beli pulsa tak jauh dari mushola. Pamannya bertanya dimana ampli dan tak ada orang selain korban masuk ke mesjid sebelum pamannya. Kalaupun ramai mesjid biasanya dihari Sabtu dan Minggu.
“Saya kejar orang tersebut 4 km. Kami berpapasan dengan orang tersebut yang menggunakan Honda Revo. Saya hapal betul motor itu karena sampingan parkirnya sama motor saya,” jelasnya.
Rojali sempat menanyakan kepada Zoya dengan bilang ampli hilang. Masih kata Rojali Zoya malah tancap gas dan terjatuh di pertigaan dekat Pasar Muara Bakti Babelan.
Bahkan Zoya langsung menceburkan diri ke kali. Rojali sempat bilang kepada warga jangan dihakimi serahkan kepada yang berwajib.
Namun ketika Zoya keluar dari kali banyak pemuda yang sedang menggalang dana. Tak pelak lagi massa yang marah lalu mengeroyok korban bahkan ada yang membakarnya. “Kami sudah konfirmasi binmaspol posisi sudah sore dan kerumunan massa sudah tidak terkendali,” tutup Rojali. (poskot/t)
LIHAT JUGA VIDEO DI BAWAH INI
Tidak ada komentar