Presiden Jokowi Tekankan Pentingnya Imunisasi Campak dan Rubella
LINTAS PUBLIK - YOGYAKARTA, Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya imunisasi campak dan rubella bagi anak-anak Indonesia. Dia mengatakan, kedua penyakit tersebut sudah terbukti sangat berbahaya di seluruh dunia jika dibiarkan menjangkiti anak-anak.
"Sekali lagi, ini adalah penyakit yang berbahaya. Saat ini di negara kita, masih kurang dari 1 persen yang sudah mendapatkan imunisasi Measles Rubella, jadi masih sangat kecil. Idealnya, lebih dari 95 persen anak-anak kita sudah mendapatkan," ujarnya saat menghadiri Pencanangan Kampanye Imunisasi Measles Rubella (MR) di MTs N 10 Sleman, Provinsi Yogyakarta, Selasa (1/8/2017).
Mengutip siaran pers Kementerian Kesehatan yang dipublikasikan pada 19 Juli 2017, measles (lebih dikenal dengan campak) dan rubella adalah penyakit infeksi menular melalui saluran napas yang disebabkan oleh virus. Campak dapat menyebabkan komplikasi yang serius seperti diare, radang paru (pneumonia), radang otak (ensefalitis), kebutaan, bahkan kematian.
Sementara rubella biasanya disebut sebagai penyakit ringan pada anak. Akan tetapi bila menular kepada ibu hamil pada awal kehamilan, dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan pada bayi yang dilahirkan. Kecacatan tersebut dikenal sebagai sindroma rubella kongenital, yang di antaranya meliputi kelainan pada jantung dan mata, ketulian, serta keterlambatan perkembangan.
Berdasarkan laporan media rilis oleh Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, program imunisasi secara serempak bukanlah hal yang baru di Indonesia. Melalui kampanye kesehatan serupa yang telah dilakukan sebelumnya, Indonesia bahkan dinyatakan telah berhasil menekan terjangkitnya jumlah penyakit cacar dan polio.
"Jadi saya percaya sekarang pun dengan niat baik kita juga insya Allah melaksanakan dan berhasil lakukan imunisasi measles rubella," Presiden menambahkan.
Presiden Joko Widodo juga berpesan kepada jajarannya untuk mengerahkan segenap kemampuan dalam memberikan penyuluhan langsung mengenai pentingnya imuniasasi kepada masyarakat.
"Gandeng seluruh sekolah, madrasah, dan pesantren. Gandeng semua orang tua untuk turut menyukseskan imunisasi measles rubella. Buka lebar pintu Posyandu, Puskesmas, rumah sakit, dan semua yang ditunjuk pemerintah untuk melaksanakan imunisasi measles rubella," ajak Presiden.
Sementara itu, Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 4 Tahun 2016 sebelumnya telah menyatakan bahwa imunisasi pada dasarnya dibolehkan (mubah) sebagai bentuk ikhtiar dalam mewujudkan kekebalan tubuh (imunitas) dan mencegah terjadinya suatu penyakit tertentu. Vaksin yang digunakan dalam kampanye kesehatan ini juga telah mendapat rekomendasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) serta memiliki izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM). Singkatnya, Vaksin MR dinyatakan aman dan telah digunakan di lebih dari 141 negara di dunia.
"Imunisasi ini manfaatnya jauh lebih banyak daripada mudharatnya," kata Presiden, setelah meninjau area pelayanan imunisasi MR bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo.
Untuk itu, Presiden mendesak para orang tua untuk mengikuti program imunisasi terhadap penyakit Measles dan Rubella (MR). Imunisasi MR diberikan untuk melindungi anak Indonesia dari penyakit kelainan bawaan seperti gangguan pendengaran, gangguan penglihatan, kelainan jantung, dan retardasi mental yang disebabkan oleh adanya infeksi Rubella pada saat kehamilan.
"Untuk melindungi anak-anak, melindungi hak-hak anak Indonesia agar tetap sehat dan ceria, serta melindungi masa depan anak-anak kita, saya menyerukan semua anak usia 9 bulan sampai kurang dari 15 tahun untuk mendapatkan imunisasi measles rubella," ujar Presiden.
Lebih lanjut, Presiden menambahkan, menjaga anak agar tetap sehat merupakan tugas penting bagi para orang tua. Negara pun juga turut ambil bagian dalam mengemban tugas tersebut, karena kesehatan anak Indonesia juga merupakan tanggung jawab negara.
"Namanya menjaga anak, yaitu membuat anak-anak tetap sehat. Ini adalah tugas setiap orang tua dan juga tugas dari negara. Anak-anak dititipkan Allah kepada kita untuk kita sayangi, didik, jaga, dan ayomi, terutama menjaga mereka dari berbagai penyakit yang berbahaya dan mematikan," kata Presiden.
Sementara itu, program imunisasi MR baru diinisiasi pemerintah mulai tahun ini dan akan diberikan secara gratis. Presiden berharap, program imunisasi MR dapat menjangkau seluruh anak-anak Indonesia. Program ini secara serempak dilaksanakan pada Agustus hingga September 2017 untuk seluruh wilayah di pulau Jawa dan Agustus hingga September 2018 untuk seluruh wilayah di luar pulau Jawa.
Imunisasi MR yang dicanangkan pemerintah ini diharapkan dapat menjadi jalan terbaik terhadap pencegahan campak dan rubella. Pemerintah berharap, pada 2020 mendatang, Indonesia terbebas dari kedua penyakit berbahaya tersebut.
LIHAT JUGA VIDEO DI BAWAH INI
Laporan: Hans Ringo
Sumber: Humas Kemensetneg
Foto: Kantor Staf Presiden |
"Sekali lagi, ini adalah penyakit yang berbahaya. Saat ini di negara kita, masih kurang dari 1 persen yang sudah mendapatkan imunisasi Measles Rubella, jadi masih sangat kecil. Idealnya, lebih dari 95 persen anak-anak kita sudah mendapatkan," ujarnya saat menghadiri Pencanangan Kampanye Imunisasi Measles Rubella (MR) di MTs N 10 Sleman, Provinsi Yogyakarta, Selasa (1/8/2017).
Mengutip siaran pers Kementerian Kesehatan yang dipublikasikan pada 19 Juli 2017, measles (lebih dikenal dengan campak) dan rubella adalah penyakit infeksi menular melalui saluran napas yang disebabkan oleh virus. Campak dapat menyebabkan komplikasi yang serius seperti diare, radang paru (pneumonia), radang otak (ensefalitis), kebutaan, bahkan kematian.
Sementara rubella biasanya disebut sebagai penyakit ringan pada anak. Akan tetapi bila menular kepada ibu hamil pada awal kehamilan, dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan pada bayi yang dilahirkan. Kecacatan tersebut dikenal sebagai sindroma rubella kongenital, yang di antaranya meliputi kelainan pada jantung dan mata, ketulian, serta keterlambatan perkembangan.
Berdasarkan laporan media rilis oleh Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, program imunisasi secara serempak bukanlah hal yang baru di Indonesia. Melalui kampanye kesehatan serupa yang telah dilakukan sebelumnya, Indonesia bahkan dinyatakan telah berhasil menekan terjangkitnya jumlah penyakit cacar dan polio.
"Jadi saya percaya sekarang pun dengan niat baik kita juga insya Allah melaksanakan dan berhasil lakukan imunisasi measles rubella," Presiden menambahkan.
Presiden Joko Widodo juga berpesan kepada jajarannya untuk mengerahkan segenap kemampuan dalam memberikan penyuluhan langsung mengenai pentingnya imuniasasi kepada masyarakat.
"Gandeng seluruh sekolah, madrasah, dan pesantren. Gandeng semua orang tua untuk turut menyukseskan imunisasi measles rubella. Buka lebar pintu Posyandu, Puskesmas, rumah sakit, dan semua yang ditunjuk pemerintah untuk melaksanakan imunisasi measles rubella," ajak Presiden.
Sementara itu, Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 4 Tahun 2016 sebelumnya telah menyatakan bahwa imunisasi pada dasarnya dibolehkan (mubah) sebagai bentuk ikhtiar dalam mewujudkan kekebalan tubuh (imunitas) dan mencegah terjadinya suatu penyakit tertentu. Vaksin yang digunakan dalam kampanye kesehatan ini juga telah mendapat rekomendasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) serta memiliki izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM). Singkatnya, Vaksin MR dinyatakan aman dan telah digunakan di lebih dari 141 negara di dunia.
"Imunisasi ini manfaatnya jauh lebih banyak daripada mudharatnya," kata Presiden, setelah meninjau area pelayanan imunisasi MR bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo.
Untuk itu, Presiden mendesak para orang tua untuk mengikuti program imunisasi terhadap penyakit Measles dan Rubella (MR). Imunisasi MR diberikan untuk melindungi anak Indonesia dari penyakit kelainan bawaan seperti gangguan pendengaran, gangguan penglihatan, kelainan jantung, dan retardasi mental yang disebabkan oleh adanya infeksi Rubella pada saat kehamilan.
"Untuk melindungi anak-anak, melindungi hak-hak anak Indonesia agar tetap sehat dan ceria, serta melindungi masa depan anak-anak kita, saya menyerukan semua anak usia 9 bulan sampai kurang dari 15 tahun untuk mendapatkan imunisasi measles rubella," ujar Presiden.
Lebih lanjut, Presiden menambahkan, menjaga anak agar tetap sehat merupakan tugas penting bagi para orang tua. Negara pun juga turut ambil bagian dalam mengemban tugas tersebut, karena kesehatan anak Indonesia juga merupakan tanggung jawab negara.
"Namanya menjaga anak, yaitu membuat anak-anak tetap sehat. Ini adalah tugas setiap orang tua dan juga tugas dari negara. Anak-anak dititipkan Allah kepada kita untuk kita sayangi, didik, jaga, dan ayomi, terutama menjaga mereka dari berbagai penyakit yang berbahaya dan mematikan," kata Presiden.
Sementara itu, program imunisasi MR baru diinisiasi pemerintah mulai tahun ini dan akan diberikan secara gratis. Presiden berharap, program imunisasi MR dapat menjangkau seluruh anak-anak Indonesia. Program ini secara serempak dilaksanakan pada Agustus hingga September 2017 untuk seluruh wilayah di pulau Jawa dan Agustus hingga September 2018 untuk seluruh wilayah di luar pulau Jawa.
Imunisasi MR yang dicanangkan pemerintah ini diharapkan dapat menjadi jalan terbaik terhadap pencegahan campak dan rubella. Pemerintah berharap, pada 2020 mendatang, Indonesia terbebas dari kedua penyakit berbahaya tersebut.
LIHAT JUGA VIDEO DI BAWAH INI
Laporan: Hans Ringo
Sumber: Humas Kemensetneg
Tidak ada komentar