Tanah Adat Merasa Dipermainkan, Bupati Humbahas Mendapat Surat Terbuka
LINTAS PUBLIK – HUMBAHAS, Bupati Humbahas mendapat ktirik tajam dari masyarakay kabupaten Hubang Hasundutan (Humbahas), ini disebabkan masyarakat menilai bupatu Humbahas tidak lagi mengayomi rakyatnya.
Bukan itu saja, menurut warganet pemilik akun facebook Hermanto Manullang, bupati kini sangat sulit dihubungi, dan melupakan janji-janjinya ketika kampanye dulu yang menyatakan akan melindungi masyarakat Humbahas, termasuk melindungi tanah adat, tapi nyatanya pada Desember 2016 lalu Adendum sudah disampaikan Presiden kepada masyarakat yang langsung didampingi Bupati, sejauh ini belum terealisasi.
Demikian petikan surat terbuka dari masyarakat Humbahas untuk Bupatinya, yang disalin lintaspublik.com, Jumat (11/8/2017) dari akun Hermanto Manullang yang di posting di Group "Kabar - kabari Humbang Hasudutan".
“Masyarakat Paddumaan Sipituhuta menunggu Janji Politik Bupati Dosmar Banjarnahor SE diwaktu Pilkada kab Humbahas, Foto terlampir adalah arsip yang saya ambil pada saat Kampanye Pilbup yang lalu, Debat Kandidat Calon Bupati Masyarakat Paddumaan Sipituhuta.
Nga tanggung-tanggung Calon Bupati Dosmar Banjarnahor Jempol Darah untuk memeperjuangkan Masyarakat Paddumaan Sipituhuta menjadikan tanah mereka menjadi tanah Adat.
Masyarakat kecamatan Pollung pun bulat hampir 6800 suara memilih Dosmar Barjarnahor mengalahkan kandidat lain tidak terlepas dari Janji-janji Politiknya kala itu.
Desember 2016 lalu Adendum sudah disampaikan Presiden kepada masyarakat langsung didampingi Bupati.
Reperda diajukan kabarnya ke DPRD bulan April, ada keresahan mengapa tidak langsung setelah menerima Adendum tersebut.
Pertanyaan kami ada apa antara Januari hingga April?
Pertanyaan berikut yang saya pikirikan, Apakah hubungan Bupati harmonis dng DPRD sehingga masih kategori Retorika atau Sampul Raperda itu?
Boleh ya Bapak saya tanyakan.
Masyarakat Petani Berharap Bupati Dosmar Banjarnahor segera serius memproduksi Perda bekerjasama dengan pihak Legislatif Humbahas Agar segera terlaksana
Kini Masyarakat resah jadinya, sebab tidak ada lagi komunikasi dengann Pak Bupati Dosmar Banjarnahor yang di idolakan itu ,katanya kalau ditelepon ngak diangkatpun..
Padahal Sudah 8 Bulan adendum Presiden. Dismskanpun.
"Pak Bupati yangg baik hati tolong waktunya dua menit mengangkat telepon saya, tetapi tidak juga ada tanggapan", Jelas Bapak James Sinambela Ketua Perjuangan Pandumaan Sipituhuta.
Saya sebagai putra Humbahas berhak ikut ingin mempertanyakan hal ini kepada pak Bupati, mengapa harus putus komunikasi dengan rakyat itu Bapak?
Ada tambahan juga keterangan dari Pak James Sinambela, bahwa Bupati berjanji di Gereja baru-baru ini, dimana Bapak marminggu ke kampung mereka.
Bapak katakan:
kepada Masyarakat angyg anaknya masuk Perguruan Tinggi Negeri akan dibiayai oleh Pemkab Humbang Hasudutan (HH).
Nah.. Giliran anak-anak masyarakat masuk benaran dibeberapa PTN, ada pula jawaban dari Kadis Pendidikan HH bahwa anak-anak tersebut harus mempunyai nilai IP 3,5, weleh weleh weleh sandiwara apa ini...
Kasihan saya rasa masyarakat kecil dipermainkan sprt ini, katanya
Bapak yang datang ke Pollung memberi janji namun itupun dibuat sulit..
Apa yang harus dilakukan Masyarakat Paddumaan Sipituhuta Pak bupati...
ngak mungkin juga harus sperti mahasiswa yg kemarin berdemo untuk menagih janji?
Baru diajak bisa duduk bersama.
Rasanya saya juga ikut malu akhir-akhir ini kok Humbahas sering demo mohon lah pak bupati segera di sikapi.
Saya melihat kertidakseriusan Bupati terhadap Janji-janjinya, ditambah ketidakharmonisanya dengan Para Legislatif membuat Rencana Perda Tanah Adat Masyarakat Paddumaan Sipituhuta hanyalah sampul dan Formula.
Saya mengkiritisi Dosmar tidaklah ada kepentingan Pribadi apapun akan tetapi Nurani Rakyat saja sebagai putra Daerah Humbahas
Ayo Pak Bupati Dosmar Banjarnahor SE..saya seyakin yakinnya
Bahwa Bapak bisa jadi Bupati yg Komitmen Dan HEBAT.. Terimakasih Salam Hormat Tuhan Memberkati".
LIHAT JUGA VIDEO DI BAWAH INI
Penulis : tim
Bukan itu saja, menurut warganet pemilik akun facebook Hermanto Manullang, bupati kini sangat sulit dihubungi, dan melupakan janji-janjinya ketika kampanye dulu yang menyatakan akan melindungi masyarakat Humbahas, termasuk melindungi tanah adat, tapi nyatanya pada Desember 2016 lalu Adendum sudah disampaikan Presiden kepada masyarakat yang langsung didampingi Bupati, sejauh ini belum terealisasi.
Demikian petikan surat terbuka dari masyarakat Humbahas untuk Bupatinya, yang disalin lintaspublik.com, Jumat (11/8/2017) dari akun Hermanto Manullang yang di posting di Group "Kabar - kabari Humbang Hasudutan".
“Masyarakat Paddumaan Sipituhuta menunggu Janji Politik Bupati Dosmar Banjarnahor SE diwaktu Pilkada kab Humbahas, Foto terlampir adalah arsip yang saya ambil pada saat Kampanye Pilbup yang lalu, Debat Kandidat Calon Bupati Masyarakat Paddumaan Sipituhuta.
Nga tanggung-tanggung Calon Bupati Dosmar Banjarnahor Jempol Darah untuk memeperjuangkan Masyarakat Paddumaan Sipituhuta menjadikan tanah mereka menjadi tanah Adat.
Masyarakat kecamatan Pollung pun bulat hampir 6800 suara memilih Dosmar Barjarnahor mengalahkan kandidat lain tidak terlepas dari Janji-janji Politiknya kala itu.
Desember 2016 lalu Adendum sudah disampaikan Presiden kepada masyarakat langsung didampingi Bupati.
Reperda diajukan kabarnya ke DPRD bulan April, ada keresahan mengapa tidak langsung setelah menerima Adendum tersebut.
Pertanyaan kami ada apa antara Januari hingga April?
Pertanyaan berikut yang saya pikirikan, Apakah hubungan Bupati harmonis dng DPRD sehingga masih kategori Retorika atau Sampul Raperda itu?
Boleh ya Bapak saya tanyakan.
Masyarakat Petani Berharap Bupati Dosmar Banjarnahor segera serius memproduksi Perda bekerjasama dengan pihak Legislatif Humbahas Agar segera terlaksana
Kini Masyarakat resah jadinya, sebab tidak ada lagi komunikasi dengann Pak Bupati Dosmar Banjarnahor yang di idolakan itu ,katanya kalau ditelepon ngak diangkatpun..
Padahal Sudah 8 Bulan adendum Presiden. Dismskanpun.
"Pak Bupati yangg baik hati tolong waktunya dua menit mengangkat telepon saya, tetapi tidak juga ada tanggapan", Jelas Bapak James Sinambela Ketua Perjuangan Pandumaan Sipituhuta.
Saya sebagai putra Humbahas berhak ikut ingin mempertanyakan hal ini kepada pak Bupati, mengapa harus putus komunikasi dengan rakyat itu Bapak?
Ada tambahan juga keterangan dari Pak James Sinambela, bahwa Bupati berjanji di Gereja baru-baru ini, dimana Bapak marminggu ke kampung mereka.
Bapak katakan:
kepada Masyarakat angyg anaknya masuk Perguruan Tinggi Negeri akan dibiayai oleh Pemkab Humbang Hasudutan (HH).
Nah.. Giliran anak-anak masyarakat masuk benaran dibeberapa PTN, ada pula jawaban dari Kadis Pendidikan HH bahwa anak-anak tersebut harus mempunyai nilai IP 3,5, weleh weleh weleh sandiwara apa ini...
Kasihan saya rasa masyarakat kecil dipermainkan sprt ini, katanya
Bapak yang datang ke Pollung memberi janji namun itupun dibuat sulit..
Apa yang harus dilakukan Masyarakat Paddumaan Sipituhuta Pak bupati...
ngak mungkin juga harus sperti mahasiswa yg kemarin berdemo untuk menagih janji?
Baru diajak bisa duduk bersama.
Rasanya saya juga ikut malu akhir-akhir ini kok Humbahas sering demo mohon lah pak bupati segera di sikapi.
Saya melihat kertidakseriusan Bupati terhadap Janji-janjinya, ditambah ketidakharmonisanya dengan Para Legislatif membuat Rencana Perda Tanah Adat Masyarakat Paddumaan Sipituhuta hanyalah sampul dan Formula.
Saya mengkiritisi Dosmar tidaklah ada kepentingan Pribadi apapun akan tetapi Nurani Rakyat saja sebagai putra Daerah Humbahas
Ayo Pak Bupati Dosmar Banjarnahor SE..saya seyakin yakinnya
Bahwa Bapak bisa jadi Bupati yg Komitmen Dan HEBAT.. Terimakasih Salam Hormat Tuhan Memberkati".
LIHAT JUGA VIDEO DI BAWAH INI
Penulis : tim
Tidak ada komentar