Header Ads

PDAM Tirtauli Dituding Pilih Kasih Sambung Instalasi Air di Pasar Dwikora, Ada Utang Rp. 480 Juta, Dibayar Rp. 10 Juta Air Disambung Lagi

LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Meski memiliki tunggakan berkisar Rp.480 juta, PDAM Tirtauli Kota Pematangsianyat malah melakukan penyambungan kembali instalasi air di Pasar Dwikora milik PD.Pasar Horas Jaya yang sempat diputus beberapa waktu lalu.

Penyambungan instalasi ini dikarenakan PD.Pasar Horas Jaya telah melakukan pembayaran dengan cara menyicil sebesar Rp.10 juta.

Akan tetapi,penyambungan yang dilakukan PDAM Tirtauli mendapatkan kecaman dari tokoh pemuda dan masyarakat.

Setelah Rasyid Sinambela menyatakan bahwa sikap PDAM Tirtauli Kota Pematangsiantar yang dipimpin Badri Kalimantan selaku Direktur Utama terkesan "murahan" dan pilih bulu terhadap Pasar Horas Jaya.

Kecaman tersebut juga datang dari Mariani yang merupakan pelanggan PDAM Tirtauli yang bertempat tinggal di Jalan Handayani 5 Kelurahan Bah Kapul Kecamatan Siantar Sitalasari.

"Itu tidak pantas,utang Rp.480 juta dibayar Rp.10 juta. Seharusnya, PDAM Tirtauli tegaslah jangan mau menerima Rp.10 juta itu. Paling tidak, PDAM Tirtauli menerima Rp.400 juta bila dilihat dari utangnya saat ini,"ujar Mariani yang tergabung dalam Lumbung Informasi Rakyat Kabupaten Simalungun.

"Kalau Rp.480 juta dibayar Rp.10 juta,ya itu gak mungkin,ke masyarakat saja dia (PDAM Tirtauli) gak mau kan,"tambah Mariani ketika dikonfirmasi melalui sambungan seluler pada Selasa malam,(12/9/2017).


Mariani bahkan mencontohkan dirinya ketika menunggak pembayaran selama 3 bulan pada Tahun 2017.Saat itu,jumlah tunggakan berkisar Rp 1,2 juta.Lalu,dirinya didatangi pegawai PDAM Tirtauli untuk segera membayar.

"Waktu itu saya bayar 2 bulan berkisar Rp.900 ribu.Itukan wajar,menunggak 3 bulan bayar 2 bulan.Ini kan utangnya berkisar Rp.480 juta,"ujarnya.


Dengan adanya perlakuan tersebut, dia menuding PDAM Tirtauli pilih kasih terhadap PD.Pasar Horas Jaya. Bahkan menimbulkan contoh tidak baik kepada masyarakat.

"Nanti masyarakat berbuat seperti ini juga.Kan sudah ada contohnya,"ujarnya sembari heran bahwa instalasi yang diputus mendatangkan pendapatan bagi perusahaan baik itu mengambil air,buang air kecil ataupun buang air besar.

Saat dikonfirmasi kepada Direktur Teknik Paruhum Siregar,SE MM selaku eksekutor lapangan tentang buka dan tuutp instalasi tidak memberikan jawaban.

Meski berulang kali dihubungi,Paruhum tidak mengangkat HPnya meski nada sambung terdengar aktif.


LIHAT JUGA VIDEO DI BAWAH INI




Penulis      : franki
Editor        : tagor

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.