Kriminalitas Marak di Siantar, 'KPK' Pajang Papan Bunga untuk Penegak Hukum
LINTAS PUBLIK - SIANTAR, Maraknya aksi kriminal yang belakangan ini terjadi di Kota Pematangsiantar, membuat lapisan masyarakat geram.
Seperti kasus penganiayaan terhadap Nd,siswi SMA Teladan kelas XII IPA yang dilakukan pelaku DS,hingga sepekan lebih aparat penegak hukum (APH) belum dapat menangkap pelaku.
Terakhir, kasus Rara Sitta S yang mengalami perampokan di Jalan Sibolga. Saat itu, tas Rara dijambret dua orang tak dikenal mengendarai sepeda motor. Rara kemudian mengejar kedua pelaku tersebut.Namun, kedua pelaku menendang sepeda motor Rara hingga oleng dan menyenggol sepeda motor yang melaju searah. Kemudian, Rara terjatuh dan wajahnya terseret ke aspal hingga korban meninggal dunia.
Beranjak dari kasus besar tersebut, menimbulkan keprihatinan dari masyarakat salah satunya dari Komunitas Pengordong Kota (KPK) yang bermarkas di kedai kopi Janner Siahaan
Komunitas ini memajang papan bunga Kamis (26/10/2017) di bundaran Adipura Simpang Empat yang bertuliskan "Turut Prihatin Atas Ketidak Pedulian Aparat Penegak Hukum Atas Maraknya Tindak Kriminal Hingga Berujung Kematian Rara DKK".
Ketua 'KPK' Herdin Silalahi menyebutkan maraknya kasus kriminal yang berada diwilayah Kota Siantar adalah salah satu bukti Polres Siantar diduga tutup mata atas tindakan kriminalitas di Kota berhawa sejuk ini.
"Semakin hari, semakin marak tindak kejahatan, tetapi kita lihat bagaimana kinerja Polres Siantar sepertinya menutup mata terhadap ini,"katanya.
Dia menambahkan karangan bunga tersebut merupakan salah satu bentuk dari kekesalan warga terhadap maraknya tindak kejahatan.
"Ini hanya mewakili sedikit kekesalan warga yang sudah merasa kota ini sudah tidak nyaman lagi,"katanya.
Dibuktikan dengan banyaknya tindak kriminal di Kota Siantar yang sampai saat ini belum terungkap.
"Kita lihat kasus pemerkosaan yang 3 orang pelakunya sampai saat ini belum tertangkap, kemudian penganiyaan terhadap siswi SMA Teladan yang pelakunya juga belum tertangkap, dan terakhir Rara yang di Jambret yang akhirnya dia meninggal, ini adalah sebagain contoh dimana kinerja Polres Siantar yang tidak baik, "sebutnya.
Masih kata Herdin, bahwa salah satu penyebab tindakan kejahatan semakin meningkat di Kota Siantat adalah tingginya tingkat predaran Narkoba di Kota Siantar.
"Kita lihat berapa banyak sudah Bandar Narkoba asal Siantar yang sudah ditangkap oleh Polres Simalungun, sedangkan Polres Siantar sepertinya mati suri dalam menangani ini, padahal Narkoba adalah salah satu penyebab tingginya tingkat kriminalitas, "katanya.
Untuk itu Herdin berharap agar Polres Siantar meningkatkan kinerjanya agar masyarakat merasa nyaman tinggal di Kota Siantar.
"Kita prihatin melihat kekuatiran masyarakat karena tingginya tingkat kriminalitas belakangan ini, dan kita harap Polres Siantar tidak tidur lagi lah, bangun lah dan berantas Narkoba, dan tindak kejahatan lainnya,"ucapnya penuh harap.
LIHAT JUGA VIDEO DI BAWAH INI
Penulis : franki
Editor : tagor
Seperti kasus penganiayaan terhadap Nd,siswi SMA Teladan kelas XII IPA yang dilakukan pelaku DS,hingga sepekan lebih aparat penegak hukum (APH) belum dapat menangkap pelaku.
Terakhir, kasus Rara Sitta S yang mengalami perampokan di Jalan Sibolga. Saat itu, tas Rara dijambret dua orang tak dikenal mengendarai sepeda motor. Rara kemudian mengejar kedua pelaku tersebut.Namun, kedua pelaku menendang sepeda motor Rara hingga oleng dan menyenggol sepeda motor yang melaju searah. Kemudian, Rara terjatuh dan wajahnya terseret ke aspal hingga korban meninggal dunia.
Beranjak dari kasus besar tersebut, menimbulkan keprihatinan dari masyarakat salah satunya dari Komunitas Pengordong Kota (KPK) yang bermarkas di kedai kopi Janner Siahaan
Komunitas ini memajang papan bunga Kamis (26/10/2017) di bundaran Adipura Simpang Empat yang bertuliskan "Turut Prihatin Atas Ketidak Pedulian Aparat Penegak Hukum Atas Maraknya Tindak Kriminal Hingga Berujung Kematian Rara DKK".
Ketua 'KPK' Herdin Silalahi menyebutkan maraknya kasus kriminal yang berada diwilayah Kota Siantar adalah salah satu bukti Polres Siantar diduga tutup mata atas tindakan kriminalitas di Kota berhawa sejuk ini.
"Semakin hari, semakin marak tindak kejahatan, tetapi kita lihat bagaimana kinerja Polres Siantar sepertinya menutup mata terhadap ini,"katanya.
Dia menambahkan karangan bunga tersebut merupakan salah satu bentuk dari kekesalan warga terhadap maraknya tindak kejahatan.
"Ini hanya mewakili sedikit kekesalan warga yang sudah merasa kota ini sudah tidak nyaman lagi,"katanya.
Dibuktikan dengan banyaknya tindak kriminal di Kota Siantar yang sampai saat ini belum terungkap.
"Kita lihat kasus pemerkosaan yang 3 orang pelakunya sampai saat ini belum tertangkap, kemudian penganiyaan terhadap siswi SMA Teladan yang pelakunya juga belum tertangkap, dan terakhir Rara yang di Jambret yang akhirnya dia meninggal, ini adalah sebagain contoh dimana kinerja Polres Siantar yang tidak baik, "sebutnya.
Masih kata Herdin, bahwa salah satu penyebab tindakan kejahatan semakin meningkat di Kota Siantat adalah tingginya tingkat predaran Narkoba di Kota Siantar.
"Kita lihat berapa banyak sudah Bandar Narkoba asal Siantar yang sudah ditangkap oleh Polres Simalungun, sedangkan Polres Siantar sepertinya mati suri dalam menangani ini, padahal Narkoba adalah salah satu penyebab tingginya tingkat kriminalitas, "katanya.
Untuk itu Herdin berharap agar Polres Siantar meningkatkan kinerjanya agar masyarakat merasa nyaman tinggal di Kota Siantar.
"Kita prihatin melihat kekuatiran masyarakat karena tingginya tingkat kriminalitas belakangan ini, dan kita harap Polres Siantar tidak tidur lagi lah, bangun lah dan berantas Narkoba, dan tindak kejahatan lainnya,"ucapnya penuh harap.
LIHAT JUGA VIDEO DI BAWAH INI
Penulis : franki
Editor : tagor
Tidak ada komentar