Puskesmas Singosari Harapkan Masyarakat Menjaga IPAL Komunal
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Komunal dibangun di Jalan Pandan Kelurahan Bantan tepatnya di wilayah Puskesmas Singosari dua tahun silam.
Dana pembangunan ini berasal dari Sanimas IDB (Sanitasi Masyarakat Islamic Development Bank) yang gunanya untuk menampung dan mengelola limbah rumah tangga.
Demikian disampaikan Kepala Puskesmas Singosari, Theodora Riny Sianturi,SKM belum lama ini.
Dijelaskan Theodora, IPAL Komunal di Jalan Pandan dipergunakan 52 KK yang berdomisili di wilayah sekitar.
Yang mana, awal berdirinya IPAL Komunal ini karena adanya survey oleh Puskesmas Singosari bahwa kebanyakan Kepala Keluarga di lokasi tersebut membuang limbah rumah tangganya langsung ke sungai.
"Berdasarkan survey Puskesmas, kebanyakan KK membuang limbahnya langsung ke sungai dan tidak memiliki memiliki Septic Tank. Jadi kalau buang kotoran (maaf),limbahnya langsung ke sungai dan ini tidak boleh,"ujar Theodora menjelaskan latar belakang berdirinya IPAL Komunal.
Dengan keberadaan IPAL Komunal itu, pihaknya sebagai penyuluh menghimbau masyarakat untuk menjaga dan memelihara IPAL Komunal sehingga tidak rusak.
Seperti tidak membuang benda-benda keras,tajam maupun tissu dari jalur perpipaan di rumah warga.
"Sebagai penyuluh,kita telah melakukan sosialisasi agar masyarakat ikut berpartisipasi menjaga IPAL Komunal.Dengan tidak membuang benda keras,tajam,tissu untuk menghindari rusaknya jalur perpipaan,"tutup Theodora.
Penulis : franki
Editor : tagor
Dana pembangunan ini berasal dari Sanimas IDB (Sanitasi Masyarakat Islamic Development Bank) yang gunanya untuk menampung dan mengelola limbah rumah tangga.
Demikian disampaikan Kepala Puskesmas Singosari, Theodora Riny Sianturi,SKM belum lama ini.
Dijelaskan Theodora, IPAL Komunal di Jalan Pandan dipergunakan 52 KK yang berdomisili di wilayah sekitar.
Yang mana, awal berdirinya IPAL Komunal ini karena adanya survey oleh Puskesmas Singosari bahwa kebanyakan Kepala Keluarga di lokasi tersebut membuang limbah rumah tangganya langsung ke sungai.
"Berdasarkan survey Puskesmas, kebanyakan KK membuang limbahnya langsung ke sungai dan tidak memiliki memiliki Septic Tank. Jadi kalau buang kotoran (maaf),limbahnya langsung ke sungai dan ini tidak boleh,"ujar Theodora menjelaskan latar belakang berdirinya IPAL Komunal.
Dengan keberadaan IPAL Komunal itu, pihaknya sebagai penyuluh menghimbau masyarakat untuk menjaga dan memelihara IPAL Komunal sehingga tidak rusak.
Seperti tidak membuang benda-benda keras,tajam maupun tissu dari jalur perpipaan di rumah warga.
"Sebagai penyuluh,kita telah melakukan sosialisasi agar masyarakat ikut berpartisipasi menjaga IPAL Komunal.Dengan tidak membuang benda keras,tajam,tissu untuk menghindari rusaknya jalur perpipaan,"tutup Theodora.
Penulis : franki
Editor : tagor
Tidak ada komentar