Gibran Pun Ikut Menyambut Kedatangan Keluarga Ibunda Bobby
LINTAS PUBLIK - MEDAN, Saat menyambut kedatangan Mora atau Mangalo-alo Mora, terlihat Gibran Rakabuming Raka berada dalam barisan tuan rumah. Di sampingnya berdiri Selvi Ananda sambil menggendong buah cinta mereka, Jan Ethes Narendra.
Mangalo-alo Mora adalah bagian dari rangkaian adat yang harus dilewati Kahiyang Ayu Siregar dan Muhammad Bobby Afif Nasution. Mora adalah saudara kandung laki-laki dari pihak ibu, kelompok ini sangat dihormati. Apabila Mora datang ke Horja, mereka harus disambut dengan sukacita.
"Mora datang membawa Indahan Tompu Robu. Bantuan secara adat sebagai tanda ikut bergembira. Ciri masyarakat yang menjunjung gotong royong," kata Afifudin Lubis, yang bergelar Mangaraja Ihutan Soripada, Jumat (24/11/2017).
Kahiyang mengucapkan terima kasih kepada para Mora seusai menerima semua buah tangan.
"Alhamdulillah, kami bisa berkumpul di sini. Saya ucapkan terima kasih kepada Uda dan Nanguda yang sudah datang. Semoga semua oleh-oleh yang dibawa diterima tondi," kata Kahiyang, Jumat.
Ucapan yang sama juga dikatakan Bobby. Dia berharap semua pemberian menjadi penyemangat mereka dalam berkeluarga.
Selepas subuh, Manalpokkon Lahan ni Horja atau memotong kerbau menjadi prosesi pembuka rangkaian acara adat. Seekor kerbau dibalut ulos diantar mobil bak terbuka ke rumah orangtua Bobby di Kompleks Bukit Hijau Regency (BHR), Taman Setia Budi Indah, Medan.
"Bagi suku Mandailing, kerbau adalah simbol tertinggi dan kemakmuran. Nanti akan diadati raja dan tetua adat, baru disembelih menghadap kiblat," kata Afifudin.
Diiringi irama Gordang Sembilan yang disebut Manyantan Gondang. Pada acara perkawinan, begitu Gordang berbunyi, pertanda Horja Godang (ada kerja besar).
Upacara Manyantan Gondang dan Gordang Sambilan berbarengan dengan berdirinya bendera-bendera adat sebagai pertanda Horja Godang. Bendera yang akan berkibar adalah bendera kebangsaan Merah Putih, bendera raja-raja Desa Na Walu, bendera Harajaon, bendera Lipan-lipan, bendera Siararabe, dan bendera Alibutongan (Pelangi).
Selanjutnya adalah prosesi Margalanggang atau Manortor. Pembuka Gelanggang Panortoran dilaksanakan Suhut (si empunya horja, dalam hal ini adalah keluarga Nasution), pengetua adat marga Nasution, Lubis, dan marga lain dari Mandailing. Juga pengetua adat Tabagsel, Inanta Soripada yaitu ibunda Bobby, Ade Hanifah Siregar, beserta ibu-ibu lainnya, dan Raja Panusunan.
"Raja Panusunan adalah raja yang memimpin persidangan adat. Raja Panusunan pada acara perkawinan Bobby dan Kahiyang adalah Pandopotan Nasution bergelar Patuan Kumala Pandapotan," ucap dia.
Afifudin bilang, seusai shalat Jumat, acara selanjutnya adalah Sidang Kerapatan Adat atau Maralok-alok Acara diawali dengan menyuguhkan sirih kepada empunya horja (suhut) kepada semua pengetua adat yang hadir.
Kemudian suhut, diikuti kahanggi, anakboru, dan namora natoras menyampaikan maksud dan tujuan acara hari itu, yakni memberi tahu para pengetua adat bahwa Bobby dan Kahiyang sudah menikah dan berharap acara pernikahannya dibesarkan secara adat.
Menyahuti permintaan suhut, para pengetua adat yang hadir akan memberi pendapat dan persetujuannya. Pimpinan sidang, Raja Panusunan, menyimpulkan bahwa acara adat untuk pernikahan Bobby dan Kahiyang dapat dilaksanakan dan diminta semua ikut berpartisipasi. Sidang ini ditutup dengan Margalanggang.
"Pada acara ini, diharapkan semua pengetua adat dan kaum ibu ikut manortor. Juga naposa dan nauli bulung atau muda-mudi sebagai tanda gembira menyambut Kahiyang," tutur dia.
Acara manortor akan dilanjutkan kembali pada malam hari lepas shalat isya. Para tetua adat, Inanta Soripada, naposa, dan nauli bulung akan menari semalam suntuk. (komp/t)
LIHAT JUGA VIDEO DI BAWAH INI
TAO TOBA NAULI - Tarian Danau Toba di Siantar
Mangalo-alo Mora adalah bagian dari rangkaian adat yang harus dilewati Kahiyang Ayu Siregar dan Muhammad Bobby Afif Nasution. Mora adalah saudara kandung laki-laki dari pihak ibu, kelompok ini sangat dihormati. Apabila Mora datang ke Horja, mereka harus disambut dengan sukacita.
"Mora datang membawa Indahan Tompu Robu. Bantuan secara adat sebagai tanda ikut bergembira. Ciri masyarakat yang menjunjung gotong royong," kata Afifudin Lubis, yang bergelar Mangaraja Ihutan Soripada, Jumat (24/11/2017).
Kahiyang mengucapkan terima kasih kepada para Mora seusai menerima semua buah tangan.
"Alhamdulillah, kami bisa berkumpul di sini. Saya ucapkan terima kasih kepada Uda dan Nanguda yang sudah datang. Semoga semua oleh-oleh yang dibawa diterima tondi," kata Kahiyang, Jumat.
Ucapan yang sama juga dikatakan Bobby. Dia berharap semua pemberian menjadi penyemangat mereka dalam berkeluarga.
Selepas subuh, Manalpokkon Lahan ni Horja atau memotong kerbau menjadi prosesi pembuka rangkaian acara adat. Seekor kerbau dibalut ulos diantar mobil bak terbuka ke rumah orangtua Bobby di Kompleks Bukit Hijau Regency (BHR), Taman Setia Budi Indah, Medan.
"Bagi suku Mandailing, kerbau adalah simbol tertinggi dan kemakmuran. Nanti akan diadati raja dan tetua adat, baru disembelih menghadap kiblat," kata Afifudin.
Diiringi irama Gordang Sembilan yang disebut Manyantan Gondang. Pada acara perkawinan, begitu Gordang berbunyi, pertanda Horja Godang (ada kerja besar).
Upacara Manyantan Gondang dan Gordang Sambilan berbarengan dengan berdirinya bendera-bendera adat sebagai pertanda Horja Godang. Bendera yang akan berkibar adalah bendera kebangsaan Merah Putih, bendera raja-raja Desa Na Walu, bendera Harajaon, bendera Lipan-lipan, bendera Siararabe, dan bendera Alibutongan (Pelangi).
Gibran Ikut manortor Menyambut Kedatangan Keluarga Ibunda Bobby |
Selanjutnya adalah prosesi Margalanggang atau Manortor. Pembuka Gelanggang Panortoran dilaksanakan Suhut (si empunya horja, dalam hal ini adalah keluarga Nasution), pengetua adat marga Nasution, Lubis, dan marga lain dari Mandailing. Juga pengetua adat Tabagsel, Inanta Soripada yaitu ibunda Bobby, Ade Hanifah Siregar, beserta ibu-ibu lainnya, dan Raja Panusunan.
"Raja Panusunan adalah raja yang memimpin persidangan adat. Raja Panusunan pada acara perkawinan Bobby dan Kahiyang adalah Pandopotan Nasution bergelar Patuan Kumala Pandapotan," ucap dia.
Afifudin bilang, seusai shalat Jumat, acara selanjutnya adalah Sidang Kerapatan Adat atau Maralok-alok Acara diawali dengan menyuguhkan sirih kepada empunya horja (suhut) kepada semua pengetua adat yang hadir.
Kemudian suhut, diikuti kahanggi, anakboru, dan namora natoras menyampaikan maksud dan tujuan acara hari itu, yakni memberi tahu para pengetua adat bahwa Bobby dan Kahiyang sudah menikah dan berharap acara pernikahannya dibesarkan secara adat.
Menyahuti permintaan suhut, para pengetua adat yang hadir akan memberi pendapat dan persetujuannya. Pimpinan sidang, Raja Panusunan, menyimpulkan bahwa acara adat untuk pernikahan Bobby dan Kahiyang dapat dilaksanakan dan diminta semua ikut berpartisipasi. Sidang ini ditutup dengan Margalanggang.
"Pada acara ini, diharapkan semua pengetua adat dan kaum ibu ikut manortor. Juga naposa dan nauli bulung atau muda-mudi sebagai tanda gembira menyambut Kahiyang," tutur dia.
Acara manortor akan dilanjutkan kembali pada malam hari lepas shalat isya. Para tetua adat, Inanta Soripada, naposa, dan nauli bulung akan menari semalam suntuk. (komp/t)
LIHAT JUGA VIDEO DI BAWAH INI
TAO TOBA NAULI - Tarian Danau Toba di Siantar
Tidak ada komentar