4 Orang Terseret Arus Banjir, SaLing Demo dan Minta Walikota Siantar Tanggap Bencana
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Belakangan ini, Kota Pematangsiantar dihadapkan masalah banjir karena curah hujan yang cukup tinggi. Teranyar, di sekitar Tanjung Pinggir sampai menyebabkan 4 orang terseret luapan arus hingga hanyut ke sungai.Beruntung tiga orang tersebut berhasil dievakuasi dan selamat.Namun,satu orang lagi masih dilakukan pencaharian oleh instansi terkait.
Sedangkan di Kelurahan Pondok Sayur,puluhan rumah warga tergenang banjir.
Prihatin atas peristiwa itu, Sahabat Lingkungan (Saling) melakukan aksi demo ke kantor Balai Kota untuk menyuarakan penanggulangan bencana sedini mungkin.
SaLing menilai,bahwa terjadinya bencana banjir dan longsor di Kota Pematangsiantar diakibatkan ketidak pedulian Pemerintah Kota dalam persoalan-persoalan lingkungan hidup.Pemerintah Kota Pematangsiantar masih cenderung sepele terhadap permasalahan-permasalahan yang berpotensi menyebabkan banjir dan longsor.
"Bisa kita lihat, hingga saat ini terjadi stagnasi dalam kebijakan Pemerintah Kota Pematangsiantat dalam menangani permasalah tersebut.Seperti maraknya bangunan yang berdiri di daerah aliran sungai (DAS) dan melanggar sempadan sungai,belum bisa diselesaikan oleh Pemko Siantat.Padahal sangat jelas,masalah seperti itu,justru paling berpotensi dalam menimbulkan bencana banjir dan longsor,"ucap koordinator aksi,Nico Nathanael Sinaga dalam pernyataan sikapnya, Senin (4/12/2017).
Aksi SaLing ini sempat ricuh,dikarenakan belasan pendemo memaksa masuk meski gerbang telah ditutup. Belasan pendemo,terlibat aksi dorong dengan petugas Satpol PP,hingga akhirnya pendemo diberi izin untuk menyuarakan aksinya di halaman kantor Balaikota.
LIHAT JUGA VIDEO DI BAWAH INI
Penulis : franki
Editor : tagor
Sedangkan di Kelurahan Pondok Sayur,puluhan rumah warga tergenang banjir.
Prihatin atas peristiwa itu, Sahabat Lingkungan (Saling) melakukan aksi demo ke kantor Balai Kota untuk menyuarakan penanggulangan bencana sedini mungkin.
SaLing menilai,bahwa terjadinya bencana banjir dan longsor di Kota Pematangsiantar diakibatkan ketidak pedulian Pemerintah Kota dalam persoalan-persoalan lingkungan hidup.Pemerintah Kota Pematangsiantar masih cenderung sepele terhadap permasalahan-permasalahan yang berpotensi menyebabkan banjir dan longsor.
"Bisa kita lihat, hingga saat ini terjadi stagnasi dalam kebijakan Pemerintah Kota Pematangsiantat dalam menangani permasalah tersebut.Seperti maraknya bangunan yang berdiri di daerah aliran sungai (DAS) dan melanggar sempadan sungai,belum bisa diselesaikan oleh Pemko Siantat.Padahal sangat jelas,masalah seperti itu,justru paling berpotensi dalam menimbulkan bencana banjir dan longsor,"ucap koordinator aksi,Nico Nathanael Sinaga dalam pernyataan sikapnya, Senin (4/12/2017).
Aksi SaLing ini sempat ricuh,dikarenakan belasan pendemo memaksa masuk meski gerbang telah ditutup. Belasan pendemo,terlibat aksi dorong dengan petugas Satpol PP,hingga akhirnya pendemo diberi izin untuk menyuarakan aksinya di halaman kantor Balaikota.
LIHAT JUGA VIDEO DI BAWAH INI
Penulis : franki
Editor : tagor
Tidak ada komentar