Besok, Pendaftaran SNMPTN 2018 Resmi Dibuka
LINTAS PUBLIK - JAKARTA, Hari ini Menteri Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir resmi meluncurkan pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2018.
SNMPTN merupakan seleksi masuk perguruan tinggi dengan mengandalkan catatan prestasi dan portofolio siswa, sedangkan SBMPTN akan dilaksanakan dengan sistem Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC) dan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Selain kedua jenis seleksi tersebut, terdapat jalur Seleksi Mandiri yang diserahkan pada masing-masing rektor perguruan tinggi negeri.
Dalam sambutannya, Nasir mengatakan bahwa sekolah diharapkan sudah dapat memasukkan data melalui aplikasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa untuk aplikasi SNMPTN. Isian data berupa rekam jejak prestasi akademik siswa. Pengisian dan verifikasi PDSS akan dibuka mulai 13 Januari - 10 Februari 2018.
"Besok sudah mulai pendaftaran, sekolah betul-betul menyampaikan data yang riil, jangan manipulasi. Ini sangat penting," kata Nasir di auditorium gedung Kemenristekdikti, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (12/1/2018).
Pengisian dan verifikasi PDSS akan dilakukan kepala sekolah atau orang yang ditugaskan melalui website https://pdss.snmptn.ac.id.
Siswa dapat mengecek dengan menggunakan NISN dan password. Siswa pendaftar yang memenuhi kriteria dapat masuk ke laman https://web.snmptn.ac.id untuk mendaftar dengan NISN dan password.
Panitia memberikan waktu pendaftaran mulai 21 Februari - 6 Maret 2018. Sedangkan pengumuman hasil seleksi akan dilaksanakan pada 17 April 2018.
Sementara itu, Ravik Karsidi, Ketua Panitia Pusat SNMPTN SBMPTN mengungkapkan bahwa daya tampung masing-masing seleksi tetap sama seperti tahun lalu. Untuk SNMPTN dan SBMPTN paling banyak 30 persen dari daya tampung PTN serta seleksi mandiri paling sedikit 30 persen.
Tahun ini, SNMPTN diikuti sebanyak 85 perguruan tinggi negeri. Berdasarkan data pada 2017, ada sebanyak 12.790 sekolah dan 130.854 siswa yang mendaftar.
"Terkait SBMPTN, tahun ini ada UTBC dan UTBK. UTBK akan menjangkau 10 kali lipat dari tahun lalu. Tahun lalu sebanyak 21.500 peserta menjadi minimun 200ribu peserta seiring perkembangan teknologi informasi," lanjut Ravik.
Menuju test center
Meski hanya terdapat sedikit perbedaan dari pelaksanaan tahun lalu, tahun depan diharapkan bakal ada sistem seleksi yang lebih mumpuni. Nasir berkata, istilah baru dalam SBMPTN yakni UTBC dan UTBK bukanlah suatu inovasi baru.
Tahun depan, diharapkan adanya Pusat Layanan Tes atau Test Center. Bercermin dari negara maju sekelas Amerika Serikat, sistem ini sudah digunakan. Layanan ini memungkinkan siswa untuk dapat mengikuti seleksi tanpa terpancang waktu.
Lebih lanjut lagi, Ravik menjelaskan Test Center memungkinkan siswa tidak bergantung pada sistem yang sudah ada. Ia menggambarkan, nantinya siswa dapat melakukan tes di mana pun dengan perangkat yang sudah diverifikasi panitia.
"Misal dia semester 5 (kelas IX awal) sudah merasa siap, dia bisa tes, dalam waktu yang ditentukan, jadwal yang dibuka kapan," katanya.
"Artinya ini untuk memberikan kemudahan pada masyarakat untuk melakukan tes atau seleksi itu."
Sumber : cnn
SNMPTN merupakan seleksi masuk perguruan tinggi dengan mengandalkan catatan prestasi dan portofolio siswa, sedangkan SBMPTN akan dilaksanakan dengan sistem Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC) dan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Selain kedua jenis seleksi tersebut, terdapat jalur Seleksi Mandiri yang diserahkan pada masing-masing rektor perguruan tinggi negeri.
Dalam sambutannya, Nasir mengatakan bahwa sekolah diharapkan sudah dapat memasukkan data melalui aplikasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa untuk aplikasi SNMPTN. Isian data berupa rekam jejak prestasi akademik siswa. Pengisian dan verifikasi PDSS akan dibuka mulai 13 Januari - 10 Februari 2018.
"Besok sudah mulai pendaftaran, sekolah betul-betul menyampaikan data yang riil, jangan manipulasi. Ini sangat penting," kata Nasir di auditorium gedung Kemenristekdikti, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (12/1/2018).
Pengisian dan verifikasi PDSS akan dilakukan kepala sekolah atau orang yang ditugaskan melalui website https://pdss.snmptn.ac.id.
Siswa dapat mengecek dengan menggunakan NISN dan password. Siswa pendaftar yang memenuhi kriteria dapat masuk ke laman https://web.snmptn.ac.id untuk mendaftar dengan NISN dan password.
Panitia memberikan waktu pendaftaran mulai 21 Februari - 6 Maret 2018. Sedangkan pengumuman hasil seleksi akan dilaksanakan pada 17 April 2018.
Sementara itu, Ravik Karsidi, Ketua Panitia Pusat SNMPTN SBMPTN mengungkapkan bahwa daya tampung masing-masing seleksi tetap sama seperti tahun lalu. Untuk SNMPTN dan SBMPTN paling banyak 30 persen dari daya tampung PTN serta seleksi mandiri paling sedikit 30 persen.
"Terkait SBMPTN, tahun ini ada UTBC dan UTBK. UTBK akan menjangkau 10 kali lipat dari tahun lalu. Tahun lalu sebanyak 21.500 peserta menjadi minimun 200ribu peserta seiring perkembangan teknologi informasi," lanjut Ravik.
Menuju test center
Meski hanya terdapat sedikit perbedaan dari pelaksanaan tahun lalu, tahun depan diharapkan bakal ada sistem seleksi yang lebih mumpuni. Nasir berkata, istilah baru dalam SBMPTN yakni UTBC dan UTBK bukanlah suatu inovasi baru.
Tahun depan, diharapkan adanya Pusat Layanan Tes atau Test Center. Bercermin dari negara maju sekelas Amerika Serikat, sistem ini sudah digunakan. Layanan ini memungkinkan siswa untuk dapat mengikuti seleksi tanpa terpancang waktu.
Lebih lanjut lagi, Ravik menjelaskan Test Center memungkinkan siswa tidak bergantung pada sistem yang sudah ada. Ia menggambarkan, nantinya siswa dapat melakukan tes di mana pun dengan perangkat yang sudah diverifikasi panitia.
"Misal dia semester 5 (kelas IX awal) sudah merasa siap, dia bisa tes, dalam waktu yang ditentukan, jadwal yang dibuka kapan," katanya.
"Artinya ini untuk memberikan kemudahan pada masyarakat untuk melakukan tes atau seleksi itu."
Sumber : cnn
Tidak ada komentar