Dividen Berkurang, CU. Saroha "Digoyang", Ini Kata Pengurus
LINTAS PUBLIK - SIANTAR, Koperasi Kredit / Credit Union Saroha (CU. Saroha) Pematangsiantar "Digoyang" banyak anggota tidak membayarkan kredit pinjamannya, sehingga keuangan CU. Saroha berkurang ditahun 2017, dan secara otomatis pembagian Dividen (keuntungan) juga berkurang.
Karena itu, pihak pengurus mengevaluasi beberapa hal terkait soal pembagian Dividen dan pinjaman pun sementara diberhentikan menunggu keputusan RAT (Rapat Anggota Tahunan) yang sebentar lagi dilaksanakan.
"Benar Dividen kita berkurang, dan pinjaman sementara kita hentikan, demikian juga penarikan saham, menunggu rapat pengurus dengan anggota melalui RAT, ada yang nampaknya ada orang "mengoyang" managemen keuangan CU ini, karena tiba-tiba banyak yang tarik saham Sibuhanya," kata Hendra Simanjuntak Sekretaris CU. Saroha diruang kerjanya jalan Mangga No. 80 kota Pematangsiantar, Kamis (25/1/2018).
Hendra juga menjelaskan, sebenarnya secara managemen keuangan CU. Saroha tidak merugi, tapi karena anggota banyak tidak menyetorkan kewajibannya sehingga banyak keuangan yang seharusnya diterima jadi tertunggak, dan ini diperparah banyak juga anggota yang tiba-tiba akan menarik sahamnya.
"Kalau semua mau membayarkan kewajibannya, ada sekitar Rp.40 miliar dana yang seharusnya diterima pengurus, dan dana yang akan dibayarkan ke anggota termasuk dividen sekitar Rp. 20 Miliar. jadi jelas CU. Saroha masih sangat-sangat sehat,"jelasnya.
Lebih jauh Hendra mengatakan, sejak kepengurusan baru terpilih tahun 2016 keuntungan atau pembagian Dividen sekitar 10.67 indeks pembagiannya, tapi setelah tahun 2017 menurun menjadi 7.03 saja.
Penurunan pembagian keuntungan Ini yang menyebabkan banyak anggota yang menarik sahamnya, seolah-olah CU. Saroha yang berdiris sejak 13 Oktober 1974 merugi, tapi anggota sendiri tidak sadar bahwa anggota jugalah yang membuatnya karena banyak yang menunggak kewajibannya.
"Prinsip koperasikan saling percaya sesama anggota, dan saling membantu satu sama lainnya, kalau dulu meminjam 5 kali sebesar saham, tapi karena banyaknya permintaan pinjaman maka kebijakan managemen sekarang jadi 3 kali besar saham, ini mengaja stabilitas keuangan,. Ada lagi yang seharusnya anggota membayar kewajiban kreditnya ini hanya membayarkan iuaran wajib saja," kata Hendra, agar anggota tidak menyamakan persoalan CU. Saroha dengan CU - CU lainnya.
"Yang pastinya kami akan berusaha menyehatkan CU. Saroha ini, dan bagaimana semua uang anggota itu selamat dan tidak ada yang dirugikan," kata Hendra lagi, bahwa pengurus akan mengadakan rapat bersama anggota untuk menyehatkan koperasi CU. Saroha dalam waktu dekat.
Seperti diketahui CU. Saroha memiliki produk simpan pinjam berupa :
1. Simpanan Saham
Simpanan Saham adalah Simpanan dari anggota yang mendapatkan balas jasa pada akhir tahun yang disebut Dividen
DASOSKEM : Dana sosial kematian yang diterima oleh ahli waris apabila anggota meninggal dunia.
2. Simpanan Non Saham
Simpanan Non Saham yaitu : Simpanan dari anggota untuk memperbesar Modal Koperasi Kredit
• Simpanan Sukarela Berjangka (SISUKA)
• Simpanan Pendidikan (SIPANDIK)
• Simpanan Hari Tua (SHT)
• Simpanan Bunga Harian (SIBUHA)
3. Jenis - jenis Pinjaman :
1. Pinjaman Produktif
2. Pinjaman Kesejahteraan
3. Pinjaman Darurat
Penulis : tagor
Editor : tagor
Karena itu, pihak pengurus mengevaluasi beberapa hal terkait soal pembagian Dividen dan pinjaman pun sementara diberhentikan menunggu keputusan RAT (Rapat Anggota Tahunan) yang sebentar lagi dilaksanakan.
"Benar Dividen kita berkurang, dan pinjaman sementara kita hentikan, demikian juga penarikan saham, menunggu rapat pengurus dengan anggota melalui RAT, ada yang nampaknya ada orang "mengoyang" managemen keuangan CU ini, karena tiba-tiba banyak yang tarik saham Sibuhanya," kata Hendra Simanjuntak Sekretaris CU. Saroha diruang kerjanya jalan Mangga No. 80 kota Pematangsiantar, Kamis (25/1/2018).
Hendra Simanjuntak dan ilustrasi buku Sibuha CU. Saroha. |
"Kalau semua mau membayarkan kewajibannya, ada sekitar Rp.40 miliar dana yang seharusnya diterima pengurus, dan dana yang akan dibayarkan ke anggota termasuk dividen sekitar Rp. 20 Miliar. jadi jelas CU. Saroha masih sangat-sangat sehat,"jelasnya.
Lebih jauh Hendra mengatakan, sejak kepengurusan baru terpilih tahun 2016 keuntungan atau pembagian Dividen sekitar 10.67 indeks pembagiannya, tapi setelah tahun 2017 menurun menjadi 7.03 saja.
Penurunan pembagian keuntungan Ini yang menyebabkan banyak anggota yang menarik sahamnya, seolah-olah CU. Saroha yang berdiris sejak 13 Oktober 1974 merugi, tapi anggota sendiri tidak sadar bahwa anggota jugalah yang membuatnya karena banyak yang menunggak kewajibannya.
"Prinsip koperasikan saling percaya sesama anggota, dan saling membantu satu sama lainnya, kalau dulu meminjam 5 kali sebesar saham, tapi karena banyaknya permintaan pinjaman maka kebijakan managemen sekarang jadi 3 kali besar saham, ini mengaja stabilitas keuangan,. Ada lagi yang seharusnya anggota membayar kewajiban kreditnya ini hanya membayarkan iuaran wajib saja," kata Hendra, agar anggota tidak menyamakan persoalan CU. Saroha dengan CU - CU lainnya.
"Yang pastinya kami akan berusaha menyehatkan CU. Saroha ini, dan bagaimana semua uang anggota itu selamat dan tidak ada yang dirugikan," kata Hendra lagi, bahwa pengurus akan mengadakan rapat bersama anggota untuk menyehatkan koperasi CU. Saroha dalam waktu dekat.
Seperti diketahui CU. Saroha memiliki produk simpan pinjam berupa :
1. Simpanan Saham
Simpanan Saham adalah Simpanan dari anggota yang mendapatkan balas jasa pada akhir tahun yang disebut Dividen
DASOSKEM : Dana sosial kematian yang diterima oleh ahli waris apabila anggota meninggal dunia.
2. Simpanan Non Saham
Simpanan Non Saham yaitu : Simpanan dari anggota untuk memperbesar Modal Koperasi Kredit
• Simpanan Sukarela Berjangka (SISUKA)
• Simpanan Pendidikan (SIPANDIK)
• Simpanan Hari Tua (SHT)
• Simpanan Bunga Harian (SIBUHA)
3. Jenis - jenis Pinjaman :
1. Pinjaman Produktif
2. Pinjaman Kesejahteraan
3. Pinjaman Darurat
Penulis : tagor
Editor : tagor
Tidak ada komentar