Lapangan Merdeka Dipuji, Pemko Siantar akan Sediakan Ruang Terbuka Publik Lainnya
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Pemerintah Kota Pematang Siantar sedang berupaya membenahi Taman Kota agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
Salah satunya,merubah Lapangan Merdeka atau Taman Bunga yang termasuk Taman Kota Strategis menjadi Ruang Terbuka Publik Ramah Anak (RTPRA).
Terbukti, akhir-akhir ini Lapangan Merdeka tersebut disesaki oleh masyarakat yang ingin merasakan perubahan tersebut.
Saban hari,orang tua bersama anaknya dan masyarakat memanfaatkan wahana bermain dan fasilitas olah raga yang disediakan oleh Pemerintah Kota Pematang Siantar.
Hal ini disampaikan Walikota Pematangsiantar,Hefriansyah,SE MM melalui Kepala dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman,Ir.Reinward Simanjuntak MM, Rabu (17/1/2018).
Dijelaskan Reinward, tak dipungkiri perubahan Lapangan Merdeka tersebut tidak diterima sebagian kalangan masyarakat.
Hal ini karena pengetatan pelarangan jualan ke Lapangan Merdeka.
"Kita tidak ingin,gelontoran dana yang begitu besar ke Lapangan Merdeka malah dimanfaatkan oleh pedagang untuk meraup keuntungan.Ini tidak boleh.Kita fokusnya ke Ruang Terbuka Publik Ramah Anak. Sehingga anak-anak bebas bermain dengan alam,"ucap Reinward.
Setelah pengetatan larangan berjualan, hal lain yang menjadi tantangan di Lapangan Merdeka adalah volumen sampah yang meningkat.
"Seiring kunjungan masyarakat meningkat di Lapangan Merdeka, malah menimbulkan peningkatan volume sampah.Kami tidak mau menyediakan tong sampah permanen secara berlebihan di Taman Kota ini,melainkan hanya kantong plastik.Mengapa,karena dengan penyediaan tong sampah,malah membiasakan masyarakat membawa benda dan membuangnya di tong sampah.Dengan ini,masyarakat akan terbiasa untuk menyimpan sendiri sampahnya dan membuangnya ke tempat sampah di lokasi lain.Disini kita inginkan masyarakat terdidik,"tambah Reinward.
Selanjutnya, di Tahun 2018 ini,pihaknya juga akan membenahi Taman Kota lainnya sehingga menjadi Ruang Terbuka Publik yang berguna bagi masyarakat
Seperti Taman Simpang Karang Sari dan Taman Simpang Rambung Merah yang akan dibuat air mancur dengan konsep budaya Simalungun.
Di tempat ini,akan dibangun Dayok Binatur dan Boraspati.
"Konsep budaya Simalungun di Taman Kota ini tentunya akan menggandeng tokoh Simalungun seperti pengelola Museum Simalungun,"kata Reinward.
"Taman depan Polres Pematangsiantar akan direhab total,begitu juga Taman jalan kertas akan dibenahi juga.Intinya,akan semakin banyak ruang terbuka di Kota Pemayangsiantar sehingga dapat dirasakan masyarakat.Dengan kata lain,estetika akan tersaji di pintu masuk,kota dan pintu keluar.Masyarakat berkewajiban menjaga dan memeliharanya,"akhir Reinward.
Penulis : franki
Editor : tagor
Salah satunya,merubah Lapangan Merdeka atau Taman Bunga yang termasuk Taman Kota Strategis menjadi Ruang Terbuka Publik Ramah Anak (RTPRA).
Terbukti, akhir-akhir ini Lapangan Merdeka tersebut disesaki oleh masyarakat yang ingin merasakan perubahan tersebut.
Saban hari,orang tua bersama anaknya dan masyarakat memanfaatkan wahana bermain dan fasilitas olah raga yang disediakan oleh Pemerintah Kota Pematang Siantar.
Hal ini disampaikan Walikota Pematangsiantar,Hefriansyah,SE MM melalui Kepala dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman,Ir.Reinward Simanjuntak MM, Rabu (17/1/2018).
Dijelaskan Reinward, tak dipungkiri perubahan Lapangan Merdeka tersebut tidak diterima sebagian kalangan masyarakat.
Hal ini karena pengetatan pelarangan jualan ke Lapangan Merdeka.
"Kita tidak ingin,gelontoran dana yang begitu besar ke Lapangan Merdeka malah dimanfaatkan oleh pedagang untuk meraup keuntungan.Ini tidak boleh.Kita fokusnya ke Ruang Terbuka Publik Ramah Anak. Sehingga anak-anak bebas bermain dengan alam,"ucap Reinward.
Setelah pengetatan larangan berjualan, hal lain yang menjadi tantangan di Lapangan Merdeka adalah volumen sampah yang meningkat.
"Seiring kunjungan masyarakat meningkat di Lapangan Merdeka, malah menimbulkan peningkatan volume sampah.Kami tidak mau menyediakan tong sampah permanen secara berlebihan di Taman Kota ini,melainkan hanya kantong plastik.Mengapa,karena dengan penyediaan tong sampah,malah membiasakan masyarakat membawa benda dan membuangnya di tong sampah.Dengan ini,masyarakat akan terbiasa untuk menyimpan sendiri sampahnya dan membuangnya ke tempat sampah di lokasi lain.Disini kita inginkan masyarakat terdidik,"tambah Reinward.
Selanjutnya, di Tahun 2018 ini,pihaknya juga akan membenahi Taman Kota lainnya sehingga menjadi Ruang Terbuka Publik yang berguna bagi masyarakat
Seperti Taman Simpang Karang Sari dan Taman Simpang Rambung Merah yang akan dibuat air mancur dengan konsep budaya Simalungun.
Di tempat ini,akan dibangun Dayok Binatur dan Boraspati.
"Konsep budaya Simalungun di Taman Kota ini tentunya akan menggandeng tokoh Simalungun seperti pengelola Museum Simalungun,"kata Reinward.
"Taman depan Polres Pematangsiantar akan direhab total,begitu juga Taman jalan kertas akan dibenahi juga.Intinya,akan semakin banyak ruang terbuka di Kota Pemayangsiantar sehingga dapat dirasakan masyarakat.Dengan kata lain,estetika akan tersaji di pintu masuk,kota dan pintu keluar.Masyarakat berkewajiban menjaga dan memeliharanya,"akhir Reinward.
Penulis : franki
Editor : tagor
Tidak ada komentar