Menteri Luhut Dorong Santri Belajar Teknologi
LINTAS PUBLIK - KEDIRI, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mendorong para santri untuk mengembangkan pengetahuan di bidang teknologi untuk membekali diri.
Teknologi akan menjadi wawasan dan kemampuan dalam menghadapi tantangan zaman dengan ditopang fondasi karakter dan mental yang baik sebagai hasil pendidikan keagamaan yang telah ada.
"Kamu juga harus belajar teknologi," ujarnya saat mengisi kuliah umum yang dihadiri seribuan santri Pesantren Lirboyo Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis (18/1/2018).
Saat ini, kata Luhut, teknologi sudah berkembang sedemikian pesat dan menyentuh hampir segala sendi kehidupan. Penggunaan teknologi menjadi keniscayaan.
Teknologi bisa menjawab kebutuhan hidup manusia. Dia mencontohkan Amerika Serikat yang saat ini bisa mengurangi ketergantungan minyak dari Timur Tengah karena keberhasilan teknologi pendayagunaan shale gas untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri mereka.
Qatar, lanjut dia, adalah negara dengan pendapatan perkapita paling tinggi di dunia, mencapai 60.000 juta dolar, juga maju karena salah satunya ditopang teknologi.
Di dalam negeri, mantan Menkopolhukam ini menambahkan, pemerintahan di bawah Presiden Jokowi juga menerapkan sistem yang sangkil dan mangkus berbasis teknologi, misalnya terobosan sistem online pada beberapa bidang.
"Teknologi IT dan banyak penerapan teknologi lainnya," ucapnya.
Indonesia mendatang, lanjut dia, adalah negara yang diisi oleh generasi-generasi saat ini. Oleh sebab itu, dia meminta para santri menatap ke depan dan mempersiapkannya dengan baik.
"Nanti adalah eramu. Kamu harus memikirkannya," Luhut memberi motivasi.
Menteri yang juga pernah menjabat sebagai kepala staf kepresidenan ini juga memacu para santri agar belajar dengan giat dan bersungguh-sungguh serta berharap ke depannya Pesantren Lirboyo selain menjadi pusat keagamaan dan pengembangan teknologi.
Selain Luhut, turut mengisi kuliah umum itu Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. Menteri Hartarto juga mendorong para santri untuk berdaya saing dan memanfaatkan program-program pemerintah yang cukup beragam bentuknya.
"Salah satunya adalah program Santripreneur yang saat ini sedang bergulir," ungkap Airlangga.
Sumber : kompas
Teknologi akan menjadi wawasan dan kemampuan dalam menghadapi tantangan zaman dengan ditopang fondasi karakter dan mental yang baik sebagai hasil pendidikan keagamaan yang telah ada.
"Kamu juga harus belajar teknologi," ujarnya saat mengisi kuliah umum yang dihadiri seribuan santri Pesantren Lirboyo Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis (18/1/2018).
Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan saat memberikan kuliah umum di hadapan ratusan santri Pesantren Lirboyo Kota Kediri Jawa Timur, Kamis (18/1/2018). |
Teknologi bisa menjawab kebutuhan hidup manusia. Dia mencontohkan Amerika Serikat yang saat ini bisa mengurangi ketergantungan minyak dari Timur Tengah karena keberhasilan teknologi pendayagunaan shale gas untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri mereka.
Qatar, lanjut dia, adalah negara dengan pendapatan perkapita paling tinggi di dunia, mencapai 60.000 juta dolar, juga maju karena salah satunya ditopang teknologi.
Di dalam negeri, mantan Menkopolhukam ini menambahkan, pemerintahan di bawah Presiden Jokowi juga menerapkan sistem yang sangkil dan mangkus berbasis teknologi, misalnya terobosan sistem online pada beberapa bidang.
"Teknologi IT dan banyak penerapan teknologi lainnya," ucapnya.
Indonesia mendatang, lanjut dia, adalah negara yang diisi oleh generasi-generasi saat ini. Oleh sebab itu, dia meminta para santri menatap ke depan dan mempersiapkannya dengan baik.
"Nanti adalah eramu. Kamu harus memikirkannya," Luhut memberi motivasi.
Menteri yang juga pernah menjabat sebagai kepala staf kepresidenan ini juga memacu para santri agar belajar dengan giat dan bersungguh-sungguh serta berharap ke depannya Pesantren Lirboyo selain menjadi pusat keagamaan dan pengembangan teknologi.
Selain Luhut, turut mengisi kuliah umum itu Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. Menteri Hartarto juga mendorong para santri untuk berdaya saing dan memanfaatkan program-program pemerintah yang cukup beragam bentuknya.
"Salah satunya adalah program Santripreneur yang saat ini sedang bergulir," ungkap Airlangga.
Sumber : kompas
Tidak ada komentar