Terancam Tutup, YP. Surya Pecat 3 Kepala Sekolah?
LINTAS PUBLIK - SIANTAR, Diduga karena kalah persaingan dengan sekolah lainnya, Pengurus yayasan Pendidikan Surya (YP. Surya) memecat 3 orang kepala sekolahnya?.
Adapun kepala sekolah sebelumnya adalah SMP dipimpin Drs. JM. Harianja, SMA dipimpin Drs. S. Bintang, MPd dan SMK dipimpin Drs. A. Oppusunggu, MM.
Dasar pemecatan itu masih kurang jelas, apakah atas dasar sekolah yang tidak maju ( terancam tutup) atau karena faktor lain.
Menurut Samuel SB. Simorangkir salah satu pengurus yayasan Surya mengatakan, para kepala sekolah bukannya dipecat melainkan berganti posisi.
"Bukan dipecat tapi berganti posisi, dari kepala sekolah jadi guru biasa, jadi bukan dipecat, da juga mengundurkan diri karena faktor usia,"kata Samuel Simorangkir, di SMK YP. Surya di jalan dalil Tani no. 55 kota Pematangsiantar, Senin (22/1/2018).
Samuel Simorangkir menjelaskan, Kepala Sekolah yang diberhentikan sebagai kepala sekolah disini (YP. Surya) dulunya adalah staf pengajar disekolah ini, dan diangkat menjadi kepala sekolah, kalau kesalahan kepala-kepala sekolah itu tidak ada.
"Jadi fungsinya dikembalikan mengajar, sekali lagi bukan dipecat, dan secara administrasi tidak ada kesalahan kepala sekolah, hanya kebijakan yayasan,"tegas Samuel.
Ketika Ditanya tentang prosedur pergantian sesuai Klasifikasi (Prosedur) pergantian sesuai peraturan Permendiknas, Peraturan Pemerintah (PP) berkaitan dengan Dapodik dan Pekerja Penilaian Guru (PKG) karena seorang kepala sekolah, Samuel menyerahkannya kepada pemilik Yayasan.
"Kalau mengenai prosedur pergantian kepala sekolah itu, itu hak Yayasan, yayasan mempunyai hak untuk menganti, tapi mengenai aturan saya belum pahami, nantilah pemilik yayasan yang menjelaskan,"jelasnya.
Guru-guru Mengundurkan Diri
Adanya pergantian kepala sekolah, banyak guru-guru yang langsung mengundurkan diri. Guru-guru yang mengundurkan diri ini karena melihat faktor ketidak sepahaman kepala sekolah dengan pihak yayasan. Sementara para kepala sekolah selama ini sudah bekerja keras memajukan sekolah, tapi kenapa pemilik yayasan memecatnya.
Ada beberapa guru yang mengundurkan diri, dan mungkin setelah tahun ajaran baru ini banyak lagi guru ramai-ramai mengundurkan diri, mungkin karena itu tadi tak sepaham kepala sekolah dan yayasan, dan ada lagi yang bilang faktor guru - guru mengundurkan diri karena pemilik yayasan mengangkat pengurus yang tidak pantas (Panutan) karena melakukan hal yang memalukan terhadap dunia pendidikan.
"Sebenarnya pengunduran diri guru maupun kepala sekolah adanya pengurus yayasan yang diangkat orang bermasalah, yang tidak pantas memimpin sekolah ini, tapi yayasan "Memakainya" jadi pemimpin, banyak yang protes masa guru yang jadi panutan dipimpin orang bermasalah dan pernah dihukum?,"kata seorang guru wanita paruh baya yang namanya tidak mau dipublikasikan, dan memberitahukan akibat yayasan memilih pengurus bermasalah itu banyak orang tua murid dan masyarakat yang gerah.
Adanya guru-guru mengundurkan diri, Samuel Simorangkir pun mengakuinya. "Saya akui ada yang mengundurkan diri, tapi itukan hak mereka,"ujarnya.
Informasi yang diterima lintaspublik.com Yayasan Surya mengangkat 2 kepala sekolah dari guru-guru SMA Negeri yang ada di Siantar, dan guru-guru tersebut diduga belum memenuhi syarat dan standart sebagai kepala sekolah.
Parahnya lagi salah satu guru negeri itu langsung ditempatkan menduduki (menjabat) 2 kepala sekolah, satu kepala sekolah SMP dan satu lagi kepala SMA. Lho jadi kapan ngajarnya?.
Salah satu kepala sekolah itu pun dipecat pada saat hari guru pada 25 Nopember 2017, sebelumnya ada yang dipecat sekitar bulan Oktober 2017, dan satu orang terpaksa mengundurkan diri karena berbagai faktor yang muncul akibat kebijakan yayasan.
Tahun ajaran 2018/2019 YP. Surya terancam tidak memiliki siswa, karena pada tahun ajaran sebelumnya salah satu sekolah di yayasan itu tidak memiliki murid kelas satu.
Penulis : tim
Adapun kepala sekolah sebelumnya adalah SMP dipimpin Drs. JM. Harianja, SMA dipimpin Drs. S. Bintang, MPd dan SMK dipimpin Drs. A. Oppusunggu, MM.
Dasar pemecatan itu masih kurang jelas, apakah atas dasar sekolah yang tidak maju ( terancam tutup) atau karena faktor lain.
Menurut Samuel SB. Simorangkir salah satu pengurus yayasan Surya mengatakan, para kepala sekolah bukannya dipecat melainkan berganti posisi.
"Bukan dipecat tapi berganti posisi, dari kepala sekolah jadi guru biasa, jadi bukan dipecat, da juga mengundurkan diri karena faktor usia,"kata Samuel Simorangkir, di SMK YP. Surya di jalan dalil Tani no. 55 kota Pematangsiantar, Senin (22/1/2018).
Samuel Simorangkir menjelaskan, Kepala Sekolah yang diberhentikan sebagai kepala sekolah disini (YP. Surya) dulunya adalah staf pengajar disekolah ini, dan diangkat menjadi kepala sekolah, kalau kesalahan kepala-kepala sekolah itu tidak ada.
"Jadi fungsinya dikembalikan mengajar, sekali lagi bukan dipecat, dan secara administrasi tidak ada kesalahan kepala sekolah, hanya kebijakan yayasan,"tegas Samuel.
Ketika Ditanya tentang prosedur pergantian sesuai Klasifikasi (Prosedur) pergantian sesuai peraturan Permendiknas, Peraturan Pemerintah (PP) berkaitan dengan Dapodik dan Pekerja Penilaian Guru (PKG) karena seorang kepala sekolah, Samuel menyerahkannya kepada pemilik Yayasan.
"Kalau mengenai prosedur pergantian kepala sekolah itu, itu hak Yayasan, yayasan mempunyai hak untuk menganti, tapi mengenai aturan saya belum pahami, nantilah pemilik yayasan yang menjelaskan,"jelasnya.
Guru-guru Mengundurkan Diri
Adanya pergantian kepala sekolah, banyak guru-guru yang langsung mengundurkan diri. Guru-guru yang mengundurkan diri ini karena melihat faktor ketidak sepahaman kepala sekolah dengan pihak yayasan. Sementara para kepala sekolah selama ini sudah bekerja keras memajukan sekolah, tapi kenapa pemilik yayasan memecatnya.
Ada beberapa guru yang mengundurkan diri, dan mungkin setelah tahun ajaran baru ini banyak lagi guru ramai-ramai mengundurkan diri, mungkin karena itu tadi tak sepaham kepala sekolah dan yayasan, dan ada lagi yang bilang faktor guru - guru mengundurkan diri karena pemilik yayasan mengangkat pengurus yang tidak pantas (Panutan) karena melakukan hal yang memalukan terhadap dunia pendidikan.
"Sebenarnya pengunduran diri guru maupun kepala sekolah adanya pengurus yayasan yang diangkat orang bermasalah, yang tidak pantas memimpin sekolah ini, tapi yayasan "Memakainya" jadi pemimpin, banyak yang protes masa guru yang jadi panutan dipimpin orang bermasalah dan pernah dihukum?,"kata seorang guru wanita paruh baya yang namanya tidak mau dipublikasikan, dan memberitahukan akibat yayasan memilih pengurus bermasalah itu banyak orang tua murid dan masyarakat yang gerah.
Adanya guru-guru mengundurkan diri, Samuel Simorangkir pun mengakuinya. "Saya akui ada yang mengundurkan diri, tapi itukan hak mereka,"ujarnya.
Informasi yang diterima lintaspublik.com Yayasan Surya mengangkat 2 kepala sekolah dari guru-guru SMA Negeri yang ada di Siantar, dan guru-guru tersebut diduga belum memenuhi syarat dan standart sebagai kepala sekolah.
Parahnya lagi salah satu guru negeri itu langsung ditempatkan menduduki (menjabat) 2 kepala sekolah, satu kepala sekolah SMP dan satu lagi kepala SMA. Lho jadi kapan ngajarnya?.
Salah satu kepala sekolah itu pun dipecat pada saat hari guru pada 25 Nopember 2017, sebelumnya ada yang dipecat sekitar bulan Oktober 2017, dan satu orang terpaksa mengundurkan diri karena berbagai faktor yang muncul akibat kebijakan yayasan.
Tahun ajaran 2018/2019 YP. Surya terancam tidak memiliki siswa, karena pada tahun ajaran sebelumnya salah satu sekolah di yayasan itu tidak memiliki murid kelas satu.
Penulis : tim
Tidak ada komentar