Ini Analisis BMKG soal Gempa 5,0 SR yang Guncang Tapanuli Utara
LINTAS PUBLIK - JAKARTA, Gempa bumi berkekuatan 5,0 SR (dikoreksi BMKG dari 5,3 SR-red) mengguncang wilayah Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Gempa ini dipicu sesar aktif.
"Hingga pukul 17.40 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 2 aktivitas gempabumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang," kata Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangannya , Sabtu (24/2/2018).
Dijelaskan Daryono, analisis BMKG menunjukkan gempa bumi berkekuatan 5,0 SR. Episenter gempa terletak pada koordinat 2 04 LU dan 98,92 BT, tepatnya di darat pada jarak 20 km arah barat daya Tapanuli Utara, pada kedalaman 10 km.
Dampak gempa yang digambarkan peta tingkat guncangan (shakemap) menunjukkan, gempa ini berpotensi dirasakan di hampir di seluruh wilayah Kabupaten Tapanuli Utara, Tarutung dan sekitarnya dalam skala intensitas II-III MMI.
"Guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan orang banyak hingga sempat menyebabkan warga berhamburan lari keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Namun demikian hingga saat ini belum ada laporan kerusakan," jelasnya.
Jika ditinjau dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, lanjut Daryono, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar besar Sumatera, tepatnya di segmen Renun. Hal ini menurutnya sesuai dengan hasil analisis mekanisme sumber yang menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme sesar geser menganan (dextral strike slip).
"Episenter gempa ini berjarak sejauh sekitar 40 km di sebelah selatan dari gempa berkekuatan M 4,4 yang mengguncang Dolok Sanggul dan Samosir tadi pagi," jelas Daryono.
Sumber : detik
"Hingga pukul 17.40 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 2 aktivitas gempabumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang," kata Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangannya , Sabtu (24/2/2018).
ilustrasi |
Dampak gempa yang digambarkan peta tingkat guncangan (shakemap) menunjukkan, gempa ini berpotensi dirasakan di hampir di seluruh wilayah Kabupaten Tapanuli Utara, Tarutung dan sekitarnya dalam skala intensitas II-III MMI.
"Guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan orang banyak hingga sempat menyebabkan warga berhamburan lari keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Namun demikian hingga saat ini belum ada laporan kerusakan," jelasnya.
Jika ditinjau dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, lanjut Daryono, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar besar Sumatera, tepatnya di segmen Renun. Hal ini menurutnya sesuai dengan hasil analisis mekanisme sumber yang menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme sesar geser menganan (dextral strike slip).
"Episenter gempa ini berjarak sejauh sekitar 40 km di sebelah selatan dari gempa berkekuatan M 4,4 yang mengguncang Dolok Sanggul dan Samosir tadi pagi," jelas Daryono.
Sumber : detik
Tidak ada komentar