Jelang Porwil, Atlet Drum Band Siantar Keluhkan Alat dan Kurang Puding
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Pada bulan Mei 2018 nanti, Kota Pematangsiantar menjadi tuan rumah Porwil (Pekan Olahraga Wilayah) Provinsi Sumatera untuk 3 cabang olahraga Bilyar,Tenis Meja dan Drum Band.
Untuk itu seluruh atlet dari ketiga cabang olahraga tersebut dituntut untuk bersungguh-sungguh berlatih dan mematangkan mental demi pencapaian maksimal.
Sadar bahwa prestasi tak mudah diraih, Ketua KONI Pematangsiantar,Jayadi Sagala bersama Ketua Panitia Porwil, Gempar Purba memberikan semangat dengan meninjau atlet drum band saat latihan di halaman SMA Negeri 4 Kota Pematangsiantar, Rabu (28/2/2018).
BACA JUGA Heboh Resepsi Pengantin di Pematang Siantar Diduga Pakai Helikopter Polisi
Pada saat itu, 22 atlet drum band serius mendengarkan arahan pelatih kepala, Rivay Nasution dalam membawakan mars PDBI ( Persatuan Drum Band Indonesia ) mars KONI yang merupakan lagu wajib.
Saat sesi istirahat, pelatih kepala menyampaikan kekurangan alat drum band yang harus disikapi KONI Pematangsiantar. Saat ini, alat drum band yang dipakai atlet,kata Rivay, merupakan pinjaman dari berbagai sekolah di Kota Pematangsiantar.
"Alat yang kita pakai saat ini, kebanyakan pinjaman dari sekolah yang memiliki drum band. Sekarang ini, kita kekurangan terompet besar yang tentunya menganggu latihan,"ujar Rivay dihadapan Jayadi Sagala.
BACA JUGA Hinca Panjaitan Prihatin dengan Toilet Kantor Samsat Bersama Pematangsiantar
Selain itu, lamanya durasi latihan sampai hari H sangat menganggu kebugaran para atlet. Dalam satu minggu, atlet yang berasal dari pelajar SMAN 4, SMAN 6,SMA Tamsis,SMA Asisi,SMA YPK dan MAN ini harus mengikuti 5 hari latihan mulai Senin-Jumat. Sehingga diperlukan vitamin sebagai asupan para atlet.
" Lamanya durasi latihan sampai hari H, pihaknya harus memikirkan vitamin para atlet demi kebugaran mereka,"ujar Rivay.
Menanggapi berbagai keluhan tersebut, Jayadi Sagala mengaku akan memberikan solusi terhadap kekurangan alat drum band. Jayadi akan menjajaki alat drum band yang dimiliki PT.STTC untuk dipinjam sementara, dan mempertimbangkan membeli alat drum band untuk ke depannya.
"Kita akan siapkan solusi sementara dengan meminjam alat drum band. Kita juga pertimbangkan membeli alat baru agae bisa dipakai atlet,"ucap Jayadi di sela-sela memberikan puding bubur yang dibawanya untuk atlet drum band.
Begitu juga soal vitamin, dirinya sangat terbuka kepada sponsor yang ingin membantu atlet dan menaruh kecintaan terhadap olahraga.
"Melalui pemberitaan ini, kepada sponsor yang cinta olahraga agar sudi kiranya membantu atlet drum band dalam hal pemenuhan vitamin. Bagaimana pun, atlet berjuang untuk mengharumkan Kota Pematangsiantar ini,"ucapnya.
Pada kesempatan itu juga, Ketua Panitia Gempar Purba tak lupa memberikan semangat dan berpesan kepada atlet untuk menjaga kesehatan.
"Selamat berlatih dan jaga kesehatan ya adek-adek,"ucap Gempar sembari memperkenalkan slogan baru Ribakkon.
Penulis : franki
Editor : tagor
Untuk itu seluruh atlet dari ketiga cabang olahraga tersebut dituntut untuk bersungguh-sungguh berlatih dan mematangkan mental demi pencapaian maksimal.
Sadar bahwa prestasi tak mudah diraih, Ketua KONI Pematangsiantar,Jayadi Sagala bersama Ketua Panitia Porwil, Gempar Purba memberikan semangat dengan meninjau atlet drum band saat latihan di halaman SMA Negeri 4 Kota Pematangsiantar, Rabu (28/2/2018).
BACA JUGA Heboh Resepsi Pengantin di Pematang Siantar Diduga Pakai Helikopter Polisi
Pada saat itu, 22 atlet drum band serius mendengarkan arahan pelatih kepala, Rivay Nasution dalam membawakan mars PDBI ( Persatuan Drum Band Indonesia ) mars KONI yang merupakan lagu wajib.
Saat sesi istirahat, pelatih kepala menyampaikan kekurangan alat drum band yang harus disikapi KONI Pematangsiantar. Saat ini, alat drum band yang dipakai atlet,kata Rivay, merupakan pinjaman dari berbagai sekolah di Kota Pematangsiantar.
"Alat yang kita pakai saat ini, kebanyakan pinjaman dari sekolah yang memiliki drum band. Sekarang ini, kita kekurangan terompet besar yang tentunya menganggu latihan,"ujar Rivay dihadapan Jayadi Sagala.
BACA JUGA Hinca Panjaitan Prihatin dengan Toilet Kantor Samsat Bersama Pematangsiantar
Selain itu, lamanya durasi latihan sampai hari H sangat menganggu kebugaran para atlet. Dalam satu minggu, atlet yang berasal dari pelajar SMAN 4, SMAN 6,SMA Tamsis,SMA Asisi,SMA YPK dan MAN ini harus mengikuti 5 hari latihan mulai Senin-Jumat. Sehingga diperlukan vitamin sebagai asupan para atlet.
" Lamanya durasi latihan sampai hari H, pihaknya harus memikirkan vitamin para atlet demi kebugaran mereka,"ujar Rivay.
Menanggapi berbagai keluhan tersebut, Jayadi Sagala mengaku akan memberikan solusi terhadap kekurangan alat drum band. Jayadi akan menjajaki alat drum band yang dimiliki PT.STTC untuk dipinjam sementara, dan mempertimbangkan membeli alat drum band untuk ke depannya.
"Kita akan siapkan solusi sementara dengan meminjam alat drum band. Kita juga pertimbangkan membeli alat baru agae bisa dipakai atlet,"ucap Jayadi di sela-sela memberikan puding bubur yang dibawanya untuk atlet drum band.
Begitu juga soal vitamin, dirinya sangat terbuka kepada sponsor yang ingin membantu atlet dan menaruh kecintaan terhadap olahraga.
"Melalui pemberitaan ini, kepada sponsor yang cinta olahraga agar sudi kiranya membantu atlet drum band dalam hal pemenuhan vitamin. Bagaimana pun, atlet berjuang untuk mengharumkan Kota Pematangsiantar ini,"ucapnya.
Pada kesempatan itu juga, Ketua Panitia Gempar Purba tak lupa memberikan semangat dan berpesan kepada atlet untuk menjaga kesehatan.
"Selamat berlatih dan jaga kesehatan ya adek-adek,"ucap Gempar sembari memperkenalkan slogan baru Ribakkon.
Penulis : franki
Editor : tagor
Tidak ada komentar