Jokowi Mengenang Djamaluddin Adinegoro, Tokoh Pers dan Sastra Indonesia...
LINTAS PUBLIK - SAWAHLUNTO, Presiden Joko Widodo, Kamis (8/2/2018) sore, mengunjungi bekas kediaman tokoh pers dan sastra Indonesia Djamaluddin Adinegoro di Jalan M. Yamin, Nagari Talawi Mudik, Kecamatan Talawi, Kabupaten Sawahlunto, Sumatera Barat.
Acara pokok di sana, yakni penyerahan sertifikat tanah seluas 2.459 meter persegi kepada ahli waris/ keluarga Adinegoro. Presiden sekaligus mengenang sosoknya.
"Beliau adalah tokoh pers yang betul-betul harus kita ingat," ujar Jokowi di depan keluarga besar Adinegoro.
Sebab, Jokowi merasa dunia jurnalistik di Indonesia sekarang ini secara umum meninggalkan dunia kesusastraan.
BACA JUGA Ephorus HKBP Tegaskan Gereja Dilarang Tempat Kampanye, Menolak Suap dan Politik Transaksional
"Karena sekarang ini kita ada kecenderungan meninggalkan kesusastraan sehingga, baik pada sisi jurnalisme, sisi penulisan, harus mengingat kembali kesejarahan dari beliau, Bapak Djamaluddin Adinegoro," lanjut Jokowi.
Sosok yang meninggal dunia di Jakarta 8 Januari 1967 itu, menurut Jokowi, memiliki karakter kuat tulisan-tulisannya.
Materinya matang dan memiliki kedalaman, berita-beritanya sangat bermanfaat dan memberikan pencerahan serta optimisme kepada masyarakat.
BACA JUGA HUT Group Anak Siantar ke-3, GAS Adakan Donor Darah dan Berbagi Kasih
Singkat kata, tulisan-tulisan pria yang memiliki nama asli Djamaludin Datuk Maradjo Sutan itu mampu membangkitkan semangat masyarakat.
"Saya ingat tulisan-tulisan beliau, Darah Muda, Asmara Jaya, kemudian Melawat ke Barat dan beliau juga adalah pembuat atlas pertama. (Semangat) Itu bisa dilihat dari buku-bukunya," kenang Jokowi.
Melihat keteladanan Adinegoro yang patut diwarisi ke generasi mendatang, Presiden Jokowi mendukung penuh keinginan keluarga/ahli waris untuk membuat museum Adinegoro di bekas kediamannya.
Presiden memastikan, pemerintah pusat membantu dari sisi keuangannya.
"Mudah-mudahan ini (rencana pembuatan museum Adinegoro) bermanfaat bagi pendidikan dan terutama kemajuan pers Indonesia," ujar Jokowi.
Sumber : kompas
Acara pokok di sana, yakni penyerahan sertifikat tanah seluas 2.459 meter persegi kepada ahli waris/ keluarga Adinegoro. Presiden sekaligus mengenang sosoknya.
"Beliau adalah tokoh pers yang betul-betul harus kita ingat," ujar Jokowi di depan keluarga besar Adinegoro.
Sebab, Jokowi merasa dunia jurnalistik di Indonesia sekarang ini secara umum meninggalkan dunia kesusastraan.
BACA JUGA Ephorus HKBP Tegaskan Gereja Dilarang Tempat Kampanye, Menolak Suap dan Politik Transaksional
Presiden Joko Widodo saat menyerahkan lembaran sertifikat tanah kepada keluarga/ahli waris tokoh pers dan sastra Indonesia Djamaluddin Adinegoro, Kamis (8/2/2018). |
Sosok yang meninggal dunia di Jakarta 8 Januari 1967 itu, menurut Jokowi, memiliki karakter kuat tulisan-tulisannya.
Materinya matang dan memiliki kedalaman, berita-beritanya sangat bermanfaat dan memberikan pencerahan serta optimisme kepada masyarakat.
BACA JUGA HUT Group Anak Siantar ke-3, GAS Adakan Donor Darah dan Berbagi Kasih
Singkat kata, tulisan-tulisan pria yang memiliki nama asli Djamaludin Datuk Maradjo Sutan itu mampu membangkitkan semangat masyarakat.
"Saya ingat tulisan-tulisan beliau, Darah Muda, Asmara Jaya, kemudian Melawat ke Barat dan beliau juga adalah pembuat atlas pertama. (Semangat) Itu bisa dilihat dari buku-bukunya," kenang Jokowi.
Melihat keteladanan Adinegoro yang patut diwarisi ke generasi mendatang, Presiden Jokowi mendukung penuh keinginan keluarga/ahli waris untuk membuat museum Adinegoro di bekas kediamannya.
Presiden memastikan, pemerintah pusat membantu dari sisi keuangannya.
"Mudah-mudahan ini (rencana pembuatan museum Adinegoro) bermanfaat bagi pendidikan dan terutama kemajuan pers Indonesia," ujar Jokowi.
Sumber : kompas
Tidak ada komentar