Kapolda Sumut Tegaskan Helikopter Polisi Tak Boleh Disewakan
LINTAS PUBLIK - MEDAN, Kapolda Sumut Irjen Pol Paulus Waterpaw tidak yakin helikopter kepolisian dipakai untuk resepsi pengantin di Pematang Siantar. Begitu pun, dia menyatakan akan menindak personelnya jika terjadi penyalahgunaan aset negara itu.
"Kabid Humas baru menyampaikan ke saya, kemungkinan besar mereka hanya pakai untuk numpang foto saja," kata Paulus, Rabu (28/2/2018).
BACA JUGA Polisi Klaim Helikopter di Pematang Siantar Lagi Perawatan, Bukan Angkut Pengantin
Jika hanya menumpang berfoto, Paulus menduga hal itu karena kebanggaan. Menurutnya hal itu lumrah terjadi, seperti pada saat ulang tahun TNI, masyarakat ramai-ramai berfoto bersama alutsista.
"Kalau itu, berarti ya mungkin karena kebanggaan mereka ya, mereka ingin jadi sarana saja, jadi background," sebutnya.
Namun, Paulus memastikan helikopter polisi tidak boleh dipakai warga biasa untuk berkeliling. Jika itu terjadi, maka dia akan memberikan tindakan pada personel yang terlibat.
BACA JUGA Kapolda Sumut Baru Orang Papua, Istrinya Boru Pasaribu, Ini Profilenya
"Untuk dipakai keliling dan disewakan tidak boleh. Itu tidak boleh. Itu sangat prinsip. Kalau terjadi seperti itu pasti kita tindak," jelas Paulus.
Walaupun begitu, Paulus tetap berkeyakinan tidak ada penyalahgunaan aset negara pada peristiwa itu. Dia menduga momen helikopter yang sedang landing dimanfaatkan untuk menjadi background foto.
Pernyataan Paulus ini menanggapi sejumlah video yang beredar di sosial media yang diberitakan sebelumnya. Dalam video itu, pasangan pengantin menggunakan helikopter, sejak terbang hingga mendarat. Selanjutnya pasangan pengantin turun, mereka kemudian melintasi karpet merah.
Peristiwa disebutkan terjadi di Lapangan H Adam Malik, Pematang Siantar, Sumatera Utara (Sumut), Minggu (25/2) lalu. Sejumlah video yang menunjukkan helikopter terbang hingga kedua pengantin turun dan disambut kerabat beredar di media sosial.
Sumber : merdeka
"Kabid Humas baru menyampaikan ke saya, kemungkinan besar mereka hanya pakai untuk numpang foto saja," kata Paulus, Rabu (28/2/2018).
BACA JUGA Polisi Klaim Helikopter di Pematang Siantar Lagi Perawatan, Bukan Angkut Pengantin
Jika hanya menumpang berfoto, Paulus menduga hal itu karena kebanggaan. Menurutnya hal itu lumrah terjadi, seperti pada saat ulang tahun TNI, masyarakat ramai-ramai berfoto bersama alutsista.
"Kalau itu, berarti ya mungkin karena kebanggaan mereka ya, mereka ingin jadi sarana saja, jadi background," sebutnya.
Namun, Paulus memastikan helikopter polisi tidak boleh dipakai warga biasa untuk berkeliling. Jika itu terjadi, maka dia akan memberikan tindakan pada personel yang terlibat.
BACA JUGA Kapolda Sumut Baru Orang Papua, Istrinya Boru Pasaribu, Ini Profilenya
"Untuk dipakai keliling dan disewakan tidak boleh. Itu tidak boleh. Itu sangat prinsip. Kalau terjadi seperti itu pasti kita tindak," jelas Paulus.
Walaupun begitu, Paulus tetap berkeyakinan tidak ada penyalahgunaan aset negara pada peristiwa itu. Dia menduga momen helikopter yang sedang landing dimanfaatkan untuk menjadi background foto.
Pernyataan Paulus ini menanggapi sejumlah video yang beredar di sosial media yang diberitakan sebelumnya. Dalam video itu, pasangan pengantin menggunakan helikopter, sejak terbang hingga mendarat. Selanjutnya pasangan pengantin turun, mereka kemudian melintasi karpet merah.
Peristiwa disebutkan terjadi di Lapangan H Adam Malik, Pematang Siantar, Sumatera Utara (Sumut), Minggu (25/2) lalu. Sejumlah video yang menunjukkan helikopter terbang hingga kedua pengantin turun dan disambut kerabat beredar di media sosial.
Sumber : merdeka
Tidak ada komentar