Header Ads

Menkominfo Bantah Ada Kebocoran Data NIK dan KK

;INTAS PUBLIK - JAKARTA, Menteri Komunikasi dan Informatika ( Menkominfo) Rudiantara memastikan adanya isu kebocoran data Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Nomor Kartu Keluarga (KK) tidak dapat dibenarkan.

Rudiantara menegaskan, saat ini seluruh data masyarakat dan yang juga menjadi pelanggan operator telekomunikasi telah dilindungi regulasi berupa Peraturan Menteri Menkominfo Tahun 2016 Tentang Perlindungan Data Pribadi.

"Tidak ada data bocor," ujar Rudiantara saat ditemui di Menara BTPN, Kuningan, Jakarta, Rabu (7/3/2018).

BACA JUGA  Rekrut Tenaga Magang Baru, Wadir Rumah Sakit Djasamen Saragih Dituding Langgar Kesepakatan

Menkominfo Bantah Ada Kebocoran Data NIK dan KK
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara saat ditemui di Menara BTPN,
Kuningan, Jakarta, Rabu (7/3/2018).
Dalam pelaksanaan registrasi kartu tersebut, Menkominfo menjelaskan, data NIK dan Nomor KK hanya dilakukan untuk memvalidasi data pelanggan dengan data yang dimiliki Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil).

"Ini hanya dilakukan pengecekan, kepada databasenya Dukcapil, jadi Kominfo tidak punya datanya, jadi bocor, bocor dimana, enggak ada datanya di Kominfo sama sekali," papar Rudiantara.

Dirinya memastikan, Dukcapil sendiri telah memiliki mekanisme proteksi guna melindungi data kependudukan masyarakat.

Dikirim oleh Lintas Publik pada 6 Maret 2018

"Servernya ada di Dukcapil, masa Dukcapil mau membocorin, kan tidak mungkin," sebutnya. Kendati demikian, Rudiantara mengungkapkan, kemungkinan kebocoran data NIK dan KK bisa saja terjadi jika ada kelalaian atau ketidaktahuan masyarakat akan pentingnya adata pribadi.

"Yang ada kemungkinannya adalah dari kartu keluarga dan NIK yang berseliweran dimana mana, di dunia maya coba browsing aja (keyword) kartu keluarga, itu ada foto KK, mungkin itu yang dipakai berkali kali, atau ada orang, masyarakat yang tidak sadar kasih foto copy KK dia, itu kan ada NIK dan Nomor KK, itu mungkin copyan-nya beredar," ujar Rudiantara.


Penulis   : kompas 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.