Wasekjen PDIP: Pertemuan Jokowi dan PSI di Istana Hal Biasa
LINTAS PUBLIK - JAKARTA, Wakil Sekjen PDI Perjuangan, Eriko Sotarduga menganggap pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie di Istana Negara merupakan suatu hal yang lumrah atau biasa saja.
Sebelumnya, Grace Natalie mengaku membicarakan pemenangan Pemilu 2019 bersama Jokowi di Istana Negara, Jakarta, pada Kamis lalu (1/3/2018). Isi pertemuan itu pun dikritik Gerindra dan PKS. Politisi dari dua partai oposisi itu menyatakan Jokowi telah menyalahgunakan kekuasaan dengan menggunakan istana untuk membicarakan pemenangan Pilpres 2019.
"Ini kan hal yang biasa saja. Tinggal bergantung dari sisi mana kita melihatnya," ujar Eriko menanggapi kritik Gerindra dan PKS usai diskusi di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (3/3/2018).
Dia lalu membandingkan soal Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang datang ke Istana. Menurutnya, akan banyak pula asumsi liar mengenai pertemuan antara Jokowi dan Prabowo.
"Sekarang begini, bagaimana kalau kemudian yang datang itu Pak Prabowo ke Jokowi. Ada masalah kah? Kan tidak," tutur Eriko.
"Tentu ada anggapan nantinya, ini mau jadi capres atau cawapres," lanjutnya.
Pertemuan antara Jokowi dan Prabowo secara resmi terjadi 2016 silam. Diawali dari kunjungan Jokowi ke kediaman Prabowo di Hambalang, Kabupaten Bogor pada 31 Oktober 2016. Kunjungan itu lalu dibalas Prabowo dengan menemui Jokowi di Istana Negara pada 17 November 2016.
Terkini, soal pertemuan petinggi PSI dan Jokowi di Istana Negara, Eriko menegaskan tak ada yang spesial. Dia mengatakan sikap Jokowi saat menerima PSI di Istana masih dalam batas yang wajar dan tidak memberikan perlakuan istimewa kepada partai yang baru akan ikut Pemilu tersebut.
"Artinya beliau ingin bertemu dengan orang-orang muda. Tapi kan orang muda kadang-kadang menyampaikan bahwa ini adalah suatu dukungan," ucapnya.
Eriko mengatakan Jokowi telah menunjukkan sikap yang baik karena telah mengajak petinggi partai-partai politik untuk berkomunikasi. Termasuk juga PSI yang notabene menjadi wadah politik para generasi muda.
"Itu yang patut dilakukan oleh seorang pemimpin," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PSI Grace Natalie dan Ketua DPP PSI Tsamara Amany berkunjung ke Istana Negara, Jakarta, pada Kamis(1/3). Kepada wartawan di komplek Istana Kepresidenan, Grace mengaku membicarakan strategi pemenangan Pemilu 2019 mendatang bersama Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Grace mengatakan dirinya lebih banyak mendengar masukan dari Jokowi.
"Pak Jokowi memberikan tips agar PSI bisa mencapai target menang Pemilu. Tipsnya rahasia, tapi ide beliau seru dan keren," kata Grace.
Grace juga mengaku sempat membicarakan tokoh tokoh yang berpotensi menjadi calon wakil presiden Jokowi. Mengenai hal itu, Grace mengatakan partainya tetap mendukung Jokowi siapa pun cawapresnya.
"Kami akan full support dan serahkan ke Pak Jokowi mencari pasangan yang cocok berduet lima tahun ke depan," tuturnya.
Sumber : cnn
Sebelumnya, Grace Natalie mengaku membicarakan pemenangan Pemilu 2019 bersama Jokowi di Istana Negara, Jakarta, pada Kamis lalu (1/3/2018). Isi pertemuan itu pun dikritik Gerindra dan PKS. Politisi dari dua partai oposisi itu menyatakan Jokowi telah menyalahgunakan kekuasaan dengan menggunakan istana untuk membicarakan pemenangan Pilpres 2019.
"Ini kan hal yang biasa saja. Tinggal bergantung dari sisi mana kita melihatnya," ujar Eriko menanggapi kritik Gerindra dan PKS usai diskusi di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (3/3/2018).
Petinggi PSI memberikan keterangan kepada wartawan di Komplek Istana Kepresidenan usai bertemu Presiden RI Joko Widodo, 1 Maret 2018. |
"Sekarang begini, bagaimana kalau kemudian yang datang itu Pak Prabowo ke Jokowi. Ada masalah kah? Kan tidak," tutur Eriko.
"Tentu ada anggapan nantinya, ini mau jadi capres atau cawapres," lanjutnya.
Pertemuan antara Jokowi dan Prabowo secara resmi terjadi 2016 silam. Diawali dari kunjungan Jokowi ke kediaman Prabowo di Hambalang, Kabupaten Bogor pada 31 Oktober 2016. Kunjungan itu lalu dibalas Prabowo dengan menemui Jokowi di Istana Negara pada 17 November 2016.
Terkini, soal pertemuan petinggi PSI dan Jokowi di Istana Negara, Eriko menegaskan tak ada yang spesial. Dia mengatakan sikap Jokowi saat menerima PSI di Istana masih dalam batas yang wajar dan tidak memberikan perlakuan istimewa kepada partai yang baru akan ikut Pemilu tersebut.
"Artinya beliau ingin bertemu dengan orang-orang muda. Tapi kan orang muda kadang-kadang menyampaikan bahwa ini adalah suatu dukungan," ucapnya.
Presiden RI Joko Widodo saat menerima Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, 17 November 2016. |
"Itu yang patut dilakukan oleh seorang pemimpin," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PSI Grace Natalie dan Ketua DPP PSI Tsamara Amany berkunjung ke Istana Negara, Jakarta, pada Kamis(1/3). Kepada wartawan di komplek Istana Kepresidenan, Grace mengaku membicarakan strategi pemenangan Pemilu 2019 mendatang bersama Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Grace mengatakan dirinya lebih banyak mendengar masukan dari Jokowi.
"Pak Jokowi memberikan tips agar PSI bisa mencapai target menang Pemilu. Tipsnya rahasia, tapi ide beliau seru dan keren," kata Grace.
Grace juga mengaku sempat membicarakan tokoh tokoh yang berpotensi menjadi calon wakil presiden Jokowi. Mengenai hal itu, Grace mengatakan partainya tetap mendukung Jokowi siapa pun cawapresnya.
"Kami akan full support dan serahkan ke Pak Jokowi mencari pasangan yang cocok berduet lima tahun ke depan," tuturnya.
Sumber : cnn
Tidak ada komentar