Header Ads

2 Hari Sidak, Ratusan Kaleng Ikan Makerel Ditemukan Dinkes Siantar di Toko Ini

LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar menurunkan secara paksa ratusan kaleng produk ikan makerel dari berbagai merek yang ditarik peredarannya oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) karena positif mengandung cacing parasit.

Penurunan paksa ini merupakan hasil sidak (inspeksi mendadak) selama 2 hari di supermarket, pusat perbelanjaan modern dan toko, dimana produk ikan kaleng makerel itu dipajang di steleng toko dan gerai suparmerket.

Hal ini disampaikan Kepala dinas kesehatan Kota Pematangsiantar, dr.Ronald Saragih melalui kepala bidang pelayanan kesehatan dan sumber daya kesehatan, Urat Hatoguan Simanjuntak, SKM, M.Kes, Selasa (3/4/2018).

Kepala bidang pelayanan kesehatan dan sumber daya kesehatan Dinkes Siantar,
Urat Hatoguan Simanjuntak, SKM M.Kes saat menurunkan ikan kaleng makerel dari steleng
toko di jalan merdeka.
Dirinci Urat, sidak pertama dilakukan pada hari Senin (2/4/2018) di pusat perbelanjaan Ramayana, Hypermart, Suzuya, Siantar Plaza, Indomaret dan Alfamart.

Saat tim berada di supermarket Siantar Plaza, ditemukan puluhan kaleng ikan makerel yang dipajang di gerai.

"Ketika melihat ikan kaleng makerel itu, tim langsung menurunkan dari gerai tersebut. Ada 43 kaleng ikan makerel dari berbagai merek seperi Botan, King's Fisher, Ayam Brand dan Rich Men. Saat dituangkan dalam berita acara, manegemen mengaku belum tahu bahwa produk ini ditarik peredaran. Atas temuan ini, Dinkes menyampaikan pernyataan keras untuk tidak menjual kembali sebelum ada surat terbaru dari BPOM," ucap Urat.

Dalam sidak pertama itu, Dinkes Kota Pematangsiantar juga membagikan selebaran berisi merek produk ikan kaleng yang ada cacing parasit. Ada 27 merk seperti yang sudah dirilis BPOM.

Memasuki hari kedua yakni pada hari Selasa (3/4/2018), Dinkes Kota Pematangsiantar melalukan sidak di toko-toko yang terdapat di Jalan Merdeka.

Kepala bidang pelayanan kesehatan dan sumber daya kesehatan Dinkes Siantar, Urat Hatoguan Simanjuntak saat menemukan ikan kaleng makerel yang masih di jual di pasarTradisonal. 
Dari sejumlah toko inilah, 130 kaleng ikan makerel dari berbagai merek juga diturunkan paksa oleh tim Dinkes. Baik itu dari Toko Acuan, Toko Metro dan Toko Berastagi.

" Dari 7 toko yang kita sidak, 3 toko masih menjual ikan kaleng makerel yang sudah ditarik peredarannya. Totalnya ada 130 kaleng. Dinkes langsung menurunkan ikan kaleng itu lalu menaruhnya ke sebuah kardus. Kita berpesan agar ikan kaleng makerel ini dipulangkan ke distributor dan menegaskan untuk tidak lagi dipajang," tegas Urat.

Sementara, saat dikonfirmasi dengan pemilik toko Acuan dan toko Berastagi mengaku tidak tahu terhadap penarikan ikan kaleng tersebut.

Kepala bidang pelayanan kesehatan dan sumber daya kesehatan Dinkes Siantar, Urat Hatoguan Simanjuntak bersama petugas lainnya menemukan ikan kaleng makerel yang masih di jual di toko di kota Siantar. 
Menurut mereka, hanya menerima informasi dari surat kabar bahwa itu dilarang dan tidak tahu merek-merek produknya.

"Kita memang tahunya dari surat kabar belakangan ini, namun tidak tahu merek-merek apa saja yang ditarik. Dengan diberikan selebaran oleh Dinkes berisi 27 produk ikan kaleng yang ditarik, membuat depannya lebih hati-hati," ucap keduanya saat ditemui terpisah.

Petugas dari Dinas Kesehatan mencatat temuan Ikan kaleng yang sudah ditarik peredarannya.
Urat Simanjuntak kembali menegaskan kepada pemilik toko, kedai kelontong suparmarket, pusat perbelanjaan untuk tidak menjual 27 merek ikan kaleng yang ditarik oleh BPOM.

Bila dikemudian hari masih saja ada yang nekad menjual, pihaknya akan berkoordinasi kepada BPOM untuk diambil tindakan tegas, karena saat ini produk ikan kaleng makerel mengadung cacing parasit dan ditarik dari peredaran.


Penulis   : franki
Editor     : tagor

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.