115 Atlet Kungfu Naga Sakti Kenaikan Tingkat, Ketua Dewan Guru Risbon Sinaga : Disiplin Kunci Sukses
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Kungfu Naga Sakti Siauw Lim Sie Indonesia melakukan ujian kenaikan sabuk dari berbagai tingkatan yang dipusatkan di Gedung Olaharaga (GOR) Kota Pematangsiantar.
Kegiatan tersebut diikuti 115 orang dari 10 sasana yang tersebar di Kabupaten Simalungun dan Kota Pematangsiantar, Minggu (29/4/2018). Dihadiri ketua dewan guru Drs.Risbon Sinaga,MM, Ketua KONI Siantar Jayadi Sagala, SE, pengurus bèsar, pelatih fan orang tua.
Drs.Risbon Sinaga,MM menegaskan seluruh anak didiknya agar meningkatkan disiplin diri sebagai orang terdidik.
"Jangan biasakan dengan zaman now. Serba serbi yang tidak memiliki disiplin. Melawan sama orangtua. Dan saya ingatkan jangan sampai terjadi seperti itu," katanya.
Ia juga meminta anak didiknya untuk menghargai jerih payah orangtua yang mengizinkan untuk berlatih beladiri.
Alasannya, tidaklah mudah bagi orangtua mengijinkan anaknya dibentuk khususnya yang identik dengan fisik.
"Beda dengan masa-masa kami dulu. Orangtua tidak boleh mengetahui kita masuk beladiri. Oleh karena itu kami harus mencari uang sendiri," ucapnya sembari mengingatkan pelatih meningkatkan disiplin semua murid.
Kenaikan tingkat ini, kata Risbon, merupakan ajang evaluasi disiplin dan fisik serta kemampuan. Oleh karena itu, anak didiknya harus menjadi pribadi yang tangguh. Melalui disiplin itulah dibentuk menjadi orang yang berhasil. Contohnya, ada yang menjadi polisi, TNI dan lainnya.
"Ada banyak anggota Kungfu Naga Sakti yang berhasil dan saya bangga. Untuk itu mari kita contoh yang baiknya,"ujarnya.
Belajar beladiri di Kungfu Naga Sakti bukan berarti menjadi preman. Hal paling utama kehadiran semua anggota Kungfu Naga sakti bukan untuk menendang dan lainnya. Itu nomor dua, yang paling utama disiplin.
"Jangan sampai menggunakan narkoba. Tujuan kesini pembentukan karakter. Doa kami kiranya kalian semua berhasil meraih cita-cita yang baik,"ujarnya.
Pengurus besar Harison Saragih, SPd menyampaikan banyak terima kasih kepada orangtua yang mengijinkan anaknya didik berlatih. Mengenai kenaikan sabuk itu merupakan persaingan yang harus dilaksanakan dengan sportif.
"Jangan karena mengalahkan saingannya ya malah diejek. Itu tidak boleh. Harus bisa seperti ilmu padi berisi dan unggul. Kenaikan tingkat berikutnya harus menjadi lebih baik. Jadilah pribadi yang setia,"katanya.
Sementara Ketua KONI Pematangsiantar Jayadi Sagala, SE mendorong seluruh anggota Kungfu Naga Sakti untuk tidak henti meningkatkan prestasi. Ia pun tidak lupa mengatakan bahwa saat ini slogan
"Ribakkon" dijadikan motivasi kepada para atlet meraih nilai terbaik dengan semangat dan menghilangkan rasa takut.
"Kenapa istilah ribakkon karena beberapa tahun lalu olahraga vakum. Namun tahun terakhir ini atlet Siantar dari beberapa olahraga mulai mendapatkan prestasi. Itu kebanggan kita," ujarnya.
Sebagai upaya meningkatkan prestasi olahraga di Siantar, kata Jayadi Sagala, dirinya terus berusaha membangun komunikasi dengan Pemerintah Kota. Tahun ini diharapkan proses pembangunan berbagai sarana olahraga dapat dilaksanakan.
"Saya sudah sampaikan kepada Walikota bagaimana prestasi olahraga meningkat kalau sarana prasarananya tidak ada,"ujarnya.
Jayadi menuturkan bahwa saat ini olahraga tidak lagi dianggap sebagai kegiatan biasa. Namun sudah menjadi profesi meraih cita-cita.
"Dulu olahraga dianggap sebagai sampingan. Kedepan tidak lagi. Tetapi satu profesi. Olahraga sudah mendapat jalur khusus untuk masuk ke perguruan negeri dengan catatan menunjukkan prestasi dengan adanya rekomendasi dari pengurus olahraganya. Nanti itu akan dites kembali apakah prestasi itu benar" katanya.
Untuk merangsang semangat para atlet, Jayadi Sagala mengaku sedang berusaha membangun kerjasama dengan panitia Pekan Olahraga Nasional (PON), yang mana Sumatera Utara direncanakan sebagai tuan rumah.
"Kalau bisa nanti ada beberapa cabang olahraga, Siantar menjadi tuan rumahnya. Kita doakanlah biar bisa," harap Jayadi.
Sebelumnya, ketua Panitia kenaikan sabuk, Putra Manurung mengatakan ujian yang dilakukan sesuai dengan ADRT. Masanya sekali dalam enam bulan.
Penulis : franki
Editor : tagor
Kegiatan tersebut diikuti 115 orang dari 10 sasana yang tersebar di Kabupaten Simalungun dan Kota Pematangsiantar, Minggu (29/4/2018). Dihadiri ketua dewan guru Drs.Risbon Sinaga,MM, Ketua KONI Siantar Jayadi Sagala, SE, pengurus bèsar, pelatih fan orang tua.
Drs.Risbon Sinaga,MM menegaskan seluruh anak didiknya agar meningkatkan disiplin diri sebagai orang terdidik.
Ketua dewan guru Kungfu Naga Sakti Siauw Lim Sie Indonesia, Drs.Risbon Sinaga, MM (baju merah list putih) didampingi Ketua KONI Siantar Jayadi Sagala, SE saat memberikan pengarahan kepada atlet. |
Ia juga meminta anak didiknya untuk menghargai jerih payah orangtua yang mengizinkan untuk berlatih beladiri.
Alasannya, tidaklah mudah bagi orangtua mengijinkan anaknya dibentuk khususnya yang identik dengan fisik.
"Beda dengan masa-masa kami dulu. Orangtua tidak boleh mengetahui kita masuk beladiri. Oleh karena itu kami harus mencari uang sendiri," ucapnya sembari mengingatkan pelatih meningkatkan disiplin semua murid.
Kenaikan tingkat ini, kata Risbon, merupakan ajang evaluasi disiplin dan fisik serta kemampuan. Oleh karena itu, anak didiknya harus menjadi pribadi yang tangguh. Melalui disiplin itulah dibentuk menjadi orang yang berhasil. Contohnya, ada yang menjadi polisi, TNI dan lainnya.
"Ada banyak anggota Kungfu Naga Sakti yang berhasil dan saya bangga. Untuk itu mari kita contoh yang baiknya,"ujarnya.
Belajar beladiri di Kungfu Naga Sakti bukan berarti menjadi preman. Hal paling utama kehadiran semua anggota Kungfu Naga sakti bukan untuk menendang dan lainnya. Itu nomor dua, yang paling utama disiplin.
"Jangan sampai menggunakan narkoba. Tujuan kesini pembentukan karakter. Doa kami kiranya kalian semua berhasil meraih cita-cita yang baik,"ujarnya.
Pengurus besar Harison Saragih, SPd menyampaikan banyak terima kasih kepada orangtua yang mengijinkan anaknya didik berlatih. Mengenai kenaikan sabuk itu merupakan persaingan yang harus dilaksanakan dengan sportif.
"Jangan karena mengalahkan saingannya ya malah diejek. Itu tidak boleh. Harus bisa seperti ilmu padi berisi dan unggul. Kenaikan tingkat berikutnya harus menjadi lebih baik. Jadilah pribadi yang setia,"katanya.
Sementara Ketua KONI Pematangsiantar Jayadi Sagala, SE mendorong seluruh anggota Kungfu Naga Sakti untuk tidak henti meningkatkan prestasi. Ia pun tidak lupa mengatakan bahwa saat ini slogan
"Ribakkon" dijadikan motivasi kepada para atlet meraih nilai terbaik dengan semangat dan menghilangkan rasa takut.
"Kenapa istilah ribakkon karena beberapa tahun lalu olahraga vakum. Namun tahun terakhir ini atlet Siantar dari beberapa olahraga mulai mendapatkan prestasi. Itu kebanggan kita," ujarnya.
Sebagai upaya meningkatkan prestasi olahraga di Siantar, kata Jayadi Sagala, dirinya terus berusaha membangun komunikasi dengan Pemerintah Kota. Tahun ini diharapkan proses pembangunan berbagai sarana olahraga dapat dilaksanakan.
"Saya sudah sampaikan kepada Walikota bagaimana prestasi olahraga meningkat kalau sarana prasarananya tidak ada,"ujarnya.
Jayadi menuturkan bahwa saat ini olahraga tidak lagi dianggap sebagai kegiatan biasa. Namun sudah menjadi profesi meraih cita-cita.
"Dulu olahraga dianggap sebagai sampingan. Kedepan tidak lagi. Tetapi satu profesi. Olahraga sudah mendapat jalur khusus untuk masuk ke perguruan negeri dengan catatan menunjukkan prestasi dengan adanya rekomendasi dari pengurus olahraganya. Nanti itu akan dites kembali apakah prestasi itu benar" katanya.
Untuk merangsang semangat para atlet, Jayadi Sagala mengaku sedang berusaha membangun kerjasama dengan panitia Pekan Olahraga Nasional (PON), yang mana Sumatera Utara direncanakan sebagai tuan rumah.
"Kalau bisa nanti ada beberapa cabang olahraga, Siantar menjadi tuan rumahnya. Kita doakanlah biar bisa," harap Jayadi.
Sebelumnya, ketua Panitia kenaikan sabuk, Putra Manurung mengatakan ujian yang dilakukan sesuai dengan ADRT. Masanya sekali dalam enam bulan.
Penulis : franki
Editor : tagor
Tidak ada komentar