Anak Tukang Ojek Ini Juara Karateka dan Lulus Seleksi Atlet PPOP Ragunan
LINTAS PUBLIK - JAKARTA, Karateka Marsugiansyah Zulfikar alias Ugi menyabet medali emas di Kejurda Inkai Provinsi DKI Jakarta yang digelar kemarin di Bumi Marinir Cilandak, Jakarta Selatan.
Turun di kelas kumite Kadet -52 putra, Ugi tak memberi ampun lawan-lawannya sejak babak pertama sampai final.
“Alhamdulillah, ini tiket saya mewakili DKI menuju Kejurnas Inkai lagi untuk tahun 2018 ini,” ujar Ugi yang sebelumnya menyabet medali emas dan Best Of The Best (BOB) Kejurnas Inkai tahun lalu.
Bukan hanya itu, Ugi juga kini berhasil mewujudkan impiannya menjadi atlet Pusat Pendidikan Olahraga Pelajar (PPOP dh PPLP) Ragunan DKI Jakarta.
Sejak April 2018 lalu dia resmi bergabung menempati asrama atlet PPOP DKI. “Sejak dulu saya memang ingin sekali masuk PPOP DKI. Alhamdulillah tahun ini bisa terwujud,” ujar Ugi .
Berlatih sejak usia dini sampai sekarang, Ugi sudah meraih puluhan gelar juara di pentas karate nasional dan internasional, seperti juara 1 Kejurnas Inkai 2016 dan 2017, juara 2 Kejurnas Kopassus Cup 2017, juara 3 Indonesia Festival, dll.
Dengan bergabungnya Ugi di PPOP DKI Jakarta, semua kebutuhannya ditanggung oleh Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta melalui Dispora DKI Jakarta, seperti makan, sekolah, latihan, pertandingan berbagai even kejuaraan dalam dan luar negeri serta uang saku setiap bulan.
“Saya bersyukur banget, karena semua ini sangat membantu meringankan beban orang tua saya. Saya akan belajar dan berlatih sungguh-sungguh untuk bisa membanggakan kedua orang tua saya nantinya,” ungkap Ugi yang bercita-cita ingin masuk AKMIL ini.
Ayahnya hanyalah seorang tukang ojek yang sehari-hari mangkal di daerah Cibitung Bekasi.
“Meski ayah saya hanyalah tukang ojek, tapi saya tidak pernah malu dan bertekad bisa membanggakan orang tua,” tegasnya.
Sementara itu, Jasmaniar Djafar, Satlak PPOP DKI menyambut baik kemenangan Ugi. Dia menegaskan, sudah sewajarnya para atlet PPOP DKI mampu bersaing dan menjadi juara di berbagai event.
“Ratusan atlet pelajar DKI yang digembleng di PPOP Ragunan ini memang dituntut untuk berprestasi, terlebih di ajang Popwil dan Popnas. Semua diperlakukan sama, ada proses degradasi, ada aturan dan sanksi bagi yang tidak disiplin,” tegasnya.
Sumber : poskota
Turun di kelas kumite Kadet -52 putra, Ugi tak memberi ampun lawan-lawannya sejak babak pertama sampai final.
“Alhamdulillah, ini tiket saya mewakili DKI menuju Kejurnas Inkai lagi untuk tahun 2018 ini,” ujar Ugi yang sebelumnya menyabet medali emas dan Best Of The Best (BOB) Kejurnas Inkai tahun lalu.
Bukan hanya itu, Ugi juga kini berhasil mewujudkan impiannya menjadi atlet Pusat Pendidikan Olahraga Pelajar (PPOP dh PPLP) Ragunan DKI Jakarta.
Marsugiansyah Zulfikar (paling kanan). |
Berlatih sejak usia dini sampai sekarang, Ugi sudah meraih puluhan gelar juara di pentas karate nasional dan internasional, seperti juara 1 Kejurnas Inkai 2016 dan 2017, juara 2 Kejurnas Kopassus Cup 2017, juara 3 Indonesia Festival, dll.
Dengan bergabungnya Ugi di PPOP DKI Jakarta, semua kebutuhannya ditanggung oleh Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta melalui Dispora DKI Jakarta, seperti makan, sekolah, latihan, pertandingan berbagai even kejuaraan dalam dan luar negeri serta uang saku setiap bulan.
“Saya bersyukur banget, karena semua ini sangat membantu meringankan beban orang tua saya. Saya akan belajar dan berlatih sungguh-sungguh untuk bisa membanggakan kedua orang tua saya nantinya,” ungkap Ugi yang bercita-cita ingin masuk AKMIL ini.
Ayahnya hanyalah seorang tukang ojek yang sehari-hari mangkal di daerah Cibitung Bekasi.
“Meski ayah saya hanyalah tukang ojek, tapi saya tidak pernah malu dan bertekad bisa membanggakan orang tua,” tegasnya.
Sementara itu, Jasmaniar Djafar, Satlak PPOP DKI menyambut baik kemenangan Ugi. Dia menegaskan, sudah sewajarnya para atlet PPOP DKI mampu bersaing dan menjadi juara di berbagai event.
“Ratusan atlet pelajar DKI yang digembleng di PPOP Ragunan ini memang dituntut untuk berprestasi, terlebih di ajang Popwil dan Popnas. Semua diperlakukan sama, ada proses degradasi, ada aturan dan sanksi bagi yang tidak disiplin,” tegasnya.
Sumber : poskota
Tidak ada komentar