Apartemen Diobok-obok Petugas, 17 Orang Terjaring
LINTAS PUBLIK - JAKARTA – Satu apartemen di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, diobok-obok petugas saat menggelar operasi Bina Kependudukan (Binduk). Tercatat ada sebanyak 17 orang terjaring karena mereka tidak memiliki KTP sesuai dengan tempat tinggalnya.
Dalam operasi ke Apartemen Gateway itu dipimpin langsung oleh Wali Kota Jakarta Selatan, Tri Kurniadi. Menurutnya, operasi ini digelar dalam rangka tertib administrasi bagi warganya dengan tujuan kedepan seluruh warga memiliki identitas diri.
“Petugas melakukan penyisiran setiap unit dan berhasil menjaring sebanyak 17 orang. Dari jumlah itu ada satu orang yang hanya memiliki izin tinggal tapi tidak lengkap. Kedepan saya menghimbau kepada warga agat mereka untuk segera melengkapinya,” kata Tri, Kamis (10/5/2018).
Dikatakan Walikota, di Apartemen Gateway terdapat 1.271 unit. Dari jumlah tersebut sebanyak 697 unit yang telah memiliki kartu keluarga sesuai dengan alamat apartemen. Sementara sisanya masih menggunakan alamat di luar apartemen, maka dari itu dirinya minta agar segera diselesaikannya.
Operasi biduk ini dilakukan selain untuk tertib administrasi juga sekaligus mensukseskan pemilu karena dilakukan juga coklit (pencocokan dan penelitian) untuk warga, makanya identitas jelas ini sangat dibutuhkan.
Sementara itu Kepala Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Jakarta Selatan, Abdul Haris mengatakan kali ini pihaknya melakukan pembinaan kepada warga. Warga yang terjaring kemudian dibuatkan Surat Keterangan Domisili Sementara (SKDS).
“Pasca biduk ini kami akan buka layanan untuk warga, baik layanan SKDS, perekaman e-KTP, atau pun pengambilan fisik KTP bagi warga yang belum sempat mengambil. Kami berharap akhir tahun ini seluruh warga sudah memiliki identitas diri,” ujar Abdul Haris.
Dalam operasi kali ini sebanyak 60 petugas terlibat, mulai dari petugas dari Sudin Dukcapil, Satpol PP, BNN, Imigrasi, serta Sudin Sosial. Kedepan pihaknya akan rutin melakukan binduk di lokasi lainnya.
Anton, 28, salah seorang warga yang terjaring mengakui dirinya bersalah. Sebab semenjak pindah dari rumahnya didaerah Tangerang belum melapor kekantor kelurahan mengurus surat-surat identitas diri.
“Memang saya belum mengurus kekelurahan karena kesibukan kerja. Nanti jika ada layanan disini saya akan mengurus jadi tak jauh-jauh dari rumah, ” kata Anton.
Sumber : poskota
Dalam operasi ke Apartemen Gateway itu dipimpin langsung oleh Wali Kota Jakarta Selatan, Tri Kurniadi. Menurutnya, operasi ini digelar dalam rangka tertib administrasi bagi warganya dengan tujuan kedepan seluruh warga memiliki identitas diri.
Warga yang terjaring biduk sedang dilakukan pendataan oleh petugas. |
Dikatakan Walikota, di Apartemen Gateway terdapat 1.271 unit. Dari jumlah tersebut sebanyak 697 unit yang telah memiliki kartu keluarga sesuai dengan alamat apartemen. Sementara sisanya masih menggunakan alamat di luar apartemen, maka dari itu dirinya minta agar segera diselesaikannya.
Operasi biduk ini dilakukan selain untuk tertib administrasi juga sekaligus mensukseskan pemilu karena dilakukan juga coklit (pencocokan dan penelitian) untuk warga, makanya identitas jelas ini sangat dibutuhkan.
Sementara itu Kepala Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Jakarta Selatan, Abdul Haris mengatakan kali ini pihaknya melakukan pembinaan kepada warga. Warga yang terjaring kemudian dibuatkan Surat Keterangan Domisili Sementara (SKDS).
“Pasca biduk ini kami akan buka layanan untuk warga, baik layanan SKDS, perekaman e-KTP, atau pun pengambilan fisik KTP bagi warga yang belum sempat mengambil. Kami berharap akhir tahun ini seluruh warga sudah memiliki identitas diri,” ujar Abdul Haris.
Dalam operasi kali ini sebanyak 60 petugas terlibat, mulai dari petugas dari Sudin Dukcapil, Satpol PP, BNN, Imigrasi, serta Sudin Sosial. Kedepan pihaknya akan rutin melakukan binduk di lokasi lainnya.
Anton, 28, salah seorang warga yang terjaring mengakui dirinya bersalah. Sebab semenjak pindah dari rumahnya didaerah Tangerang belum melapor kekantor kelurahan mengurus surat-surat identitas diri.
“Memang saya belum mengurus kekelurahan karena kesibukan kerja. Nanti jika ada layanan disini saya akan mengurus jadi tak jauh-jauh dari rumah, ” kata Anton.
Sumber : poskota
Tidak ada komentar