Himpunan Masyarakat Toba Siantar Dukung Aksi Masyarakat Simalungun
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Gelombang aksi unjuk rasa dari berbagai elemen masyarakat di Kota Pematangsiantar hampir setiap hari, seperti kelompok pedagang, mahasiswa dan dari masyarakat suku Simalungun, mengindikasikan ketidak mampuan Walikota Pematangsiantar menciptakan kenyamanan ditengah-tengah masyarakat kota pematangsiantar.
Pernyataan sikap ini disampaikan Humatob Kota Pematangsiantar (Himpunan Masyarakat Batak Toba) melalui ketua Satgas, Ladon Simanjuntak saat berunjukrasa bersama dengan etnis suku Simalungun di Kantor DPRD Kota Pematangsiantar, Jumat (4/5/2018).
BACA JUGA Pilih Bertahan, Pedagang Memasak di Balaikota, Ancam Gelar Dagangan Besok
HUMATOB juga menilai bahwa Walikota Siantar diduga tidak menghargai kearifan lokal yang dimana seyogianya Kota Siantar itu adalah milik warga etnis Simalungun.
“Kami dapat merasakan yang dialami saudara-saudara kami Suku Simalungun yang merasa tidak dihargai sebagai leluhur Kota Siantar, dan kami mengkhawatirkan kemarahan Suku Simalungun akan berdampak negatif,” ucap Ketua Satgas HUMATOB, Ladon Simanjuntak.
Ditambahkannya, Humatob sangat berterima kasih kepada saudara suku Simalungun yang sangat toleran dan telah membuktikan dapat bersaudara dengan seluruh suku yang ada di Kota Pematangsiantar.
Dengan kejadian ini, Humatob meminta ketua, wakil ketua dan anggota DPRD Kota Pematangsiantar untuk segera memberikan tanggapan dan sikap yang jelas atas tuntutan dan aspirasi yang telah disampaikan masyarakat suku Simalungun.
Menjawab pernyataan itu, Denny Siahaan menuturkan, pihaknya juga merasakan keresahan masyarakat, khususnya masyarakat etnis Simalungun.
"Kami serius mendengar aspirasi dan akan menindaklanjutinya. Berikan kami kepercayaan. Dalam waktu singkat kami akan menuntaskan hal ini," terangnya.
Namun, Denny meminta, masyarakat tetap menjaga kekondusifan.
Masih di lokasi yang sama, Eliakim Simanjuntak mengatakan bahwa pihaknya tidak tinggal diam terkait permasalahan itu.
Sementara itu, Marulitua Hutapea menyampaikan, dalam hal ini, semua anggota DPRD harus memiliki sikap.
"Ini sudah kami bawa dalam rapat Pansus. Masalah ini akan terus kami bahas," jelasnya.
Penulis : franki
Editor : tagor
Pernyataan sikap ini disampaikan Humatob Kota Pematangsiantar (Himpunan Masyarakat Batak Toba) melalui ketua Satgas, Ladon Simanjuntak saat berunjukrasa bersama dengan etnis suku Simalungun di Kantor DPRD Kota Pematangsiantar, Jumat (4/5/2018).
BACA JUGA Pilih Bertahan, Pedagang Memasak di Balaikota, Ancam Gelar Dagangan Besok
HUMATOB juga menilai bahwa Walikota Siantar diduga tidak menghargai kearifan lokal yang dimana seyogianya Kota Siantar itu adalah milik warga etnis Simalungun.
“Kami dapat merasakan yang dialami saudara-saudara kami Suku Simalungun yang merasa tidak dihargai sebagai leluhur Kota Siantar, dan kami mengkhawatirkan kemarahan Suku Simalungun akan berdampak negatif,” ucap Ketua Satgas HUMATOB, Ladon Simanjuntak.
Ditambahkannya, Humatob sangat berterima kasih kepada saudara suku Simalungun yang sangat toleran dan telah membuktikan dapat bersaudara dengan seluruh suku yang ada di Kota Pematangsiantar.
Dengan kejadian ini, Humatob meminta ketua, wakil ketua dan anggota DPRD Kota Pematangsiantar untuk segera memberikan tanggapan dan sikap yang jelas atas tuntutan dan aspirasi yang telah disampaikan masyarakat suku Simalungun.
Menjawab pernyataan itu, Denny Siahaan menuturkan, pihaknya juga merasakan keresahan masyarakat, khususnya masyarakat etnis Simalungun.
"Kami serius mendengar aspirasi dan akan menindaklanjutinya. Berikan kami kepercayaan. Dalam waktu singkat kami akan menuntaskan hal ini," terangnya.
Namun, Denny meminta, masyarakat tetap menjaga kekondusifan.
Masih di lokasi yang sama, Eliakim Simanjuntak mengatakan bahwa pihaknya tidak tinggal diam terkait permasalahan itu.
Sementara itu, Marulitua Hutapea menyampaikan, dalam hal ini, semua anggota DPRD harus memiliki sikap.
"Ini sudah kami bawa dalam rapat Pansus. Masalah ini akan terus kami bahas," jelasnya.
Penulis : franki
Editor : tagor
Tidak ada komentar