Pedagang Marah, Pagar Besi Balaikota Dirobohkan Hingga Hadiahi Tomat Busuk, Ini Videonya
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Ratusan warga yang tergabung di Aliansi pedagang Balimpel (Balairung,kaki lima dan kios tempel) bersama sejumlah mahasiswa menggelar aksi unjukrasa, Selasa (8/5/2018).
Kericuhan sempat terjadi ketika pengunjuk rasa hendak berorasi di Jalan Sutomo Kota Pematangsiantar.
Dimana, pengunjukrasa hendak kembali memblokade jalan Sutomo, namun aparat kepolisian langsung membubarkan paksa aksi tersebut.
Dan berujung diamankannya beberapa orang pengunjukrasa oleh aparat kepolisian.
Tak sampai disitu, kericuhan juga berlanjut tak kala pengunjukrasa memaksa masuk dengan merobohkan pintu gerbang Balaikota Pematangsiantar yang terbuat dari besi. Kemudian, pengunjukrasa mencoba menduduki kedua kalinya kantor Balaikota.
Melihat kejadian itu, Satpol PP menghalau pengunjuk rasa yang sudah masuk. Aksi dorong-dorongan pun terjadi di anak tangga kantor Balaikota, hingga salah satu mahasiswa Jonatan Siregar terlempar ke bawah. Beberapa pengunjukrasa sempat pingsan.
Selama 4 jam pengunjuk rasa sempat bertahan di depan kantor Walikota. Namun Walikota maupun jajarannya tak ada satupun menerima pedagang. Atas sikap Walikota itu, pedagang dan mahasiswa mencap Hefriansyah penakut. Pengunjukrasa menolak revitalisasi Balairung Pasar Horas
"Kita harus tetap semangat. Walikota tidak berani bertemu dan takut berhadapan dengan warganya" kata David Marpaung.
Usai menyampaikan , secara serentak para pedagang dan mahasiswa melempari gedung kantor Walikota dengan tomat busuk. Aksi ini sekaligus akhir dari unjuk rasa di depan gedung kantor Walikota. Setelah massa bubar, Satpol PP bersama tim Damkar langsung membersihkan dinding tersebut dengan menyemprotkannya menggunakan air dari mobil Damkar.
LIHAT JUGA Pedagang Marah, Pagar Besi Balai Kota Dirobohkan
Penulis : franki
Editor : tagor
Kericuhan sempat terjadi ketika pengunjuk rasa hendak berorasi di Jalan Sutomo Kota Pematangsiantar.
Dimana, pengunjukrasa hendak kembali memblokade jalan Sutomo, namun aparat kepolisian langsung membubarkan paksa aksi tersebut.
Dan berujung diamankannya beberapa orang pengunjukrasa oleh aparat kepolisian.
Tak sampai disitu, kericuhan juga berlanjut tak kala pengunjukrasa memaksa masuk dengan merobohkan pintu gerbang Balaikota Pematangsiantar yang terbuat dari besi. Kemudian, pengunjukrasa mencoba menduduki kedua kalinya kantor Balaikota.
Melihat kejadian itu, Satpol PP menghalau pengunjuk rasa yang sudah masuk. Aksi dorong-dorongan pun terjadi di anak tangga kantor Balaikota, hingga salah satu mahasiswa Jonatan Siregar terlempar ke bawah. Beberapa pengunjukrasa sempat pingsan.
Selama 4 jam pengunjuk rasa sempat bertahan di depan kantor Walikota. Namun Walikota maupun jajarannya tak ada satupun menerima pedagang. Atas sikap Walikota itu, pedagang dan mahasiswa mencap Hefriansyah penakut. Pengunjukrasa menolak revitalisasi Balairung Pasar Horas
"Kita harus tetap semangat. Walikota tidak berani bertemu dan takut berhadapan dengan warganya" kata David Marpaung.
Usai menyampaikan , secara serentak para pedagang dan mahasiswa melempari gedung kantor Walikota dengan tomat busuk. Aksi ini sekaligus akhir dari unjuk rasa di depan gedung kantor Walikota. Setelah massa bubar, Satpol PP bersama tim Damkar langsung membersihkan dinding tersebut dengan menyemprotkannya menggunakan air dari mobil Damkar.
LIHAT JUGA Pedagang Marah, Pagar Besi Balai Kota Dirobohkan
Penulis : franki
Editor : tagor
Tidak ada komentar