Sapardi Djoko Damono Dapat Penghargaan Anugerah Buku ASEAN 2018
LINTAS PUBLIK - JAKARTA, Penyair Sapardi Djoko Damono mendapat penghargaan Anugerah Buku ASEAN 2018 untuk dua buku karyanya, Hujan Bulan Juni dan Yang Fana Adalah Waktu. Penghargaan itu diberikan dalam Kuala Lumpur Intenational Book Fair yang digelar di Putra Word Trade Center, Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu, (28/4/ 2018).
“Surat dari pemerintah Malaysia yang menyatakan Hujan Bulan Juni menjadi buku puisi terbaik ASEAN,” tulis akun Twitter Sastra Gramedia Pustaka Utama (GPU) pada Sabtu, 28 April 2018.
Akun Sastra GPU mengunggah dua foto yang menujukkan buku Hujan Bulan Juni mendapatkan penghargaan kategori Buku Kompilasi Terbaik dalam penghargaan Anugerah Buku ASEAN 2018.
Adapun buku Yang Fana Adalah Waktu mendapat penghargaan kategori Penulisan Prolifik untuk buku Yang Fana Adalah Waktu
Penyair berusia 78 tahun tersebut sudah beberapa kali menerima penghargaan untuk karya-karyanya. Pada 1978, Sapardi Djoko Damono menerima penghargaan dalam acaara Cultural Award dari Australia. Selain itu, ia juga sempat mendapat penghargaan Anugerah Puisi Putra dari Malaysia pada 1983.
Sapardi Djoko Damono dikenal sebagai salah satu penyair yang puisi-puisinya digemari oleh masyarakat Indonesia. Ia memulai karyanya berjudul Duka-Mu Abadi pada 1969. Sampai saat ini sudah banyak karya-karyanya yang dinikmati. Salah satu karyanya dijadikan dalam film layar lebar pada 2017 yaitu Hujan Bulan Juni.
Sumber : tempo
“Surat dari pemerintah Malaysia yang menyatakan Hujan Bulan Juni menjadi buku puisi terbaik ASEAN,” tulis akun Twitter Sastra Gramedia Pustaka Utama (GPU) pada Sabtu, 28 April 2018.
Novel Yang Fana Adalah Waktu, buku ketiga dari trilogi Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono |
Adapun buku Yang Fana Adalah Waktu mendapat penghargaan kategori Penulisan Prolifik untuk buku Yang Fana Adalah Waktu
Penyair berusia 78 tahun tersebut sudah beberapa kali menerima penghargaan untuk karya-karyanya. Pada 1978, Sapardi Djoko Damono menerima penghargaan dalam acaara Cultural Award dari Australia. Selain itu, ia juga sempat mendapat penghargaan Anugerah Puisi Putra dari Malaysia pada 1983.
Sapardi Djoko Damono dikenal sebagai salah satu penyair yang puisi-puisinya digemari oleh masyarakat Indonesia. Ia memulai karyanya berjudul Duka-Mu Abadi pada 1969. Sampai saat ini sudah banyak karya-karyanya yang dinikmati. Salah satu karyanya dijadikan dalam film layar lebar pada 2017 yaitu Hujan Bulan Juni.
Sumber : tempo
Tidak ada komentar