Teroris Ditembak Mati, Ayah Merasa Ada yang Aneh Saat Dijenguk
LINTAS PUBLIK - LAMPUNG, Polisi menembak mati empat teroris di Terminal Pasir Hayam, Cianjur, Jawa Barat, Minggu (13/5/2018). Seorang di antaranya warga Lampung yang terakhir kali dilihat bapaknya melakukan tindakan tak biasa.
Menurut Kapolres Lampung Utara, AKBP Eka Mulyana, petugas Unit Intelkam Polsek Kotabumi Utara, Unit Kamneg, dan Bhabinkamtibmas Desa Kali Cinta mendatangi rumah Anwar. Anaknya, HS, menjadi salah satu dari empat teroris yang ditembak mati petugas.
BACA JUGA Kapolri: Bom Surabaya Dilakukan Satu Keluarga
“Saya kaget dan sedih sekali anak saya terlibat teroris, karena anak saya ini termasuk orang cerdas yang suka baca buku dan pendiam,” kata Anwar, bapak, kepada polisi.
Ia mengaku anaknya masih lajang. “Dia belum mau menikah dengan alasan masih mau menuntut ilmu dan mengumpulkan rezeki,” jelasnya.
Diakui, anaknya pulang saat ia sakit pada akhir Februari. Saat itu, ia melihat hal tak biasa yang dilakukan anak lelakinya.
“Anehnya saat pulang menjenguk saya, dia rajin baca buku yang judulnya jihad. Saya pikir dia sudah biasa baca buku untuk menambah pengetahuan, jadi saya nggak nanya,” katanya.
Petugas Densus menembak mati teroris BBN (20), DCN (23), AR (35), dan HS (24) setelah dibuntuti sejak masih berada di Sukabumi. Mereka diduga akan menuju Makob Bimob Kelapa Dua, Depok, dengan menggunakan mobil Honda Brio silver F 1614 UZ.
Saat di wilayah Cianjur, tepatnya di Perempat Pasirhayam para terduga teroris itu diduga telah mengendus keberadaan polisi yang membuntuti. Mereka berupaya melarikan diri dengan masuk ke kawasan Terminal Pasir Hayam.
Mereka juga melakukan perlawanan dengan mengacungkan senjata api. Tak ingin buruannya lolos, petugas betindak lebih cepat. Keempatnya tersungkur kena tembak.
Sumber : poskota
Menurut Kapolres Lampung Utara, AKBP Eka Mulyana, petugas Unit Intelkam Polsek Kotabumi Utara, Unit Kamneg, dan Bhabinkamtibmas Desa Kali Cinta mendatangi rumah Anwar. Anaknya, HS, menjadi salah satu dari empat teroris yang ditembak mati petugas.
BACA JUGA Kapolri: Bom Surabaya Dilakukan Satu Keluarga
ilustrasi |
Ia mengaku anaknya masih lajang. “Dia belum mau menikah dengan alasan masih mau menuntut ilmu dan mengumpulkan rezeki,” jelasnya.
Diakui, anaknya pulang saat ia sakit pada akhir Februari. Saat itu, ia melihat hal tak biasa yang dilakukan anak lelakinya.
“Anehnya saat pulang menjenguk saya, dia rajin baca buku yang judulnya jihad. Saya pikir dia sudah biasa baca buku untuk menambah pengetahuan, jadi saya nggak nanya,” katanya.
Petugas Densus menembak mati teroris BBN (20), DCN (23), AR (35), dan HS (24) setelah dibuntuti sejak masih berada di Sukabumi. Mereka diduga akan menuju Makob Bimob Kelapa Dua, Depok, dengan menggunakan mobil Honda Brio silver F 1614 UZ.
Saat di wilayah Cianjur, tepatnya di Perempat Pasirhayam para terduga teroris itu diduga telah mengendus keberadaan polisi yang membuntuti. Mereka berupaya melarikan diri dengan masuk ke kawasan Terminal Pasir Hayam.
Mereka juga melakukan perlawanan dengan mengacungkan senjata api. Tak ingin buruannya lolos, petugas betindak lebih cepat. Keempatnya tersungkur kena tembak.
Sumber : poskota
Tidak ada komentar