Jumlah Penumpang Kapal Tenggelam di Danau Toba Simpangsiur
LINTAS PUBLIK - MEDAN, Tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Senin (18/6) sekitar pukul 17.30 Wib. membawa duka yang mendalam. Data terbaru menyebutkan jumlah korban yang belum ditemukan 145 orang.
KM Sinar Bangun bertolak dari Simanindo dalam keadaan sarat muatan terbalik akibat angin kencang dan ombak besar setelah sekitar 22 menit berlayar. Tidak ada manifest kapal sehingga tidak ada data penumpang yang diangkut.
Daftar korban yang hilang di posko Pelabuhan Tigaras Kabupaten Simalungun, Sumut, berjumlah 41 orang. Sementara daftar korban hilang di posko Pelabuhan Simanindo, Kabupaten Samosir berjumlah 104 orang.
BACA JUGA 12 Keluarga Hilang di Danau Toba, Ini kata Istri Hotman Nainggolan untuk Tim Basarnas
Jadi data di posko Tigaras Kabupaten Simalungun dan di posko Simanindo Kabupaten Simalungun totalnya 145 orang korban hilang. Jumlah korban selamat masih tetap 18 orang, dan meninggal 1 orang.
Sementara itu Dirjen Peruhungan Darat Kemenhub Budi Setyadi mengatakan, jumlah penumpang sementara yang terdaftar di posko mencapai 128 orang.
“Jumlah penumpang sementara yang terdaftar 128 orang, sudah tertolong sampai sekarang 18 selamat, dan 1 meninggal dunia atas nama Tri Suci Wulandari,” kata Budi saat ditemui di Posko pengaduan, Selasa (19/6/2018).
Ditambahkan Budi, Basarnas akan memimpin pencarian pada 7 hari pertama dan 3 hari tambahan jika diperlukan. Dibantu oleh Polda Sumut, Polair, Sabhara, Brimob dan Tim DVI, Korem, BPBD dan BMKG.
BACA JUGA Dini Hari, Orang Tua Ini Datangi Kerumunan Wartawan di Pelabuhan Tigaras
Begitu juga Pemda Samosir dan Simalungun, juga akan ikut membantu mengerahkan pencarian korban yang hilang.
Lebih lanjut, Budi menjelaskan bahwa untuk meminimalisir dibentuk 5 tim untuk mempercepat proses evakuasi korban KM Sinar Bangun diantaranya dibentuk Tim pendaftaran korban, yang bertanggungjawab dari Polres Simalungun dan Polres Samosir, termasuk penanganan 19 korban yang sudah ditemukan serta mencari tahu manifest penumpang yang ada di Kapal KM Sinar Bangun yang belum ditemukan.
Selanjutnya dibentuk Tim pencarian oleh Basarnas yang akan membagi tugas serta dukungan yang lain. Lalu melakukan penelitian penyebab kecelakaan. Sebab ada informasi air masuk ke kapal dan informasi lainnya akibat kemudi patah.
“Nantinya Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan melakukan verifikasi, penyebab apakah dari faktor manusia, cuaca atau masalah kendaraan,”jelasnya.
Selain itu, juga dibentuk Tim Penanganan korban Meninggal Dunia (MD) dan hidup, akan diberikan pada tim DVI Polda Sumut dan intelegen akan melakukan interogasi terhadap korban hidup.
Terakhir tim pemulangan korban, baik meninggal dunia maupun hidup, penanggungjawab di Provinsi Sumut, Kabupaten Samosir dan Simalungun.
Karena begitu korban meninggal dunia ditemukan, maka akan dibawa langsung ke rumah sakit untuk di visum dan identifikasi, serta setelahnya diantarkan kerumah duka.
Sumber ; poskota
KM Sinar Bangun bertolak dari Simanindo dalam keadaan sarat muatan terbalik akibat angin kencang dan ombak besar setelah sekitar 22 menit berlayar. Tidak ada manifest kapal sehingga tidak ada data penumpang yang diangkut.
Daftar korban yang hilang di posko Pelabuhan Tigaras Kabupaten Simalungun, Sumut, berjumlah 41 orang. Sementara daftar korban hilang di posko Pelabuhan Simanindo, Kabupaten Samosir berjumlah 104 orang.
BACA JUGA 12 Keluarga Hilang di Danau Toba, Ini kata Istri Hotman Nainggolan untuk Tim Basarnas
Tim gabungan pencarian korban tenggelamnya KM Sinar Bangun memberikan keterangan pers |
Sementara itu Dirjen Peruhungan Darat Kemenhub Budi Setyadi mengatakan, jumlah penumpang sementara yang terdaftar di posko mencapai 128 orang.
“Jumlah penumpang sementara yang terdaftar 128 orang, sudah tertolong sampai sekarang 18 selamat, dan 1 meninggal dunia atas nama Tri Suci Wulandari,” kata Budi saat ditemui di Posko pengaduan, Selasa (19/6/2018).
Ditambahkan Budi, Basarnas akan memimpin pencarian pada 7 hari pertama dan 3 hari tambahan jika diperlukan. Dibantu oleh Polda Sumut, Polair, Sabhara, Brimob dan Tim DVI, Korem, BPBD dan BMKG.
BACA JUGA Dini Hari, Orang Tua Ini Datangi Kerumunan Wartawan di Pelabuhan Tigaras
Istri Hotman Nainggolan (paling kakan) menunggu informasi suaminya dan 11 keluarga korban Kapal tengelam |
Lebih lanjut, Budi menjelaskan bahwa untuk meminimalisir dibentuk 5 tim untuk mempercepat proses evakuasi korban KM Sinar Bangun diantaranya dibentuk Tim pendaftaran korban, yang bertanggungjawab dari Polres Simalungun dan Polres Samosir, termasuk penanganan 19 korban yang sudah ditemukan serta mencari tahu manifest penumpang yang ada di Kapal KM Sinar Bangun yang belum ditemukan.
Selanjutnya dibentuk Tim pencarian oleh Basarnas yang akan membagi tugas serta dukungan yang lain. Lalu melakukan penelitian penyebab kecelakaan. Sebab ada informasi air masuk ke kapal dan informasi lainnya akibat kemudi patah.
“Nantinya Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan melakukan verifikasi, penyebab apakah dari faktor manusia, cuaca atau masalah kendaraan,”jelasnya.
Selain itu, juga dibentuk Tim Penanganan korban Meninggal Dunia (MD) dan hidup, akan diberikan pada tim DVI Polda Sumut dan intelegen akan melakukan interogasi terhadap korban hidup.
Terakhir tim pemulangan korban, baik meninggal dunia maupun hidup, penanggungjawab di Provinsi Sumut, Kabupaten Samosir dan Simalungun.
Karena begitu korban meninggal dunia ditemukan, maka akan dibawa langsung ke rumah sakit untuk di visum dan identifikasi, serta setelahnya diantarkan kerumah duka.
Sumber ; poskota
Tidak ada komentar