Kapal Tenggelam di Danau Toba, Kapolri Tegur Dua Kapolres
LINTAS PUBLIK - SIMALUNGUN, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengharapkan Kapolres Simalungun dan Kapolres Samosir sejalan dalam pencarian data korban KM Sinar Bangun.
Kapolri Jenderal Tito menilai kurang adanya keselarasan antara kedua polres tersebut terbukti dari data yang disampaikan berbeda-beda.
BACA JUGA Tenggelam di Danau Toba, Kapal Kapasitas 40 Penumpang Angkut 180 Orang
Kita harus proaktif dalam mencari data jangan menunggu dari posko pengaduan. Harus sinkron antara Kapolres Simalungun dengan Kapolres Samosir,” ujarnya saat mengunjungi Posko Bencana Kapal KM Sinar Bangun di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Kamis (21/6/2018).
Jenderal Tito Karnavian juga mengharapkan kedua kapolres tersebut jangan mengambil data dengan cara sendiri-sendiri. “Ini harus ada yang menghubungkan antara Kapolres Simalungun dengan Samosir,” ujarnya.
Sebelumnya, Tito yang datang bersama dengan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mendengarkan kronologis kejadian dan proses evakuasi yang dilakukan tim gabungan.
“Angka yang fantastis (jumlah korban yang masih dicari),” ujarnya saat mendengar angka 184 yang masih dicari di Posko Bencana di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun.
Jenderal Tito juga menanyakan jumlah pasti penumpang kapal KM Sinar Bangun, tetapi untuk kepastian tim gabungan tak dapat memberikan jawaban. Pasalnya, saat KM Sinar Bangun melaju tak ada tiket atau pun manifes penumpang, sehingga tidak ada data yang tertinggal.
“Publik kan ingin tahu jumlah penumpang berapa, ditemukam berapa, yang diperkirakan berapa. Ini yang penting,” tambahnya.
Jenderal Tito juga menanyakan jumlah kelebihan penumpang di kapal tersebut. Ia juga sempat menanyakan keberadaan anak buah kapal (ABK) dan Nahkoda kapal tersebut.
Menjawab hal ini Kapolres Simalungun, AKBP Marudut Liberty Panjaitan mengatakan untuk muatan kapal sering over kapasitas. Ia menjelaskan untuk kapal KM Sinar Bangun gross ton 17 dengan standar muat 40 orang.
“Gross ton nya 17 muat 40 orang lebar empat meter, panjang 17 meter dan tinggi 1,5 meter. Tapi nyatanya tiga tingkat,”ujar AKBP Marudut.
AKBP Marudut juga menyampaikan selain penumpang ada 60 sepeda motor di sisi kanan dan kiri kapal.
Sumber : poskota
Kapolri Jenderal Tito menilai kurang adanya keselarasan antara kedua polres tersebut terbukti dari data yang disampaikan berbeda-beda.
BACA JUGA Tenggelam di Danau Toba, Kapal Kapasitas 40 Penumpang Angkut 180 Orang
Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat memberi saran |
Jenderal Tito Karnavian juga mengharapkan kedua kapolres tersebut jangan mengambil data dengan cara sendiri-sendiri. “Ini harus ada yang menghubungkan antara Kapolres Simalungun dengan Samosir,” ujarnya.
Sebelumnya, Tito yang datang bersama dengan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mendengarkan kronologis kejadian dan proses evakuasi yang dilakukan tim gabungan.
“Angka yang fantastis (jumlah korban yang masih dicari),” ujarnya saat mendengar angka 184 yang masih dicari di Posko Bencana di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun.
Jenderal Tito juga menanyakan jumlah pasti penumpang kapal KM Sinar Bangun, tetapi untuk kepastian tim gabungan tak dapat memberikan jawaban. Pasalnya, saat KM Sinar Bangun melaju tak ada tiket atau pun manifes penumpang, sehingga tidak ada data yang tertinggal.
“Publik kan ingin tahu jumlah penumpang berapa, ditemukam berapa, yang diperkirakan berapa. Ini yang penting,” tambahnya.
Jenderal Tito juga menanyakan jumlah kelebihan penumpang di kapal tersebut. Ia juga sempat menanyakan keberadaan anak buah kapal (ABK) dan Nahkoda kapal tersebut.
Menjawab hal ini Kapolres Simalungun, AKBP Marudut Liberty Panjaitan mengatakan untuk muatan kapal sering over kapasitas. Ia menjelaskan untuk kapal KM Sinar Bangun gross ton 17 dengan standar muat 40 orang.
“Gross ton nya 17 muat 40 orang lebar empat meter, panjang 17 meter dan tinggi 1,5 meter. Tapi nyatanya tiga tingkat,”ujar AKBP Marudut.
AKBP Marudut juga menyampaikan selain penumpang ada 60 sepeda motor di sisi kanan dan kiri kapal.
Sumber : poskota
Tidak ada komentar