KM Sinar Bangun Tenggelam, Tim SAR akan Pakai Heli Sisir Danau Toba
LINTAS PUBLIK - SIMALUNGUN, Tim SAR akan mengoperasikan helikopter untuk menyisir Danau Toba, Sumatera Utara. Penyisiran di udara untuk memaksimalkan pencarian korban KM Sinar Bangun.
"Besok akan didatangkan dari Basarnas heli untuk menyisir setiap sudut Danau Toba ini," ujar Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto kepada wartawan usai meninjau posko pencarian korban KM Sinar Bangun tenggelam di Tigaras, Simalungun, Kamis (21/6/2018).
BACA JUGA Tenggelam di Danau Toba, Kapal Kapasitas 40 Penumpang Angkut 180 Orang
Pencarian korban pada hari ini belum membuahkan hasil. Hingga saat ini ada 18 korban selamat dan 3 orang meninggal dunia yang ditemukan.
Belum diketahui pasti jumlah penumpang KM Sinar Bangun yang tenggelam pada Senin (18/6/2018). Namun, ada 184 nama yang dilaporkan keluarga ke posko pencarian korban.
Tim SAR sambung Hadi juga masih mencari bangkai KM Sinar Bangun. Pencarian di dalam air membutuhkan alat khusus.
"Sore hari ini akan didatangkan dari Jakarta, alat milik Hidrosal," katanya.
Penemuan bangkai kapal sangat penting untuk memastikan para korban. Hadi menegaskan, upaya evakuasi akan dilakukan secara maksimal setelah titik kapal tenggelam ditemukan
"Untuk operasi pengambilan korban kita tidak akan batasi, kalau perlu 24 jam apabila kapal sudah ditemukan," ujarnya.
Sumber : detik
"Besok akan didatangkan dari Basarnas heli untuk menyisir setiap sudut Danau Toba ini," ujar Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto kepada wartawan usai meninjau posko pencarian korban KM Sinar Bangun tenggelam di Tigaras, Simalungun, Kamis (21/6/2018).
BACA JUGA Tenggelam di Danau Toba, Kapal Kapasitas 40 Penumpang Angkut 180 Orang
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Posko Tigaras, Simalungun |
Belum diketahui pasti jumlah penumpang KM Sinar Bangun yang tenggelam pada Senin (18/6/2018). Namun, ada 184 nama yang dilaporkan keluarga ke posko pencarian korban.
Tim SAR sambung Hadi juga masih mencari bangkai KM Sinar Bangun. Pencarian di dalam air membutuhkan alat khusus.
"Sore hari ini akan didatangkan dari Jakarta, alat milik Hidrosal," katanya.
Penemuan bangkai kapal sangat penting untuk memastikan para korban. Hadi menegaskan, upaya evakuasi akan dilakukan secara maksimal setelah titik kapal tenggelam ditemukan
"Untuk operasi pengambilan korban kita tidak akan batasi, kalau perlu 24 jam apabila kapal sudah ditemukan," ujarnya.
Sumber : detik
Tidak ada komentar