Begini Dampak Kasih Sayang Penuh Ortu pada Otak Balita
LINTAS PUBLIK, Anak-anak tentu ingin menghabiskan lebih banyak waktu bersama orang tuanya. Tapi kadang kita punya banyak kesibukan alhasil waktu bersama anak nggak banyak.
Kurangnya waktu bersama anak bikin kita nggak leluasa mencurahkan kasih sayang secara langsung. Padahal kasih sayang yang diberikan orang tua pada anak berpengaruh pada perkembangan otak anak lho, Bun.
Menyadari benar hal itu, Jennifer Campbell, ibu dari Amy yang berusia 5 tahun, Thomas yang berumur 3 tahun, dan Jack yang baru lahir pun lebih memprioritaskan waktu bersama anak-anaknya.
"Membesarkan mereka dengan cara yang bisa mereka percaya bahwa saya ada untuk mereka ketika mereka membutuhkan saya itu menjadi hal terbesar yang dapat saya lakukan untuk perjalanan panjang mereka," kata Jennifer.
Psikiater anak dari Washington University, Joan Luby, menuturkan mengasuh anak dengan kasih sayang penuh pada saat yang tepat itu berdampak positif buat perkembangan otak anak. "Ini sama pentingnya dengan anak Anda mendapatkan vitamin dan nutrisi," kata Luby seperti dilansir situs WFMZ.
Lubby membuktikannya dengan melihat hasil scan otak dari 127 anak-anak dari prasekolah hingga remaja awal. Hasilnya, anak-anak yang dirawat saat prasekolah memiliki hippocampus yang jauh lebih besar hingga dua kali lebih di usia sekolah daripada anak-anak dengan orang tua yang kurang mendukung.
Hippocampus adalah bagian dari otak besar yang terletak di lobus temporal. Hippocampus sendiri dikenal perannya dalam proses pembelajaran, daya ingat dan pengaturan emosi.
Begini Dampak Kasih Sayang Penuh Ortu pada Otak si Balita/Begini Dampak Kasih Sayang Penuh Ortu pada Otak si Balita/ Foto: thinkstock
"Ini benar-benar menunjukkan kepada kita bahwa ada bahan utama untuk pertumbuhan anak-anak yang sehat," kata Luby.
Menurut Luby, di usia prasekolah otak anak masih sangat elastis, sehingga mudah sekali dipengaruhi oleh pengalaman maupun lingkungan yang ada di sekitarnya. Nah, bila keduanya bersifat positif, maka otak anak akan tumbuh secara optimal, begitu juga sebalikny. Demikian seperti dikutip dari Telegraph.
Memang, Bun, periode prasekolah itu sangat sensitif. Menurut para peneliti, ketika orang tua mengasuh anak dengan penuh kasih sayang, dampaknya sangat besar. Bahkan lebih besar ketimbang ketika kasih sayang penuh baru diberikan saat anak sudah besar. Tapi, Luby bilang nggak ada kata terlambat untuk memulai.
"Mereka benar-benar membutuhkan dukungan, perhatian, validasi, bimbingan dari orang tua mereka," sambung Luby.
Kalau pertumbuhan hippocampus sudah baik, Luby mengatakan bisa berdampak langsung terhadap fungsi emosional anak ketika ia beranjak remaja, termasuk ke perilakunya. Beda lagi kalau ajak kurang kasih sayang orang tua, Bun. Sebuah penelitian di Rumania menemukan anak yang sering diabaikan mempunyai struktur otak dan kepala yang lebih kecil dibanding anak seusianya.
Penelitian itu bertajuk The Bucharest Early Intervention Project yang dilakukan Charles A Nelson dari Harvard Medical School. Nelson melakukan penelitian kepada 136 bayi yang dibesarkan di panti asuhan di kota Bucharest, Rumania.
"Kami menemukan otak anak yang berasal panti asuhan, dengan kata lain tidak mendapat kasih sayang langsung dari orang tua, mengalami perkembangan yang lebih lambat. Otak mereka lebih kecil sehingga kemampuan belajar mereka lebih buruk daripada anak lain yang dibesarkan oleh keluarganya," tutur Nelson, dilansir dari Reuters beberapa waktu lalu.
Sumber : detik
Kurangnya waktu bersama anak bikin kita nggak leluasa mencurahkan kasih sayang secara langsung. Padahal kasih sayang yang diberikan orang tua pada anak berpengaruh pada perkembangan otak anak lho, Bun.
Menyadari benar hal itu, Jennifer Campbell, ibu dari Amy yang berusia 5 tahun, Thomas yang berumur 3 tahun, dan Jack yang baru lahir pun lebih memprioritaskan waktu bersama anak-anaknya.
Begini Dampak Kasih Sayang Penuh Ortu pada Otak si Balita |
Psikiater anak dari Washington University, Joan Luby, menuturkan mengasuh anak dengan kasih sayang penuh pada saat yang tepat itu berdampak positif buat perkembangan otak anak. "Ini sama pentingnya dengan anak Anda mendapatkan vitamin dan nutrisi," kata Luby seperti dilansir situs WFMZ.
Lubby membuktikannya dengan melihat hasil scan otak dari 127 anak-anak dari prasekolah hingga remaja awal. Hasilnya, anak-anak yang dirawat saat prasekolah memiliki hippocampus yang jauh lebih besar hingga dua kali lebih di usia sekolah daripada anak-anak dengan orang tua yang kurang mendukung.
Hippocampus adalah bagian dari otak besar yang terletak di lobus temporal. Hippocampus sendiri dikenal perannya dalam proses pembelajaran, daya ingat dan pengaturan emosi.
Begini Dampak Kasih Sayang Penuh Ortu pada Otak si Balita/Begini Dampak Kasih Sayang Penuh Ortu pada Otak si Balita/ Foto: thinkstock
"Ini benar-benar menunjukkan kepada kita bahwa ada bahan utama untuk pertumbuhan anak-anak yang sehat," kata Luby.
Menurut Luby, di usia prasekolah otak anak masih sangat elastis, sehingga mudah sekali dipengaruhi oleh pengalaman maupun lingkungan yang ada di sekitarnya. Nah, bila keduanya bersifat positif, maka otak anak akan tumbuh secara optimal, begitu juga sebalikny. Demikian seperti dikutip dari Telegraph.
Memang, Bun, periode prasekolah itu sangat sensitif. Menurut para peneliti, ketika orang tua mengasuh anak dengan penuh kasih sayang, dampaknya sangat besar. Bahkan lebih besar ketimbang ketika kasih sayang penuh baru diberikan saat anak sudah besar. Tapi, Luby bilang nggak ada kata terlambat untuk memulai.
"Mereka benar-benar membutuhkan dukungan, perhatian, validasi, bimbingan dari orang tua mereka," sambung Luby.
Kalau pertumbuhan hippocampus sudah baik, Luby mengatakan bisa berdampak langsung terhadap fungsi emosional anak ketika ia beranjak remaja, termasuk ke perilakunya. Beda lagi kalau ajak kurang kasih sayang orang tua, Bun. Sebuah penelitian di Rumania menemukan anak yang sering diabaikan mempunyai struktur otak dan kepala yang lebih kecil dibanding anak seusianya.
Penelitian itu bertajuk The Bucharest Early Intervention Project yang dilakukan Charles A Nelson dari Harvard Medical School. Nelson melakukan penelitian kepada 136 bayi yang dibesarkan di panti asuhan di kota Bucharest, Rumania.
"Kami menemukan otak anak yang berasal panti asuhan, dengan kata lain tidak mendapat kasih sayang langsung dari orang tua, mengalami perkembangan yang lebih lambat. Otak mereka lebih kecil sehingga kemampuan belajar mereka lebih buruk daripada anak lain yang dibesarkan oleh keluarganya," tutur Nelson, dilansir dari Reuters beberapa waktu lalu.
Sumber : detik
Tidak ada komentar