Berkenalan Lewat Facebook Istri Orang Kok Diobok-obok
LINTAS PUBLIK, Orang jaman now banyak yang keranjingan medsos. Seperti Ny. Herlian, 30, dari Madina (Sumut) ini contohnya, kebanyakan main Facebook, akhinya dia diobok-obok lelaki lain. Suaminya, Hasmanan, 36, jadi cemburu berat dan kalap. Ny. Herlian ditusuk badik pas di dada, ya langsung wasalamlah.
HP yang dikombinasi dengan komputer, menjadikan pergerakan dunia begitu cepat. HP telah menjadi alat informasi sekaligus komunikasi. Lewat aplikasi macam-macam, seakan dunia menjadi tanpa jarak. Tapi resiko lain, gara-gara cepatnya informasi dan komunikasi, banyak pula rumahtangga yang cepat bubar, bahkan nyawa juga banyak yang cepat keluar karena pemiliknya jadi korban pembunuhan.
Ny. Herlian warga Tambangan, Madina (Mandailing Natal), termasuk wanita modern yang penggila HP canggih. Setiap hari main FB-an dan WA-nan. Ada saja yang diomongkan, ada saja yang dikomentari. Sebaliknya suaminya, Hasmanan. Meski ngerti juga piranti komunikasi modern itu, tapi dia tak sampai keranjingan. Dian main HP canggih seperlunya saja.
Dari main FB-an Herlian jadi kenal dengan seorang lelaki satu kota. Begitu ketemu tatap muka, wih…..cakep juga itu barang. Itu jauh di atas suaminya. Hasmanan wajahnya biasa saja, penampilan juga lugu. Nilai tambahnya, dia santun dan seiman. Itu saja yang meningkatkan elektabilitas Hasmanan saat pacaran dulu. Akhirnya, jadi deh Herlian dipersunting Hasmanan.
Kenalan baru lewat FB ini ganteng, pinter ngomong, tutur katanya tertata, seperti Yus Badudu pengajar bahasa Indonesia di TVRI tahun 1980-an. Saking tertibnya Fauzan, 30, berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, kadang-kadang malah terasa janggal. Pernah Hasmanan mengingatkan Herlian, “Dik Lian, jangan terlalu banyak bekerja, nanti badanmu letih….!”
Bayangkan, menasihati kenalan baru seperti guru Bahasa Indonesia di depan para peserta didik. Padahal orang kebanyakan, mesti disampaikan dengan singkat, misalnya: jangan terlalu getol kerja, capek lo! Tapi tak apalah, justru itu membuat Herlian terkagum-kagum pada penampilan Fauzan yang emang beda.
Awalnya Herlian hanya mengagumi, tapi karena kadung kesengsem akhirnya mau juga digumuli. Secara diam-diam dia suka kencan bersama Fauzan. Sekali waktu pernah diingatkan suaminya, jangan terlalu banyak main FB-an, banyak mudlaratnya ketimbang manfaatnya. Setan pun tertawa, sebab Hasmanan tidak tahu bahwa istrinya sudah terlalu jauh main Face Book, karena sudah mau pula diobok-obok.
Sepandai-pandai mengemas bangkai, lama-lama tercium bau busuk juga. Hasmanan lewat HP istrinya jadi tahu bahwa Herlian suka kencan dengan lelaki lain. Tapi ketika ditegor malah ngajak ribut, Hasmanan pun jadi kalap. Sebilah badik yang ada di dekatnya langsung disambar dan dihujamkan ke dada Herlian, mak jleb! Karena tusukan itu pas jantung, langsung Herlian tewas.
Hasmanan yang ketakutan mencoba buron, tapi justru makin stress karena diudak-udak polisi. Dua hari kemudian dia menyerahkan diri ke Polres Madina. Mau dihukum apa saja terserah, karena mengaku salah.
Mau dihukum mati kayak Aman Abdulrahman, tanpa naik banding?
Sumber : poskota
HP yang dikombinasi dengan komputer, menjadikan pergerakan dunia begitu cepat. HP telah menjadi alat informasi sekaligus komunikasi. Lewat aplikasi macam-macam, seakan dunia menjadi tanpa jarak. Tapi resiko lain, gara-gara cepatnya informasi dan komunikasi, banyak pula rumahtangga yang cepat bubar, bahkan nyawa juga banyak yang cepat keluar karena pemiliknya jadi korban pembunuhan.
Ny. Herlian warga Tambangan, Madina (Mandailing Natal), termasuk wanita modern yang penggila HP canggih. Setiap hari main FB-an dan WA-nan. Ada saja yang diomongkan, ada saja yang dikomentari. Sebaliknya suaminya, Hasmanan. Meski ngerti juga piranti komunikasi modern itu, tapi dia tak sampai keranjingan. Dian main HP canggih seperlunya saja.
Dari main FB-an Herlian jadi kenal dengan seorang lelaki satu kota. Begitu ketemu tatap muka, wih…..cakep juga itu barang. Itu jauh di atas suaminya. Hasmanan wajahnya biasa saja, penampilan juga lugu. Nilai tambahnya, dia santun dan seiman. Itu saja yang meningkatkan elektabilitas Hasmanan saat pacaran dulu. Akhirnya, jadi deh Herlian dipersunting Hasmanan.
Kenalan baru lewat FB ini ganteng, pinter ngomong, tutur katanya tertata, seperti Yus Badudu pengajar bahasa Indonesia di TVRI tahun 1980-an. Saking tertibnya Fauzan, 30, berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, kadang-kadang malah terasa janggal. Pernah Hasmanan mengingatkan Herlian, “Dik Lian, jangan terlalu banyak bekerja, nanti badanmu letih….!”
Bayangkan, menasihati kenalan baru seperti guru Bahasa Indonesia di depan para peserta didik. Padahal orang kebanyakan, mesti disampaikan dengan singkat, misalnya: jangan terlalu getol kerja, capek lo! Tapi tak apalah, justru itu membuat Herlian terkagum-kagum pada penampilan Fauzan yang emang beda.
Awalnya Herlian hanya mengagumi, tapi karena kadung kesengsem akhirnya mau juga digumuli. Secara diam-diam dia suka kencan bersama Fauzan. Sekali waktu pernah diingatkan suaminya, jangan terlalu banyak main FB-an, banyak mudlaratnya ketimbang manfaatnya. Setan pun tertawa, sebab Hasmanan tidak tahu bahwa istrinya sudah terlalu jauh main Face Book, karena sudah mau pula diobok-obok.
Sepandai-pandai mengemas bangkai, lama-lama tercium bau busuk juga. Hasmanan lewat HP istrinya jadi tahu bahwa Herlian suka kencan dengan lelaki lain. Tapi ketika ditegor malah ngajak ribut, Hasmanan pun jadi kalap. Sebilah badik yang ada di dekatnya langsung disambar dan dihujamkan ke dada Herlian, mak jleb! Karena tusukan itu pas jantung, langsung Herlian tewas.
Hasmanan yang ketakutan mencoba buron, tapi justru makin stress karena diudak-udak polisi. Dua hari kemudian dia menyerahkan diri ke Polres Madina. Mau dihukum apa saja terserah, karena mengaku salah.
Mau dihukum mati kayak Aman Abdulrahman, tanpa naik banding?
Sumber : poskota
Tidak ada komentar