Bupati Samosir Rapidin Simbolon Mengaku Bersalah dalam Tenggelamnya KM Sinar Bangun
LINTAS PUBLIK - TIGARAS, Pencarian 164 korban hilang KM Sinar Bangun dipastikan akan berhenti pada Selasa (3/7/2018). Pada hari penutupan pencarian, pemerintah akan menggelar acara peletakan batu pertama untuk pembangunan monumen tragedi KM Sinar Bangun.
Bupati Simalungun, JR Saragih memastikan sudah ada 100 masyarakat keluarga korban yang setuju untuk pemberhentian. Ia menjelaskan masyarakat juga meminta agar monumen tersebut dibangun sebagai tanda perhentian pencarian.
BACA JUGA KNKT Datangkan Robot dari Singapura untuk Angkat Korban KM Sinar Bangun dari Dasar Danau Toba
"Saya sudah jelaskan kepada keluarga korban, alat untuk mengangkat korban ada, tapi butuh waktu satu bulan. Jadi, ada 100 lebih masyarakat yang memutuskan dihentikan tapi diminta dibangun tugu (monumen),"ujar JR Saragih di hadapan Menteri Maritim Luhut Binsar Panjaitan di Posko Basarnas Bencana KM Sinar Bangun di Dermaga Tigaras, Kabupaten Simalungun, Senin (2/7/2018).
JR Saragih juga memastikan seluruh pembangunan monumen akan difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Simalungun.
Pihaknya juga tengah berkordinasi dengan yang mempunyai tanah untuk dapat membeli tanah tersebut.
"Seluruh bangunan akan difasilitasi Pemkab Simalungun. Sudah kita rencanakan di situ monumennya. Kita sekarang sedang koordinasi untuk membeli tanahnya,"ujar JR Saragih.
Dalam pertemuan itu, Bupati Samosir, Rapidin Simbolon yang hadir juga memberikan pernyataan.
Rapidin mengaku bahwa kejadian yang menimpa 188 korban tersebut merupakan kesalahan Pemerintah Kabupaten Samosir.
"Pemkab Samosir berasa bertanggung jawab secara moral. Dan ini bagian dari kesalahan kami. Mohon arahan pak (Luhut Binsar Panjaitan),"ujarnya.
Seperti diketahui, kemarin tim pencarian melakukan pertemuan dengan keluarga korban KM Sinar Bangun.
Dalam pertemuan tersebut, Bupati Simalungun mengajak keluarga korban untuk mengikhlaskan kepergian 164 korban yang masih belum ditemukan.
Sumber : tribun
Bupati Simalungun, JR Saragih memastikan sudah ada 100 masyarakat keluarga korban yang setuju untuk pemberhentian. Ia menjelaskan masyarakat juga meminta agar monumen tersebut dibangun sebagai tanda perhentian pencarian.
BACA JUGA KNKT Datangkan Robot dari Singapura untuk Angkat Korban KM Sinar Bangun dari Dasar Danau Toba
![]() |
Bupati Samosir, Rapidin Simbolon saat datang ke Pelabuhan Tigaras dengan menggunakan Feri, Selasa (19/6/2018). |
JR Saragih juga memastikan seluruh pembangunan monumen akan difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Simalungun.
Pihaknya juga tengah berkordinasi dengan yang mempunyai tanah untuk dapat membeli tanah tersebut.
"Seluruh bangunan akan difasilitasi Pemkab Simalungun. Sudah kita rencanakan di situ monumennya. Kita sekarang sedang koordinasi untuk membeli tanahnya,"ujar JR Saragih.
Dalam pertemuan itu, Bupati Samosir, Rapidin Simbolon yang hadir juga memberikan pernyataan.
Rapidin mengaku bahwa kejadian yang menimpa 188 korban tersebut merupakan kesalahan Pemerintah Kabupaten Samosir.
"Pemkab Samosir berasa bertanggung jawab secara moral. Dan ini bagian dari kesalahan kami. Mohon arahan pak (Luhut Binsar Panjaitan),"ujarnya.
Seperti diketahui, kemarin tim pencarian melakukan pertemuan dengan keluarga korban KM Sinar Bangun.
Dalam pertemuan tersebut, Bupati Simalungun mengajak keluarga korban untuk mengikhlaskan kepergian 164 korban yang masih belum ditemukan.
Sumber : tribun
Tidak ada komentar