Herayati Sawitri, Anak Pengais Becak ini Lulusan Cum Laude ITB
LINTAS PUBLIK - CILEGON, Prestasi membanggakan diraih Herayati Sawitri, mahasiswi Universitas Tehnologi Bandung (ITB), warga Masigit Sumut, Kelurahan Kotasari, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon.
Dara cantik yang terlahir dari keluarga tukang becak ini telah lulus dari ITB dengan predikat Cum Laude dengan IPK 3,77.
Bahkan sebelum lulus dengan predikat Cum Laude, saat semester V, gadis yang akrab disapa Hera ini pernah meraih Indeks Prestasi sempurna 4,00.
Belum cukup sampai situ, Hera juga menjadi mahasiswi langganan penghargaan Dean’st List enam kali berturut-turut dan pernah menjadi delegasi Indonesia dalam acara Asia Pasific Future Leader Conference 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Hera, Alumni MAN 2 Kota Cilegon itu mengaku bersyukur bisa lulus dengan predikat Cum Laude pada lembaga pendidikan ternama di Indonesia.
“Alhamdulillah baru kemarin diwisuda. Terima kasih, ini berkat do’a dan dukungan orang tua serta semua pihak yang telah membantu,” ujar Hera.
Setelah lulus secara Cum Laude, putri pasangan Sawiri (66) dan Durah (64), ini mengaku belum berencana untuk bekerja meski sudah mendapatkan berbagai tawaran.
Melainkan dirinya bakal melanjutkan kuliah meraih gelar S2 karena mendapatkan tawaran fast track atau Program Jalur Cepat S1 – S2 hanya dalam kurun waktu satu tahun saja. Program ini merupakan program khusus bagi mahasiswa berprestasi di ITB.
“Ada sih tawaran kerja, tapi belum Hera follow-up lagi, kan mau S2 dulu. Kebetulan, saya mendapatkan tawaran program khusus S2 bagi mahasiswa berprestasi di ITB,” katanya.
Meski demikian, Hera mengaku kelak ingin mengabdi untuk Provinsi Banten. Dalam pengabdiannya itu dia ingin menyalurkan ilmu pengetahuan yang didapat dengan menjadi pengajar yakni seorang dosen. Menjadi seorang dosen adalah cita-citanya selama ini.
“Setelah lulus S2 nanti saya bercita-cita menjadi dosen. Inginnya menjadi dosen di Banten, mengabdi untuk Banten. Selayaknya warga daerah, harus kembali lagi untuk daerahnya. Selain latar belakang saya juga suka mengajar,” ujar Hera
Sementara itu Sawiri, orangtua Herayati Sawitri mengaku bersyukur anak bungsunya bisa lulus dalam menjalani pendidikan di ITB dengan predikat Cum Laude dengan IPK 3,77.
Dia menyatakan tidak pernah terbayangkan putrinya itu bisa mengenyam pendidikan di perguruan tinggi ternama. Jangankan untuk biaya kuliah, untuk makan sehari-hari saja masih kekurangan.
Diketahui Herayati merupakan anak bungsu dari empat bersaudara.
“Alhamdulillah anak saya bisa kuliah di ITB sampai lulus. Saya bangga punya anak seperti Hera dan mudah-mudahan ilmunya bisa berguna untuk masyarakat Banten,” ujarnya seraya menahan haru saat ditemui dikediamannya.
Dia meminta kepada Hera agar selalu giat belajar dan semangat meraih cita-citanya. Dia juga memberikan wejangan kepada Hera, begitu panggilannya, agar selalu rendah hati dan tidak cepat puas.
“Saya minta Hera agar selalu rendah hati. Jangan puas dengan hasil yang dicapai saat ini. Selalu rajin ibadah, jangan tinggalkan salat,” katanya.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang membantu kelancaran Hera selama mengeyam pendidikan di ITB. “Terima Kasih kepada ITB, terima kasih kepada pihak yang membantu Hera selama kuliah. Kita tidak bisa membalas, selain hanya mengucapkan terima kasih,” ucapnya lirih.
Sumber : posk
Dara cantik yang terlahir dari keluarga tukang becak ini telah lulus dari ITB dengan predikat Cum Laude dengan IPK 3,77.
Bahkan sebelum lulus dengan predikat Cum Laude, saat semester V, gadis yang akrab disapa Hera ini pernah meraih Indeks Prestasi sempurna 4,00.
Herayati Sawitri didampingi kedua orang tuanya Sawiri dan Durah |
Hera, Alumni MAN 2 Kota Cilegon itu mengaku bersyukur bisa lulus dengan predikat Cum Laude pada lembaga pendidikan ternama di Indonesia.
“Alhamdulillah baru kemarin diwisuda. Terima kasih, ini berkat do’a dan dukungan orang tua serta semua pihak yang telah membantu,” ujar Hera.
Setelah lulus secara Cum Laude, putri pasangan Sawiri (66) dan Durah (64), ini mengaku belum berencana untuk bekerja meski sudah mendapatkan berbagai tawaran.
Melainkan dirinya bakal melanjutkan kuliah meraih gelar S2 karena mendapatkan tawaran fast track atau Program Jalur Cepat S1 – S2 hanya dalam kurun waktu satu tahun saja. Program ini merupakan program khusus bagi mahasiswa berprestasi di ITB.
“Ada sih tawaran kerja, tapi belum Hera follow-up lagi, kan mau S2 dulu. Kebetulan, saya mendapatkan tawaran program khusus S2 bagi mahasiswa berprestasi di ITB,” katanya.
Meski demikian, Hera mengaku kelak ingin mengabdi untuk Provinsi Banten. Dalam pengabdiannya itu dia ingin menyalurkan ilmu pengetahuan yang didapat dengan menjadi pengajar yakni seorang dosen. Menjadi seorang dosen adalah cita-citanya selama ini.
“Setelah lulus S2 nanti saya bercita-cita menjadi dosen. Inginnya menjadi dosen di Banten, mengabdi untuk Banten. Selayaknya warga daerah, harus kembali lagi untuk daerahnya. Selain latar belakang saya juga suka mengajar,” ujar Hera
Sementara itu Sawiri, orangtua Herayati Sawitri mengaku bersyukur anak bungsunya bisa lulus dalam menjalani pendidikan di ITB dengan predikat Cum Laude dengan IPK 3,77.
Dia menyatakan tidak pernah terbayangkan putrinya itu bisa mengenyam pendidikan di perguruan tinggi ternama. Jangankan untuk biaya kuliah, untuk makan sehari-hari saja masih kekurangan.
Diketahui Herayati merupakan anak bungsu dari empat bersaudara.
“Alhamdulillah anak saya bisa kuliah di ITB sampai lulus. Saya bangga punya anak seperti Hera dan mudah-mudahan ilmunya bisa berguna untuk masyarakat Banten,” ujarnya seraya menahan haru saat ditemui dikediamannya.
Dia meminta kepada Hera agar selalu giat belajar dan semangat meraih cita-citanya. Dia juga memberikan wejangan kepada Hera, begitu panggilannya, agar selalu rendah hati dan tidak cepat puas.
“Saya minta Hera agar selalu rendah hati. Jangan puas dengan hasil yang dicapai saat ini. Selalu rajin ibadah, jangan tinggalkan salat,” katanya.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang membantu kelancaran Hera selama mengeyam pendidikan di ITB. “Terima Kasih kepada ITB, terima kasih kepada pihak yang membantu Hera selama kuliah. Kita tidak bisa membalas, selain hanya mengucapkan terima kasih,” ucapnya lirih.
Sumber : posk
Tidak ada komentar