Keluarga Korban KM.Sinar Bangun Tabur Ikan Mas di Danau Toba, Ini Pesan Mereka
LINTAS PUBLIK - TIGARAS , Seusai acara peletakan batu pertama monumen kapal KM.Sinar Bangun di Tigaras, keluarga korban KM. Sinar Bangun bersama Solidaritas dan Peduli Danau Toba menabur bunga dan ikan ke Danau Toba, Selasa (3/7/2018) sore.
Dengan menaiki kapal Ferry Sumut I, keluarga korban KM. Sinar Bangun secara bersama-sama dengan ratusan masyarakat Peduli dan pecinta Danau Toba terlihat menabur bunga dan ikan ke Danau Toba .
BACA JUGA 24 Pelanggaran Ditemukan KNKT Tengelamnya KM. Sinar Bangun, Ini Kata Luhut Panjaitan
David Simbolon kordinator aksi solidaritas Peduli danau Toba mengatakan, Danau Toba jangan kita jadikan "momok" yang menakutkan, bersama keluarga korban tengelamnya kapal KM. Sinar bangun sepakat menjaga, peduli dan melestarikan Danau Toba.
"Kita berduka atas tengelamnya kapal KM. Sinar Bangun, Duka ini adalah duka kita semua. Peristiwa ini harus menjadi koreksi bagi kita, bahwa kita harus Peduli Danau Toba, Danau Toba harus tetap lestari, karena Danau Toba di ciptakan Tuhan untuk umat Manusia, jadi harus kita lestarikan,"ungkap David Simbolon, agar semua masyarakat menjaga kelestarian dan budaya yang ada di perairan Danau Toba.
Lebih jauh David menambahkan, siapapun yang mencintai Danau Toba, baik yang tinggal di perairan Danau Toba, dan yang mengunjungi Danau Toba, harus menjaga etika dikawasan danau Toba.
"Danau Toba adalah milik kita bersama, Kita jangan hanya mengekploitasi Danau Toba untuk kepentingan kita saja. Mari kita tatap masa depan Danau Toba yang lebih indah, biarlah duka ini menjadi catatan sejarah buat kita, buat anak cucu kita, Lestarilah danau Toba,"ungkap David Simbolon, dan bersama-sama melepas ikan mas yang cukup besar ke danau Toba bersama keluarga korban kapal KM. Sinar Bangun.
Martono Damanik dan istrinya Kartiani orang tua korban bernama Apri Eka yang tinggal di Bah Birung Ulu kabupaten Simalungun yang turut menabur bunga dan ikan mas ke Danau Toba mengungkapkan, tengelamnya kapal KM. Sinar Bangun yang membawa anaknya turut tengelam pada 18 Juni 2018 mengatakan, sudah mengikhlaskan hilang dan meninggalnya anak kesayangan mereka bersama 164 orang lainnya di Danau Toba.
"Kami sudah ikhlas "kepergian" anak kami, biarlah ini menjadi kenangan kita, agar kita lebih waspada dan hati-hati, kami minta pemerintah membenahi kawasan Danau Toba,"kata Martono Damanik, bahwa putrinya hilang tengelam dan tidak ditemukan bersama calon menantunya.
Pantauan lintaspublik.com masyarakat Peduli Danau Toba dan keluarga korban KM. Sinar Bangun terlihat membubuhkan tanda tangan diatas kain putih sepanjang 10 meter. Masyarakat Solidaritas Peduli danau Toba ini menabur 5 ribu bibit ikan Mas maupun ikan Nila.
BACA JUGA Suami Istri dan 3 Anak Jadi Korban "KM.Sinar Bangun", 12 Nama Ini Satu Keluarga Belum Ditemukan
Pencarian Korban KM. Sinar Bangun Ditutup
Kepala Basarnas Medan, Budiawan yang memimpin upacara penutupan pencarian menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh personel yang bekerja kerasa selama 16 hari pencarian.
Budiawan memohon maaf jika selama tugas tidak memberikan pelayanan yang memuaskan. Ia mengharapkan seluruh masyarakat dapat lebih mencintai Danau Toba.
"Pencarian secara resmi ditutup. Mari kita jaga Danau Toba. Bahwa Danau Toba indah, jagalah dia. Tim basarnas gabungan mohon maaf selama tugas ada yang tidak pas,"ujarnya.
Budiawan memohon doa agar kedepannya pihaknya dapat berkarya lebih baik lagi.
"Meski sudah ditutup, tim Basarnas yang bertugas di Parapat masih bersiaga mana tahu ada penemuan korban KM Sinar Bangun,"katanya.
Setelah pencarian resmi ditutup, Bupati Simalungun, JR Saragih membuka kembali arus lalu-lintas kapal penyebrangan Tigaras-Simanindo. Ia membuka selesai acara tabur bunga oleh keluarga korban.
"Dengan ditutupnya pencarian, maka kapal dapat kembali beroperasi. Kita tidak boleh terus larut dalam kesedihan. Kita berharap pariwisata di Danau Toba tetap maju,"katanya.
Seperti diketahui, Tim Sar Gabungan hanya menemukan 24 korban dari 188 korban KM Sinar Bangun. Dari 24 korban yang ditemukan tiga maninggal dunia dan 164 masih belum ditemukan.
Penulis : tagor
Editor : tagor
Dengan menaiki kapal Ferry Sumut I, keluarga korban KM. Sinar Bangun secara bersama-sama dengan ratusan masyarakat Peduli dan pecinta Danau Toba terlihat menabur bunga dan ikan ke Danau Toba .
BACA JUGA 24 Pelanggaran Ditemukan KNKT Tengelamnya KM. Sinar Bangun, Ini Kata Luhut Panjaitan
David Simbolon kordinator aksi solidaritas Peduli danau Toba mengatakan, Danau Toba jangan kita jadikan "momok" yang menakutkan, bersama keluarga korban tengelamnya kapal KM. Sinar bangun sepakat menjaga, peduli dan melestarikan Danau Toba.
"Kita berduka atas tengelamnya kapal KM. Sinar Bangun, Duka ini adalah duka kita semua. Peristiwa ini harus menjadi koreksi bagi kita, bahwa kita harus Peduli Danau Toba, Danau Toba harus tetap lestari, karena Danau Toba di ciptakan Tuhan untuk umat Manusia, jadi harus kita lestarikan,"ungkap David Simbolon, agar semua masyarakat menjaga kelestarian dan budaya yang ada di perairan Danau Toba.
Lebih jauh David menambahkan, siapapun yang mencintai Danau Toba, baik yang tinggal di perairan Danau Toba, dan yang mengunjungi Danau Toba, harus menjaga etika dikawasan danau Toba.
"Danau Toba adalah milik kita bersama, Kita jangan hanya mengekploitasi Danau Toba untuk kepentingan kita saja. Mari kita tatap masa depan Danau Toba yang lebih indah, biarlah duka ini menjadi catatan sejarah buat kita, buat anak cucu kita, Lestarilah danau Toba,"ungkap David Simbolon, dan bersama-sama melepas ikan mas yang cukup besar ke danau Toba bersama keluarga korban kapal KM. Sinar Bangun.
Martono Damanik dan istrinya Kartiani orang tua korban bernama Apri Eka yang tinggal di Bah Birung Ulu kabupaten Simalungun yang turut menabur bunga dan ikan mas ke Danau Toba mengungkapkan, tengelamnya kapal KM. Sinar Bangun yang membawa anaknya turut tengelam pada 18 Juni 2018 mengatakan, sudah mengikhlaskan hilang dan meninggalnya anak kesayangan mereka bersama 164 orang lainnya di Danau Toba.
"Kami sudah ikhlas "kepergian" anak kami, biarlah ini menjadi kenangan kita, agar kita lebih waspada dan hati-hati, kami minta pemerintah membenahi kawasan Danau Toba,"kata Martono Damanik, bahwa putrinya hilang tengelam dan tidak ditemukan bersama calon menantunya.
Pantauan lintaspublik.com masyarakat Peduli Danau Toba dan keluarga korban KM. Sinar Bangun terlihat membubuhkan tanda tangan diatas kain putih sepanjang 10 meter. Masyarakat Solidaritas Peduli danau Toba ini menabur 5 ribu bibit ikan Mas maupun ikan Nila.
BACA JUGA Suami Istri dan 3 Anak Jadi Korban "KM.Sinar Bangun", 12 Nama Ini Satu Keluarga Belum Ditemukan
![]() |
Tim Sar Gabungan pencarian korban KM Sinar Bangun melakukan upacara penutupan pencarian korban, di Dermaga Tigaras, Kabupaten Simalungun, Selasa (3/7/2018). |
Kepala Basarnas Medan, Budiawan yang memimpin upacara penutupan pencarian menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh personel yang bekerja kerasa selama 16 hari pencarian.
Budiawan memohon maaf jika selama tugas tidak memberikan pelayanan yang memuaskan. Ia mengharapkan seluruh masyarakat dapat lebih mencintai Danau Toba.
"Pencarian secara resmi ditutup. Mari kita jaga Danau Toba. Bahwa Danau Toba indah, jagalah dia. Tim basarnas gabungan mohon maaf selama tugas ada yang tidak pas,"ujarnya.
Budiawan memohon doa agar kedepannya pihaknya dapat berkarya lebih baik lagi.
"Meski sudah ditutup, tim Basarnas yang bertugas di Parapat masih bersiaga mana tahu ada penemuan korban KM Sinar Bangun,"katanya.
Setelah pencarian resmi ditutup, Bupati Simalungun, JR Saragih membuka kembali arus lalu-lintas kapal penyebrangan Tigaras-Simanindo. Ia membuka selesai acara tabur bunga oleh keluarga korban.
"Dengan ditutupnya pencarian, maka kapal dapat kembali beroperasi. Kita tidak boleh terus larut dalam kesedihan. Kita berharap pariwisata di Danau Toba tetap maju,"katanya.
Seperti diketahui, Tim Sar Gabungan hanya menemukan 24 korban dari 188 korban KM Sinar Bangun. Dari 24 korban yang ditemukan tiga maninggal dunia dan 164 masih belum ditemukan.
Penulis : tagor
Editor : tagor
Tidak ada komentar