10 Tahun Inggou Victory, Juri Philipina : Suara Orang Batak Diakui Dunia
LINTAS PUBLIK - SIANTAR, 10 tahun sudah Inggou Victory mengembangkan sayapnya dalam paduan suara ke penjuru negeri.
Melalui paduan suara ini pula kota Pematangsiantar diperkenalkan ke penjuru dunia.
Berawal pada 10 Agustus 2008 dibentuk oleh Roynaldo Hamonangan Saragih dan Pdt Robert J Saragih Kepala Bidang Pusat Pengembangan Liturgi dan Musik Gereja (PPLMG), dengan ide dan gagasan yang sama terbentuklah paduan suara Inggou Victory atau lengkapnya Inggou Victory Children Voice .
BACA JUGA Pertama Kali Kota Siantar Tuan Rumah Festival Paduan Suara Inggou Victory Choir
Kedua tokoh musik ini pernah sama-sama belajar di Filipina yaitu mengembangkan ilmu liturgi dan musik gereja di The Asian Institution of Liturgy and Music Manila.
"Pada saat itu ada gagasan kami mengembangkan musik gereja dan paduan suara, gagasan itu langsung direstui Sekjen GKPS ketika itu Pdt. Rumanja Purba, jadilah namanya Inggou Victory. Ingou itu bahasa batak Simalungun artinya Suara, dan Victory artinya kemenangan,"kata Roynaldo Hamonangan Saragih saat penyelenggaraan Inggou Victory Choir Festival, Sabtu (11/8/2018) di Internasional Hall jalan gereja Pematangsiantar.
Setelah terbentuk dan beberapa kali mengelar event audisi (konser), paduan suara ini pun mengadakan tur mulai dari Siantar - Medan, tur de Java (Jakarta-Bandung), tur Asia (Malaysia-Singapura-Batam) dan beberapa kali mengikuti konser diluar negeri.
Tidak ketinggalan paduan suara Inggou Victory Children Voice terlihat beberapa kali manggung pada perayaan Natal maupun Paskah di Siantar Simalungun, dan acara-acara pemerintahan di propinsi Sumatera Utara
Prestasi
Kiprah Inggou Victory Children Voice didunia paduan suara dibutuhkan suport yang lebih lagi, pasalnya melalui paduan suara ini nama kota Pematangsiantar sudah dikenal didunia musik dunia, khususnya paduan suara.
Pada Tahun 2014, Ivory mengikuti 3rd Bali International Choir Festival. Di ajang ini, Ivory menyabet gelar juara umum atau pemenang Grand Champion, festival ini adalah acara bergengsi didunia paduan suara dan diikuti tim paduan suara bertaraf internasional.
Dalam Bali International Choir Festival, Ivory memperoleh 5 piala, yaitu 1 piala Grand Champion di babak Grand Prix Championship dan 6 medali emas.
Juli 2017, di nomor 19 tahun Singapore International Choral Festival, Ivory meraih medali Emas.
Indonesia diakui Dunia
Ditempat yang sama, saat memberikan keterangan Pers Mr. Jonathan M. Velasco salah satu juri Inggou Victory Choir Festival yang berasal dari Philiphina mengatakan bangga lihat penyelengaraan Festival yang diadakan di Siantar.
"Inggou Victory sudah dikenal dunia paduan suara, saya mengakui itu. Suara-suara anak-anak Indonesia tidak kalah dari negara lainnya, apalagi suara orang-orang batak, suara khas sekali, nampaknya sama suara orang batak sama orang Philiphin, baik solo apalagi paduan suaranya,"ujar Jonathan yang sudah malang melintang menjadi juri di Indonesia sejak tahun 1991.
Mr. Jonathan juga menjelaskan, Menjadi paduan suara itu tidak mudah, didalam paduan suara harus peka terhadap disekitarnya.
"Dalam paduan suara itu harus kompak, kekompakan itulah nilainya, Jadi tidak mudah membentuk satu paduan suara, kalaupun ada solois yang hebat di paduan suara belum tentu paduan suara bagus, karena dibutuhkan kebersamaan yang mengikat,"jelas Mr. Jonathan yang suka dengan lagu batak "Sik sik sibatumanikam".
Sebelumnya telah diberitakan, menyambut satu dekade usianya, 9-12 Juli 2018 mendatang, Ivory akan mengadakan festival paduan suara tingkat internasional. Gelaran festival ini diberi nama Inggou Victory Choir Festival.
Rangkaian pagelaran akan diisi dengan parade musik, workshop dan talkshow dengan para ahli paduan suara luar negeri, konser kolosal, meet the jury, festival paduan suara kategori anak, remaja, musik Sakral dan musik rakyat. Akan ada juga grand prix dan drama teatrikal sebagai puncak acara.
Para dewan juri berasal dari Filipina, Jepang, Malaysia, Singapura, Bandung dan Surabaya yang merupakan nama-nama besar dan berpengaruh di dunia musik secara global. Mereka akan berbagi ilmu dan pengalaman dalam bermusik melalui workshop dan talkshow serta pada saat "Meet the Jury".
Penulis : tagor
Editor : tagor
Melalui paduan suara ini pula kota Pematangsiantar diperkenalkan ke penjuru dunia.
Berawal pada 10 Agustus 2008 dibentuk oleh Roynaldo Hamonangan Saragih dan Pdt Robert J Saragih Kepala Bidang Pusat Pengembangan Liturgi dan Musik Gereja (PPLMG), dengan ide dan gagasan yang sama terbentuklah paduan suara Inggou Victory atau lengkapnya Inggou Victory Children Voice .
BACA JUGA Pertama Kali Kota Siantar Tuan Rumah Festival Paduan Suara Inggou Victory Choir
Dewan juri berasal dari Filipina, Jepang, Malaysia, Singapura, Bandung dan Surabaya |
"Pada saat itu ada gagasan kami mengembangkan musik gereja dan paduan suara, gagasan itu langsung direstui Sekjen GKPS ketika itu Pdt. Rumanja Purba, jadilah namanya Inggou Victory. Ingou itu bahasa batak Simalungun artinya Suara, dan Victory artinya kemenangan,"kata Roynaldo Hamonangan Saragih saat penyelenggaraan Inggou Victory Choir Festival, Sabtu (11/8/2018) di Internasional Hall jalan gereja Pematangsiantar.
Setelah terbentuk dan beberapa kali mengelar event audisi (konser), paduan suara ini pun mengadakan tur mulai dari Siantar - Medan, tur de Java (Jakarta-Bandung), tur Asia (Malaysia-Singapura-Batam) dan beberapa kali mengikuti konser diluar negeri.
Tidak ketinggalan paduan suara Inggou Victory Children Voice terlihat beberapa kali manggung pada perayaan Natal maupun Paskah di Siantar Simalungun, dan acara-acara pemerintahan di propinsi Sumatera Utara
Prestasi
Kiprah Inggou Victory Children Voice didunia paduan suara dibutuhkan suport yang lebih lagi, pasalnya melalui paduan suara ini nama kota Pematangsiantar sudah dikenal didunia musik dunia, khususnya paduan suara.
Pada Tahun 2014, Ivory mengikuti 3rd Bali International Choir Festival. Di ajang ini, Ivory menyabet gelar juara umum atau pemenang Grand Champion, festival ini adalah acara bergengsi didunia paduan suara dan diikuti tim paduan suara bertaraf internasional.
Dalam Bali International Choir Festival, Ivory memperoleh 5 piala, yaitu 1 piala Grand Champion di babak Grand Prix Championship dan 6 medali emas.
Juli 2017, di nomor 19 tahun Singapore International Choral Festival, Ivory meraih medali Emas.
Indonesia diakui Dunia
Ditempat yang sama, saat memberikan keterangan Pers Mr. Jonathan M. Velasco salah satu juri Inggou Victory Choir Festival yang berasal dari Philiphina mengatakan bangga lihat penyelengaraan Festival yang diadakan di Siantar.
"Inggou Victory sudah dikenal dunia paduan suara, saya mengakui itu. Suara-suara anak-anak Indonesia tidak kalah dari negara lainnya, apalagi suara orang-orang batak, suara khas sekali, nampaknya sama suara orang batak sama orang Philiphin, baik solo apalagi paduan suaranya,"ujar Jonathan yang sudah malang melintang menjadi juri di Indonesia sejak tahun 1991.
Mr. Jonathan juga menjelaskan, Menjadi paduan suara itu tidak mudah, didalam paduan suara harus peka terhadap disekitarnya.
"Dalam paduan suara itu harus kompak, kekompakan itulah nilainya, Jadi tidak mudah membentuk satu paduan suara, kalaupun ada solois yang hebat di paduan suara belum tentu paduan suara bagus, karena dibutuhkan kebersamaan yang mengikat,"jelas Mr. Jonathan yang suka dengan lagu batak "Sik sik sibatumanikam".
Sebelumnya telah diberitakan, menyambut satu dekade usianya, 9-12 Juli 2018 mendatang, Ivory akan mengadakan festival paduan suara tingkat internasional. Gelaran festival ini diberi nama Inggou Victory Choir Festival.
Rangkaian pagelaran akan diisi dengan parade musik, workshop dan talkshow dengan para ahli paduan suara luar negeri, konser kolosal, meet the jury, festival paduan suara kategori anak, remaja, musik Sakral dan musik rakyat. Akan ada juga grand prix dan drama teatrikal sebagai puncak acara.
Para dewan juri berasal dari Filipina, Jepang, Malaysia, Singapura, Bandung dan Surabaya yang merupakan nama-nama besar dan berpengaruh di dunia musik secara global. Mereka akan berbagi ilmu dan pengalaman dalam bermusik melalui workshop dan talkshow serta pada saat "Meet the Jury".
Penulis : tagor
Editor : tagor
Tidak ada komentar