Diskusi Kebangsaan, Politisi PSI Dara A Kesuma Nasution : "Saatnya Generasi Muda Ikut Melakukan Perubahan"
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Menyambut Hari Ulang Tahun Ke-73 Republik Indonesia, Forum Pemuda Cinta Indonesia menyelenggarakan Diskusi Kebangsaan bertemakan " Semangat Muda Membangun Bangsa " bertempat di Cafe Polaris, Jalan Melati, Kelurahan Timbang Galung, Kecamatan Siantar Barat, Kamis sore (16/8/2018).
Diskusi Kebangsaan ini menghadirkan pembicara dari berbagai latar belakangnya yakni Dara A Kesuma Nasution (Alumni Universitas Indonesia), Bongsu Pakpahan (Tokoh Pemuda), Hotmatua H. Silalahi (Politisi muda), Alvin Husein Nasution (Jurnalis senior), dan Muldri Pasaribu (Akademisi).
Diskusi tersebut berjalan cukup hangat dan peserta diskusi tampak begitu antusias memaparkan materi mulai dari semangat membangun bangsa dengan berbagai kreatifitas, pandangan terhadap politik sampai isu hoax mengalir dalam diskusi yang dominan dihadiri kalangan mahasiswa.
Salah satu pembicara, Muldri Pasaribu yang merupakan dosen ini mengutarakan setiap pemuda tidak merasa kecil hati dalam menyongsong masa depan.
" Indonesia salah satu negara yang saat ini menikmati bonus demografi. Ini harus dimanfaatkan, orang-orang muda jangan tinggal diam mari berkarya,"sebutnya.
Senada disampaikan Dara A Kesuma Nasution bahwa generasi muda merupakan generasi yang optimis.
"Survei CSIS tahun 2017 terhadap millenial menemukan bahwa 94.8% generasi muda merasa optimis dengan masa depan mereka. Optimisme ini menjadi modal penting bagi generasi muda untuk melakukan perubahan-perubahan. Anak muda punya peran penting terutama dalam menyambut bonus demografi yang sebentar lagi menghampiri Indonesia. Jika anak muda tidak bergerak, maka bisa-bisa kita malah mendapat bencana demografi," ujar Politisi PSI ini.
Di dunia politik sendiri, lanjut Dara, sudah saatnya generasi muda untuk ikut terlibat langsung. Jangan hanya menjadi "sayap" gerakan, tetapi harus menjadi "tubuh" dari gerakan itu sendiri.
"Di seluruh dunia juga sedang ada tren kemunculan pemimpin-pemimpin muda, misalnya Presiden Emmanuel Macron di Prancis, Menteri Syed Saddiq di Malaysia, Senator Alexandra Cortez di Amerika. Ini tentu menjadi inspirasi untuk anak-anak muda di Indonesia. Kalaupun tidak terjun dalam politik praktis, paling tidak anak-anak muda harus mengambil peran untuk ikut memberikan suara dalam proses politik yang berlangsung," ujar Dara yang beberapa waktu lalu ditetapkan dalam DCS Dapil Sumut III DPR RI ini.
Dalam hal ini, Dara menyampaikan politik hanya salah satu "medan perang" atau "medan jihad" anak muda. Ada banyak sektor-sektor lain yang juga membutuhkan keterlibatan anak muda, misalnya sekarang yang berpotensi besar adalah industri ekonomi kreatif dan digital.
"Apapun bidangnya, teruslah berupaya untuk melakukan yang terbaik untuk mengisi kemerdekaan Indonesia,"harapnya.
Sementara itu, Hotmatua H. Silalahi seorang Politisi muda yang juga ikut bertarung dalam pileg 2019 mendatang mengatakan pemuda harus bisa menjadi motor penggerak perubahan. Dan hari ini, prakteknya sedang terjadi lewat sebuah forum yang digagas anak-anak muda yg proaktif lewat forum kebangsaan menyambut Dirgahayu RI.
" Saya sangat mengapresiasi gagasan anak-anak muda ini, dan ke depan anak-anak muda kota Pematangsiantar harus lebih produktif dalam menghasilkan karya yang kemudian bisa menjadi legacy dari kota ini. Acara cukup baik, dan semoga bisa konsisten mewarnai kota ini," ucapnya.
Bongsu Pakpahan seorang tokoh pemuda mengutarakan saat ini pemuda lebih banyak menuliskan opini atau berkomentar soal kebijakan pemerintah ataupun keadaan sosial di media sosial tanpa diimbangi aksi nyata untuk melakukan perubahan.
Berbeda dengan Alvin Husein Nasution seorang jurnalis senior, ia lebih fokus ke persoalan maraknya berita hoax di media sosial.
" Pemuda harus bisa melihat berita yang disajikan di media sosial hoax atau tidak, bisa dilihat dari segala seginya,"ucapnya.
Seperti diketahui, Diskusi Kebangsaan menyambut Peringatan Ulang Tahun Ke-73 Republik Indonesia diketuai oleh Basri Fransisco dan di moderatori oleh Anugerah Nasution.
Penulis : franki
Editor : tagor
Diskusi Kebangsaan ini menghadirkan pembicara dari berbagai latar belakangnya yakni Dara A Kesuma Nasution (Alumni Universitas Indonesia), Bongsu Pakpahan (Tokoh Pemuda), Hotmatua H. Silalahi (Politisi muda), Alvin Husein Nasution (Jurnalis senior), dan Muldri Pasaribu (Akademisi).
Dara A. Kesuma Nasution ( berhijab dan pegang mic) saat menjadi pembicara Diskusi
Kebangsaan bertemakan Semangat Muda Membangun Bangsa. |
Salah satu pembicara, Muldri Pasaribu yang merupakan dosen ini mengutarakan setiap pemuda tidak merasa kecil hati dalam menyongsong masa depan.
" Indonesia salah satu negara yang saat ini menikmati bonus demografi. Ini harus dimanfaatkan, orang-orang muda jangan tinggal diam mari berkarya,"sebutnya.
Senada disampaikan Dara A Kesuma Nasution bahwa generasi muda merupakan generasi yang optimis.
"Survei CSIS tahun 2017 terhadap millenial menemukan bahwa 94.8% generasi muda merasa optimis dengan masa depan mereka. Optimisme ini menjadi modal penting bagi generasi muda untuk melakukan perubahan-perubahan. Anak muda punya peran penting terutama dalam menyambut bonus demografi yang sebentar lagi menghampiri Indonesia. Jika anak muda tidak bergerak, maka bisa-bisa kita malah mendapat bencana demografi," ujar Politisi PSI ini.
Di dunia politik sendiri, lanjut Dara, sudah saatnya generasi muda untuk ikut terlibat langsung. Jangan hanya menjadi "sayap" gerakan, tetapi harus menjadi "tubuh" dari gerakan itu sendiri.
"Di seluruh dunia juga sedang ada tren kemunculan pemimpin-pemimpin muda, misalnya Presiden Emmanuel Macron di Prancis, Menteri Syed Saddiq di Malaysia, Senator Alexandra Cortez di Amerika. Ini tentu menjadi inspirasi untuk anak-anak muda di Indonesia. Kalaupun tidak terjun dalam politik praktis, paling tidak anak-anak muda harus mengambil peran untuk ikut memberikan suara dalam proses politik yang berlangsung," ujar Dara yang beberapa waktu lalu ditetapkan dalam DCS Dapil Sumut III DPR RI ini.
Dalam hal ini, Dara menyampaikan politik hanya salah satu "medan perang" atau "medan jihad" anak muda. Ada banyak sektor-sektor lain yang juga membutuhkan keterlibatan anak muda, misalnya sekarang yang berpotensi besar adalah industri ekonomi kreatif dan digital.
"Apapun bidangnya, teruslah berupaya untuk melakukan yang terbaik untuk mengisi kemerdekaan Indonesia,"harapnya.
Sementara itu, Hotmatua H. Silalahi seorang Politisi muda yang juga ikut bertarung dalam pileg 2019 mendatang mengatakan pemuda harus bisa menjadi motor penggerak perubahan. Dan hari ini, prakteknya sedang terjadi lewat sebuah forum yang digagas anak-anak muda yg proaktif lewat forum kebangsaan menyambut Dirgahayu RI.
" Saya sangat mengapresiasi gagasan anak-anak muda ini, dan ke depan anak-anak muda kota Pematangsiantar harus lebih produktif dalam menghasilkan karya yang kemudian bisa menjadi legacy dari kota ini. Acara cukup baik, dan semoga bisa konsisten mewarnai kota ini," ucapnya.
Bongsu Pakpahan seorang tokoh pemuda mengutarakan saat ini pemuda lebih banyak menuliskan opini atau berkomentar soal kebijakan pemerintah ataupun keadaan sosial di media sosial tanpa diimbangi aksi nyata untuk melakukan perubahan.
Berbeda dengan Alvin Husein Nasution seorang jurnalis senior, ia lebih fokus ke persoalan maraknya berita hoax di media sosial.
" Pemuda harus bisa melihat berita yang disajikan di media sosial hoax atau tidak, bisa dilihat dari segala seginya,"ucapnya.
Seperti diketahui, Diskusi Kebangsaan menyambut Peringatan Ulang Tahun Ke-73 Republik Indonesia diketuai oleh Basri Fransisco dan di moderatori oleh Anugerah Nasution.
Penulis : franki
Editor : tagor
Tidak ada komentar