Salbe dan Keindahan Pantainya, Ini Pesan Magdalena Turnip untuk Bupati Simalungun
Saya tinggal di sebuah desa, namanya desa Salbe. Desa Salbe terletak di kelurahan desa Togu Domu Nauli, kecamatan Dolok Pardamean kabupaten Simalungun.
Masuk ke desa Salbe tempatnya sama menuju Tigaras, hanya saja Salbe masuk sekitar dua kilometer dari jalan Tigaras namanya Simpang Salbe, atau sekitar tiga kilometer sebelum tigaras.
Salbe memiliki keindahan pantai Danau Toba yang sangat indah dan perpantai pasir juga, mata pun akan dimanjakan dengan suasana pegunungan yang benar-benar sejuk, asri dan hijau, belum lagi banyak mata air pegunungan yang dilintasi menuju jalan ini.
Keindahan desa Salbe ini membuat diri ku semakin betah berlama-lama tinggal di desa ini.
Salbe tidak jauh dari kota Pematangsiantar, waktu yang di tempuh dalam perjalanan mengendari bus sekitar 1 jam, tapi karena akses jalan kurang baik bisa saja dua jam.
Bila anda mau kedesa ku ada 2 (dua) jalur yang dapat dilalui, pertama jalur perjalan Siantar melalui Sidamanik. Yang kedua, dapat juga melalui perjalanan Siantar melewati Simpang Raya tujuannya Tigaras.
Banyak orang yang suka berlibur, dan traveling (jalan-jalan) di tempat ini, pengunjung maupun wisatawan banyak menginginkan ke tempat ini, tentunya tempat yang indah dan berbeda dari tempat wisata di Danau Toba lainnya.
Mungkin saja kampung ini lebih bagus keindahannya dari pantai danau Toba di Parapat, karena pantai pasirnya yang luas tak kalah dengan obyek wisata di Tuktuk maupun pasir putih di Parbaba. Tapi karena kurang promosi dan kurang baiknya fasilitas jalan, maka tak banyak orang mengetahui keindahan Salbe kampung ku ini, dan engan ke salbe karena rusaknya jalan.
Atau mungkin juga karena desa Salbe Sangat terpencil?, Tapi saya pikir tidak!, mudah-mudahan melalui tulisan ini banyak wisatawan yang berkunjung ke desa kami, walaupun dengan segala kekurangannya.
Tapi perlu juga diketahui, mungkin saja oang tak mau kekampung ku untuk melihat keindahan pantai pasirnya, mungkin saja karena jalan menuju Salbe tidak memadai.
Memang saya akui, jalan menuju desa Salbe sangat buruk, sehingga menyulitkan bagi pengendara, baik mengendari mobil, maupun sepeda motor. Tapi kalau sampai di pantai Salbe, saya yakin pengunjung akan betah dan "ketagihan", kesulitan akan terbayar dengan keindahannya.
Karena itu saya mengoreskan tulisan ini, kami berharap pemerintah kabupaten Simalungun memperbaiki jalan ke kampung kami.
Saya rasa, kalau jalan kekampung ku Salbe bagus, bukan kami saja yang dapat menikmati keindahan alam danau Toba, dan keindahan perbukitan Salbe yang menghijauh, tapi semua kita akan menikmati indahnya ciptaan Tuhan didesa kecil Salbe.
Sekali lagi saya berharap agar kunjungan wisata ke Pantai Pasir Salbe dapat "bergema", sehingga meningkatkan pendapat dan perekonomian masyarakat sekitarnya.
"Tolong yah pak Bupati, perbaiki jalan kami, sehingga tempat kami juga Huta Salbe, dapat menjadi salah satu kunjungan wisata di Simalungun,"
Sekian dari tulisan saya ini , semoga dengan tulisan saya ini bisa membantu masyarakat Salbe, karena hanya melalui tulisan ini saja saya bisa berbuat untuk "KAMPUNG HALAMAN KU, YANG AKU CINTAI.
Sekali lagi, Saya sangat bermohon kepada pemerintah Simalungun, maupun Propinsi dan Menteri Pariwisata, supaya merespon tulisan kecil ku ini ,saya sangat berharap untuk itu, semoga tulisan ini bermanfaaat untuk orang banyak.*
Salbe, Minggu 26 Agustus 2018
Duma Magdalena Turnip, Anak Salbe, Pelajar SMK yang Tinggal di Siantar
Masuk ke desa Salbe tempatnya sama menuju Tigaras, hanya saja Salbe masuk sekitar dua kilometer dari jalan Tigaras namanya Simpang Salbe, atau sekitar tiga kilometer sebelum tigaras.
Salbe memiliki keindahan pantai Danau Toba yang sangat indah dan perpantai pasir juga, mata pun akan dimanjakan dengan suasana pegunungan yang benar-benar sejuk, asri dan hijau, belum lagi banyak mata air pegunungan yang dilintasi menuju jalan ini.
Keindahan desa Salbe ini membuat diri ku semakin betah berlama-lama tinggal di desa ini.
Salbe tidak jauh dari kota Pematangsiantar, waktu yang di tempuh dalam perjalanan mengendari bus sekitar 1 jam, tapi karena akses jalan kurang baik bisa saja dua jam.
Bila anda mau kedesa ku ada 2 (dua) jalur yang dapat dilalui, pertama jalur perjalan Siantar melalui Sidamanik. Yang kedua, dapat juga melalui perjalanan Siantar melewati Simpang Raya tujuannya Tigaras.
Banyak orang yang suka berlibur, dan traveling (jalan-jalan) di tempat ini, pengunjung maupun wisatawan banyak menginginkan ke tempat ini, tentunya tempat yang indah dan berbeda dari tempat wisata di Danau Toba lainnya.
Mungkin saja kampung ini lebih bagus keindahannya dari pantai danau Toba di Parapat, karena pantai pasirnya yang luas tak kalah dengan obyek wisata di Tuktuk maupun pasir putih di Parbaba. Tapi karena kurang promosi dan kurang baiknya fasilitas jalan, maka tak banyak orang mengetahui keindahan Salbe kampung ku ini, dan engan ke salbe karena rusaknya jalan.
Atau mungkin juga karena desa Salbe Sangat terpencil?, Tapi saya pikir tidak!, mudah-mudahan melalui tulisan ini banyak wisatawan yang berkunjung ke desa kami, walaupun dengan segala kekurangannya.
Tapi perlu juga diketahui, mungkin saja oang tak mau kekampung ku untuk melihat keindahan pantai pasirnya, mungkin saja karena jalan menuju Salbe tidak memadai.
Memang saya akui, jalan menuju desa Salbe sangat buruk, sehingga menyulitkan bagi pengendara, baik mengendari mobil, maupun sepeda motor. Tapi kalau sampai di pantai Salbe, saya yakin pengunjung akan betah dan "ketagihan", kesulitan akan terbayar dengan keindahannya.
Karena itu saya mengoreskan tulisan ini, kami berharap pemerintah kabupaten Simalungun memperbaiki jalan ke kampung kami.
Saya rasa, kalau jalan kekampung ku Salbe bagus, bukan kami saja yang dapat menikmati keindahan alam danau Toba, dan keindahan perbukitan Salbe yang menghijauh, tapi semua kita akan menikmati indahnya ciptaan Tuhan didesa kecil Salbe.
Sekali lagi saya berharap agar kunjungan wisata ke Pantai Pasir Salbe dapat "bergema", sehingga meningkatkan pendapat dan perekonomian masyarakat sekitarnya.
"Tolong yah pak Bupati, perbaiki jalan kami, sehingga tempat kami juga Huta Salbe, dapat menjadi salah satu kunjungan wisata di Simalungun,"
Sekian dari tulisan saya ini , semoga dengan tulisan saya ini bisa membantu masyarakat Salbe, karena hanya melalui tulisan ini saja saya bisa berbuat untuk "KAMPUNG HALAMAN KU, YANG AKU CINTAI.
Sekali lagi, Saya sangat bermohon kepada pemerintah Simalungun, maupun Propinsi dan Menteri Pariwisata, supaya merespon tulisan kecil ku ini ,saya sangat berharap untuk itu, semoga tulisan ini bermanfaaat untuk orang banyak.*
Salbe, Minggu 26 Agustus 2018
Duma Magdalena Turnip, Anak Salbe, Pelajar SMK yang Tinggal di Siantar
Tidak ada komentar