Bandara Silangit Akhirnya Berubah Nama Menjadi Bandar Udara Internasional Sisingamangaraja XII
LINTAS PUBLIK, Bandar Udara Internasional Silangit yang terletak di Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, berubah nama menjadi Bandar Udara Internasional Raja Sisingamangaraja XII.
Hal itu sesuai dengan salinan surat keputusan perubahan nama Bandara Silangit menjadi Sisingamangaraja XII, Jumat (8/9/2018).
Dalam surat tersebut dinyatakan, perubahan nama itu ditetapkan melalui Keputusan Menteri Perhubungan (Menhub) Nomor KP 1404 Tahun 2018 tentang tentang Perubahan Nama Bandar Udara Internasional Silangat Menjadi Bandar Udara Internasional Raja Sisingamangaraja XII pada tanggal 3 September 2018.
Surat salinan keputusan Menteri Perhubungan tersebut ditujukan kepada Sesditjen Perhubungan Udara dan Direktur Bandar Udara Ditjen Perhubungan Udara, yang ditandatangani oleh kepala Biro Hukum Wahju Adjih tertanggal 4 September 2018.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah meresmikan Terminal Bandar Udara Internasional ini pada 24 November 2017 lalu. Bandara ini Jadi pintu gerbang pariwisata menuju kawasan Danau Toba.
Bandara Internasional ini sebelumnya memiliki landas pacu (runway) sepanjang 2.650 meter dan terminal seluas 3.000 meter persegi. Presiden Jokowi pun meminta untuk diperpanjang lagi.
"Ini perintah saya ke Menteri Perhubungan diperpanjang runway dari 2.650 menjadi 3.000 meter agar pesawat wide body yang paling besar bisa masuk ke Silangit," kata Jokowi saat peresmian Terminal Bandara Internasional Silangit, Kecamatan Siborong-borong, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, pada Jumat (24/11/207) lalu.
Bandara ini awalnya dibangun jauh pada masa penjajahan Jepang.
Pada tahun 1995, pembangunan dilanjutkan melalui penambahan landas pacu dari 900 meter menjadi 1.400 meter. Selanjutnya di era SBY Bandara ini ditambah panjang runway menjari 2.400 m x 30 m.
Kemudian pada tahun 2012 kepemilikan bandara ini berpindah tangan dari Kemenhub ke PT Angkasa Pura II.
Di bawah APII infrastruktur, sesuai perintah Presiden Jokowi, fasilitas Bandara ini pun ditingkatkan dan pembangunannya diperluas menjadi Bandara Internasional.
Pesawat Garuda Indonesia pun berhasil terbang perdana dari Singapura, dan diikuti oleh sejumlah maskapai lain seperti Sriwijaya Air, Citilink, Wings Air dan Susi Air.
Rutenya penerbangannya pun bervariasi dari Bandara Kualanamu, Soekarno Hatta, dan Halim Perdanakusuma.
Ulama dari Jamiyah Batak Muslim Indonesia Usulkan Ganti Nama
Sebelumnya, Ulama dari Jamiyah Batak Muslim Indonesia (JBMI) mengusulkan agar Presiden Joko Widodo mengubah nama Bandara Silangit, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, menjadi Bandara Sisingamangaraja XII.
Usulan tersebut disampaikan saat para ulama JBMI bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (10/8/2017) sore lalu.
"Tadi di dalam, kami menyerahkan surat perubahan nama Bandara Silangit menjadi Bandara Sisingamangaraja XII," ujar Ketua Dewan Ulama JBMI Syeikh Ali Akbar Marbun, usai pertemuan.
Selain berdiskusi, Jokowi dan para ulama JBMI juga sempat menunaikan shalat Maghrib berjemaah.
Syeikh Ali Akbar mengklaim, Presiden Jokowi sepakat terhadap perubahan nama bandara tersebut.
"Presiden sudah setuju, pada intinya Bandara Silangit mau diubah menjadi nama pahlawan," ujar dia.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan, ulama JBMI membisikkan nama yang tepat diberikan untuk Bandar Udara Silangit yang saat ini masih dalam tahap pengembangan.
Menurut Jokowi, apakah usulan itu akan dilaksanakan atau tidak, menunggu beberapa waktu ke depan.
"Beberapa ulama tadi menyampaikan nama Bandara Silangit itu harusnya diganti ini. Beliau-Beliau ini sudah ada banyak yang bisik-bisik. Tapi (keputusannya) nantilah setelah pertemuan," ujar Jokowi.
Jokowi pun mengaku bergembira dengan pertemuan ini, silaturahmi dapat kembali dijalin setelah sebelumnya pertemuan dilakukan di Mandailing Natal beberapa waktu lalu.
"Pertemuan kami yang terakhir pada saat saya ke Mandailing Natal, ke Barus sudah ketemu tetapi pada hari ini Alhamdulillah bisa bertemu kembali," ujar Presiden Jokowi saat itu. (*)
Sumber : tribun
Hal itu sesuai dengan salinan surat keputusan perubahan nama Bandara Silangit menjadi Sisingamangaraja XII, Jumat (8/9/2018).
Dalam surat tersebut dinyatakan, perubahan nama itu ditetapkan melalui Keputusan Menteri Perhubungan (Menhub) Nomor KP 1404 Tahun 2018 tentang tentang Perubahan Nama Bandar Udara Internasional Silangat Menjadi Bandar Udara Internasional Raja Sisingamangaraja XII pada tanggal 3 September 2018.
Ilustrasi |
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah meresmikan Terminal Bandar Udara Internasional ini pada 24 November 2017 lalu. Bandara ini Jadi pintu gerbang pariwisata menuju kawasan Danau Toba.
Bandara Internasional ini sebelumnya memiliki landas pacu (runway) sepanjang 2.650 meter dan terminal seluas 3.000 meter persegi. Presiden Jokowi pun meminta untuk diperpanjang lagi.
Presiden Jokowi ketika meresmikan Bandara Silangir menjadi Bandara udara Internasional airport. |
Bandara ini awalnya dibangun jauh pada masa penjajahan Jepang.
Pada tahun 1995, pembangunan dilanjutkan melalui penambahan landas pacu dari 900 meter menjadi 1.400 meter. Selanjutnya di era SBY Bandara ini ditambah panjang runway menjari 2.400 m x 30 m.
Kemudian pada tahun 2012 kepemilikan bandara ini berpindah tangan dari Kemenhub ke PT Angkasa Pura II.
Surat perubahan nama Bandara Silangit menjadi Bandara Sisingamangaraja XII |
Pesawat Garuda Indonesia pun berhasil terbang perdana dari Singapura, dan diikuti oleh sejumlah maskapai lain seperti Sriwijaya Air, Citilink, Wings Air dan Susi Air.
Rutenya penerbangannya pun bervariasi dari Bandara Kualanamu, Soekarno Hatta, dan Halim Perdanakusuma.
Ulama dari Jamiyah Batak Muslim Indonesia Usulkan Ganti Nama
Sebelumnya, Ulama dari Jamiyah Batak Muslim Indonesia (JBMI) mengusulkan agar Presiden Joko Widodo mengubah nama Bandara Silangit, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, menjadi Bandara Sisingamangaraja XII.
Usulan tersebut disampaikan saat para ulama JBMI bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (10/8/2017) sore lalu.
Pesawat berbadan besar sudah memasuki Bandsara Silangit. |
Selain berdiskusi, Jokowi dan para ulama JBMI juga sempat menunaikan shalat Maghrib berjemaah.
Syeikh Ali Akbar mengklaim, Presiden Jokowi sepakat terhadap perubahan nama bandara tersebut.
"Presiden sudah setuju, pada intinya Bandara Silangit mau diubah menjadi nama pahlawan," ujar dia.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan, ulama JBMI membisikkan nama yang tepat diberikan untuk Bandar Udara Silangit yang saat ini masih dalam tahap pengembangan.
Masyarakat yang akan mengunakan jasa penerbagan di banda Silangit. |
"Beberapa ulama tadi menyampaikan nama Bandara Silangit itu harusnya diganti ini. Beliau-Beliau ini sudah ada banyak yang bisik-bisik. Tapi (keputusannya) nantilah setelah pertemuan," ujar Jokowi.
Jokowi pun mengaku bergembira dengan pertemuan ini, silaturahmi dapat kembali dijalin setelah sebelumnya pertemuan dilakukan di Mandailing Natal beberapa waktu lalu.
"Pertemuan kami yang terakhir pada saat saya ke Mandailing Natal, ke Barus sudah ketemu tetapi pada hari ini Alhamdulillah bisa bertemu kembali," ujar Presiden Jokowi saat itu. (*)
Sumber : tribun
Tidak ada komentar