Header Ads

Idrus Minta Kader Golkar Ini Kembalikan Uang ke KPK

LINTAS PUBLIK - JAKARTA, Idrus Marham diperiksa KPK terkait dugaan korupsi pembangunan PLTU Riau 1 (PLTU Mulut Tambang Riau 1) berkekuatan 2 x 300 mega watt di Provinsi Riau. Idrus meminta para kader Partai Golkar yang menerima uang korupsi atau dengan cara tidak sah agar mengembalikan ke KPK.

. “Kalau ada kader-kader Golkar yang memang mengambil uang, kembalikan. Ini kalau kita cinta Golkar,” kata Idrus di gedung KPK Jakarta, Jumat (7/9/2018).

Mengenakan baju tahanan khas KPK, mantan Menteri Sosial, Idrus Marham langsung digelandang ke tahanan usai menjalani pemeriksaan perdana sebagai tersangka.
Mantan Sekretaris Jenderal Partai Golkar itu mengatakan sebagai mantan Sekjen Partai Golkar menjabat cukup lama, ia mengimbau rekan-rekan separtai, terutama yang tersangkut hukum, untuk berbuat demi Golkar

“Kalau memang kita cinta kepada Golkar, kita sayang kepada Golkar, ya mari kita berbuat untuk Golkar. Misalkan kalau memang tidak ada kaitan sama Golkar, ya jangan kita mengatakan ada kaitan dengan Golkar. Jangan jadi polemik, itu tidak bagus,” tambah Idrus.

Idrus mengatakan hal itu, setelah tersangka lain dalam kasus ini yaitu Wakil Ketua Komisi VII DPR dari fraksi Partai Golkar Eni Maulani sudah mengembalikan uang Rp500 juta pada 30 Agustus 2018.

Eni juga beberapa kali mengatakan penerimaan uang itu terkait dengan dana musyawarah nasional luar biasa (munaslub) Golkar sebesar Rp2 miliar. Idrus mengkhawatirkan pemberitaan mengenai korupsi akan mempengaruhi suara Golkar dalam pilpres dan pileg 2019.

“Ini sudah menghadapi pemilu, jadi kalau kita sayang Golkar, dan kita ingin betul-betul Golkar maju, ya sudah jangan kaitkan dengan Golkar kalau tidak ada kaitannya,” ungkap Idrus.

Namun Idrus tidak menyebutkan apakah ada pengembalian uang dari Partai Golkar ke KPK.

“Saya tidak tahu (ada pengembalian uang), tanya dong pimpinan. Ini masih anggap saya (pimpinan Golkar), saya sudah bukan pimpinan. Hari ini saya diperiksa sebagai saksi terhadap saudari Eni Saragih dan saudara Kotjo, hanya melengkapi berkas yang sudah sebelumnya, jadi tidak banyak,” ujarnya.

Sumber  : posk 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.