JK: Indonesia Dikritik Kanan-Kiri di Dalam, Dipuji di Luar Negeri
LINTAS PUBLIK - NEW YORK, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menghadiri sejumlah agenda di sela sidang umum PBB ke-73 di New York. JK menyatakan Indonesia banyak dipuji oleh tokoh-tokoh dunia saat di dalam negeri sendiri justru dikritik kanan-kiri.
"Tanpa kita sadari, orang menganggap banyak hal di mana Indonesia menjadi role model, seperti kemarin IMF katanya poverty contohlah di Indonesia," tutur JK di Markas PBB, New York, Rabu (26/9/2018).
"Kita juga agak bingung, dikritik di kiri kanan di Indonesia, tapi di dunia secara resmi hanya satu negara yang disebut (oleh IMF), 'kalian contoh Indonesia', bagaimana mengatasi masalah sosial dan kemiskinan," imbuhnya.
Pernyataan IMF yang dimaksud JK adalah pernyataan Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde saat pertemuan tingkat tinggi bersama Dewan Ekonomi dan Sosial PBB (Ecosoc) di Markas PBB New York.
"Saya juga terima kasih sama dia, jabat tangan dia (Lagarde) dan bilang thanks for your comment," tutur JK.
Di forum tersebut, JK juga diberi kesempatan berbicara. JK kemudian membahas mengenai sejumlah strategi yang dipakai Indonesia untuk menciptakan iklim ekonomi yang kondusif.
JK memulai pernyataannya dengan menyinggung keadaan ekonomi terbaru Indonesia saat banyak modal asing keluar dan rupiah mengalami depresiasi. Menurutnya, kondisi tersebut bisa membuat dampak kurang bagus untuk perkembangan ekonomi negara berkembang ke depan.
"Kondisi seperti itu tidak hanya berpengaruh negatif terhadap prospek pertumbuhan negara-negara ini, tetapi juga agenda pembangunan jangka panjang mereka," kata JK dalam forum Ecosoc di Ecosoc Chamber, Markas Besar PBB, New York, Selasa (24/9).
sumber : det
"Tanpa kita sadari, orang menganggap banyak hal di mana Indonesia menjadi role model, seperti kemarin IMF katanya poverty contohlah di Indonesia," tutur JK di Markas PBB, New York, Rabu (26/9/2018).
Puan dampingi Jusuf Kalla dalam general debate sidang majelis umum PBB ke-73. ©2018 Merdeka.com |
Pernyataan IMF yang dimaksud JK adalah pernyataan Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde saat pertemuan tingkat tinggi bersama Dewan Ekonomi dan Sosial PBB (Ecosoc) di Markas PBB New York.
"Saya juga terima kasih sama dia, jabat tangan dia (Lagarde) dan bilang thanks for your comment," tutur JK.
Di forum tersebut, JK juga diberi kesempatan berbicara. JK kemudian membahas mengenai sejumlah strategi yang dipakai Indonesia untuk menciptakan iklim ekonomi yang kondusif.
JK memulai pernyataannya dengan menyinggung keadaan ekonomi terbaru Indonesia saat banyak modal asing keluar dan rupiah mengalami depresiasi. Menurutnya, kondisi tersebut bisa membuat dampak kurang bagus untuk perkembangan ekonomi negara berkembang ke depan.
"Kondisi seperti itu tidak hanya berpengaruh negatif terhadap prospek pertumbuhan negara-negara ini, tetapi juga agenda pembangunan jangka panjang mereka," kata JK dalam forum Ecosoc di Ecosoc Chamber, Markas Besar PBB, New York, Selasa (24/9).
sumber : det
Tidak ada komentar