Presiden Perintahkan Penguatan Pendidikan Karakter Sejak SD
LINTAS PUBLIK - JAKARTA, Presiden Jokowi memerintahkan penguatan pendidikan karakter sejak Sekolah Dasar (SD) melalui gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Diharapkan mereka menjadi anak yang jujur dan tidak mengambil hak orang lain.
Demikian disampaikan Direktur Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dr Khamim dalam acara Diskusi Kelompok Terpumpun yang diselenggarakan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), di Jakarta, Sabtu (15/9/2018).
Diskusi yang mengambil tema “Model Pendidikan Membangun Karakter Jujur dan Menghormati Orangtua, Guru” dihadiri perwakilan pondok pesantren dari berbagai wilayah di Indonesia.
Khamim mengatakan presiden telah mengeluarkan peraturan presiden (perpres) terkait penguatan karakter ini, dalam perpres ini pendidikan karakter mendapatkan porsi 70 persen dan 30 persen untuk porsi akademik.
Khamim menjelaskan ada lima tujuan dari penguatan pendidikan karakter ini dalam PPK ini yakni, pertama nilai religiusnya, bagaimana meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Kedua, lanjut Khamim, bagaimana menumbuhkan rasa nasionalisme siswa tersebut. “Sesuai ajaran agama cinta tanah air bagian dari iman,” terang Khamim.
Ketiga adalah membangun anak tersebut agar bisa mandiri, keempat memiliki sikap gotong royong dan kelima mendidik anak tersebut memiliki integritas.
“Kita ingin anak tersebut selain memiliki karakter yang baik, juga setelah dewasa nanti juga menjadi anak yang kreatif dan inovatif serta menghormati orangtua dan para gurunya,” Khamim menambahkan.
Sedangkan Ketua DPP LDII Prasetyo Soenaryo menjelaskan bahwa LDII sebagai Ormas Islam memiliki perhatian terhadap pendidikan karakter ini. Sebab ini menyangkut masa depan mereka dan bangsa Indonesia ke depan.
“Kita berharap dengan penguatan karakter tersebut generasi kita mampu adaptasi terhadap perubahan yang begitu cepat ini,” kata Prasetyo.
Sumber : posk
Demikian disampaikan Direktur Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dr Khamim dalam acara Diskusi Kelompok Terpumpun yang diselenggarakan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), di Jakarta, Sabtu (15/9/2018).
ilustrasi/net. |
Khamim mengatakan presiden telah mengeluarkan peraturan presiden (perpres) terkait penguatan karakter ini, dalam perpres ini pendidikan karakter mendapatkan porsi 70 persen dan 30 persen untuk porsi akademik.
Khamim menjelaskan ada lima tujuan dari penguatan pendidikan karakter ini dalam PPK ini yakni, pertama nilai religiusnya, bagaimana meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Kedua, lanjut Khamim, bagaimana menumbuhkan rasa nasionalisme siswa tersebut. “Sesuai ajaran agama cinta tanah air bagian dari iman,” terang Khamim.
Ketiga adalah membangun anak tersebut agar bisa mandiri, keempat memiliki sikap gotong royong dan kelima mendidik anak tersebut memiliki integritas.
“Kita ingin anak tersebut selain memiliki karakter yang baik, juga setelah dewasa nanti juga menjadi anak yang kreatif dan inovatif serta menghormati orangtua dan para gurunya,” Khamim menambahkan.
Sedangkan Ketua DPP LDII Prasetyo Soenaryo menjelaskan bahwa LDII sebagai Ormas Islam memiliki perhatian terhadap pendidikan karakter ini. Sebab ini menyangkut masa depan mereka dan bangsa Indonesia ke depan.
“Kita berharap dengan penguatan karakter tersebut generasi kita mampu adaptasi terhadap perubahan yang begitu cepat ini,” kata Prasetyo.
Sumber : posk
Tidak ada komentar