Siantar Galakkan Gotong Royong, Kadis LH Jekson Gultom Soroti Perwakilan OPD Tak Bawa Alat Kerja
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Pemko Pematangsiantar menggalakkan kembali gotong royong di tengah-tengah lingkungan masyarakat, Jumat (7/9/2018) sekira pukul 08.30 Wib.
Ditandai dengan pelaksanaan gotong royong massal melibatkan seluruh OPD (Organisasi Perangkat Daerah) , BUMN/BUMD, sekolah-sekolah, Kepolisian, TNI, organisasi masyarakat dan kepemudaan beserta unsur masyarakat lainnya.
Gotong royong massal perdana tersebut dipusatkan di Jalan Pertamin Kelurahan Pondok Sayur Kecamatan Siantar Martoba yang dikenal dengan kampumg toleransinya. Dimana tempat ibadah yakni mesjid dan gereja berdampingan.
BACA JUGA Walikota dan DLH Ajak Masyarakat Tidak Buang Sampah Sembarangan
Kegiatan ini dibuka Sekda Kota Pematangsiantar, Budi Utari dan dihadiri isteri Walikota Nyonya Hefriansyah.
Sekda Budi Utari mengatakan bahwa semangat gotong royong mulai luntur di tengah-tengah kehidupan kita. Padahal gotong royong merupakan momentum masyarakat untuk bertatap muka dengan pemerintah juga masyarakat lainnya. Disinilah masyarakat dapat bertatap muka, saling mengenal dan berinteraksi.
" Dengan gotong royong ini Pemerintah dan masyarakat bisa bertatap muka. Saling bertegur sapa sekaligus menyerap aspirasi dan keluhan masyarakat," ujar Sekda.
Sementara dengan sesama masyarakat, gotong royong sangat bermanfaat untuk saling mengenal. Jangan nanti satu lingkungan dan rumahnya berdekatan malah tidak kenal bahkan tak bertegur sapa.
" Dengan meluangkan waktu setengah jam hingga satu jam setiap hari Jumat, sudah sangat banyak manfaatnya. Sembari menumbuhkan kebersamaan, mari kita jaga lingkungan kita baik itu dranaise, pekarangan hingga tercipta kebersihan dan keindahan," kata Sekda.
Sambung Budi Utari, gotong royong ini dilaksanakan setiap hari Jumat dan kegiataan massal dilakukan sebulan sekali dengan lokasi yang berbeda.
" Kecamatan saya tekankan disini untuk pelaksanaan gotong rotongnya. Terkait rangsangan yang akan diberikan Pemerintah agar masyarakat aktif, Pemko masih mencari formulasi yang tepat seperti penamaannya warga teladan," kata Budi Utari.
Sementara Kepala dinas lingkungan hidup, Jekson Gultom menekankan bahwa tangung jawab kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab bersama dan bukan semata-mata tanggung jawab Pemerintah.
Hal ini ia katakan karena masih banyak masyarakat yang acuh terhadap lingkungan dan menganggapnya tugas Pemerintah. Salah satu buktinya, ketika petugas kebersihan menyapu dan mengorek dranaise yang tersumbat. Masyarakat yang melihat hanya senyum-senyum padahal itu jelas di depan rumahnya atau pekarangannya. Ini jelas tindakan yang salah.
Jekson juga menyoroti perwakilan OPD yang tidak membawa alat dalam kegiatan gotong royong.
" Ini mohon disikapi bersama, perwakilan OPD setidaknya harus membawa alat untuk gotong royong misal cangkul, sapu dan lainnya. Jangan nanti membuat semak, dan akhirnya pose-pose. Tolonglah untuk kegiatan kedepannya, agar gotong royong ini berjalan dengan baik,"ujar Jekson.
Penulis : franki
Editor : tagor
Ditandai dengan pelaksanaan gotong royong massal melibatkan seluruh OPD (Organisasi Perangkat Daerah) , BUMN/BUMD, sekolah-sekolah, Kepolisian, TNI, organisasi masyarakat dan kepemudaan beserta unsur masyarakat lainnya.
Gotong royong massal perdana tersebut dipusatkan di Jalan Pertamin Kelurahan Pondok Sayur Kecamatan Siantar Martoba yang dikenal dengan kampumg toleransinya. Dimana tempat ibadah yakni mesjid dan gereja berdampingan.
BACA JUGA Walikota dan DLH Ajak Masyarakat Tidak Buang Sampah Sembarangan
Kegiatan ini dibuka Sekda Kota Pematangsiantar, Budi Utari dan dihadiri isteri Walikota Nyonya Hefriansyah.
Sekda Budi Utari mengatakan bahwa semangat gotong royong mulai luntur di tengah-tengah kehidupan kita. Padahal gotong royong merupakan momentum masyarakat untuk bertatap muka dengan pemerintah juga masyarakat lainnya. Disinilah masyarakat dapat bertatap muka, saling mengenal dan berinteraksi.
" Dengan gotong royong ini Pemerintah dan masyarakat bisa bertatap muka. Saling bertegur sapa sekaligus menyerap aspirasi dan keluhan masyarakat," ujar Sekda.
Sementara dengan sesama masyarakat, gotong royong sangat bermanfaat untuk saling mengenal. Jangan nanti satu lingkungan dan rumahnya berdekatan malah tidak kenal bahkan tak bertegur sapa.
" Dengan meluangkan waktu setengah jam hingga satu jam setiap hari Jumat, sudah sangat banyak manfaatnya. Sembari menumbuhkan kebersamaan, mari kita jaga lingkungan kita baik itu dranaise, pekarangan hingga tercipta kebersihan dan keindahan," kata Sekda.
Sambung Budi Utari, gotong royong ini dilaksanakan setiap hari Jumat dan kegiataan massal dilakukan sebulan sekali dengan lokasi yang berbeda.
" Kecamatan saya tekankan disini untuk pelaksanaan gotong rotongnya. Terkait rangsangan yang akan diberikan Pemerintah agar masyarakat aktif, Pemko masih mencari formulasi yang tepat seperti penamaannya warga teladan," kata Budi Utari.
Sementara Kepala dinas lingkungan hidup, Jekson Gultom menekankan bahwa tangung jawab kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab bersama dan bukan semata-mata tanggung jawab Pemerintah.
Hal ini ia katakan karena masih banyak masyarakat yang acuh terhadap lingkungan dan menganggapnya tugas Pemerintah. Salah satu buktinya, ketika petugas kebersihan menyapu dan mengorek dranaise yang tersumbat. Masyarakat yang melihat hanya senyum-senyum padahal itu jelas di depan rumahnya atau pekarangannya. Ini jelas tindakan yang salah.
Jekson juga menyoroti perwakilan OPD yang tidak membawa alat dalam kegiatan gotong royong.
" Ini mohon disikapi bersama, perwakilan OPD setidaknya harus membawa alat untuk gotong royong misal cangkul, sapu dan lainnya. Jangan nanti membuat semak, dan akhirnya pose-pose. Tolonglah untuk kegiatan kedepannya, agar gotong royong ini berjalan dengan baik,"ujar Jekson.
Penulis : franki
Editor : tagor
Tidak ada komentar