SMAN 6 Cairkan Honor Penari Asian Games Hari Ini, Berapa Nominalnya?
LINTAS PUBLIK - JAKARTA, SMAN 6 Jakarta mencairkan honor untuk penari saat pembukaan Asian Games 2018 hari ini. SMAN 6 lalu menjelaskan kronologi pencairan honor dan mekanisme penyalurannya.
"Kami akan mencairkan hari ini. Karena memang turun dana hari Senin malam. Dananya bertahap, dana pertama dan dana kedua itu habis itu operasional," kata Wakil Kepala SMAN 6 Bagian Humas dan Sarana Prasarana, Husniwati, saat ditemui di SMAN 6, Jakarta Selatan, Jumat (21/9/2018).
Total uang dari Inasgoc ke SMAN 6 sebesar Rp 523.728.954 dan dibayarkan dalam 3 tahap, yaitu April, Juni, dan yang terakhir pada 17 September 2018. Husniwati menjelaskan ada MoU antara Inasgoc dan sekolah bahwa akan ada dana sebesar USD 15 atau sekitar Rp 200 ribu per siswa per hari. Dia mengatakan Inasgoc mempersilakan sekolah mengelola dana itu.
Husniwati mengatakan dana tahap pertama dan kedua habis untuk kegiatan operasional. Sebelum dana tahap pertama turun pada April 2018, SMAN 6 sudah menghabiskan sejumlah uang untuk biaya operasional latihan para siswa.
"Turunlah dana, bulan April, Rp 103 juta, kami bayar utang dulu. Habis itu latihan berlanjut terus, waktu itu latihan masih di sekolah, sehingga biaya yang kami pikirkan makan, minum, snack. Setelah itu, selesai latihan di sekolah, latihan ke GBK. Kami perlu kendaraan dan di sana MoU kendaraan nggak sembarang," paparnya.
Dia menuturkan ada perbedaan antara honor bagi penari profesional dan penari dari siswa sekolah di Asian Games. Honor untuk penari profesional masuk ke rekening pribadi dan dia mengurus sendiri untuk konsumsi hingga transportasi.
"Tapi kalau anak sekolah, anak sekolah kan pemula ini dan tidak punya rekening pribadi seperti itu, makanya masuk ke rekening sekolah. Bukan rekening kepala sekolah, tapi penanggung jawab kepala sekolah. Jadi tolong dibedain profesional dan anak sekolah," jelas Husniwati.
Setelah berdiskusi, SMAN 6 Jakarta dan para siswa sepakat honor akan diberikan dalam bentuk uang tunai. Selain itu, sekolah memberi apresiasi dan kenang-kenangan kepada anak-anak tersebut berupa jaket hingga sertifikat.
"Mereka dapat Rp 50 ribu, maksimum jadi Rp 1.050.000 karena 21 kali datang. Tapi tidak sama ya, karena ada yang 18 kali datang, 13 kali datang, beda-beda juga. Karena ada absen, absen dari mana, absen dari Inasgoc," tutup Husniwati.
Sumber : det
"Kami akan mencairkan hari ini. Karena memang turun dana hari Senin malam. Dananya bertahap, dana pertama dan dana kedua itu habis itu operasional," kata Wakil Kepala SMAN 6 Bagian Humas dan Sarana Prasarana, Husniwati, saat ditemui di SMAN 6, Jakarta Selatan, Jumat (21/9/2018).
Total uang dari Inasgoc ke SMAN 6 sebesar Rp 523.728.954 dan dibayarkan dalam 3 tahap, yaitu April, Juni, dan yang terakhir pada 17 September 2018. Husniwati menjelaskan ada MoU antara Inasgoc dan sekolah bahwa akan ada dana sebesar USD 15 atau sekitar Rp 200 ribu per siswa per hari. Dia mengatakan Inasgoc mempersilakan sekolah mengelola dana itu.
Husniwati mengatakan dana tahap pertama dan kedua habis untuk kegiatan operasional. Sebelum dana tahap pertama turun pada April 2018, SMAN 6 sudah menghabiskan sejumlah uang untuk biaya operasional latihan para siswa.
"Turunlah dana, bulan April, Rp 103 juta, kami bayar utang dulu. Habis itu latihan berlanjut terus, waktu itu latihan masih di sekolah, sehingga biaya yang kami pikirkan makan, minum, snack. Setelah itu, selesai latihan di sekolah, latihan ke GBK. Kami perlu kendaraan dan di sana MoU kendaraan nggak sembarang," paparnya.
Dia menuturkan ada perbedaan antara honor bagi penari profesional dan penari dari siswa sekolah di Asian Games. Honor untuk penari profesional masuk ke rekening pribadi dan dia mengurus sendiri untuk konsumsi hingga transportasi.
"Tapi kalau anak sekolah, anak sekolah kan pemula ini dan tidak punya rekening pribadi seperti itu, makanya masuk ke rekening sekolah. Bukan rekening kepala sekolah, tapi penanggung jawab kepala sekolah. Jadi tolong dibedain profesional dan anak sekolah," jelas Husniwati.
Setelah berdiskusi, SMAN 6 Jakarta dan para siswa sepakat honor akan diberikan dalam bentuk uang tunai. Selain itu, sekolah memberi apresiasi dan kenang-kenangan kepada anak-anak tersebut berupa jaket hingga sertifikat.
"Mereka dapat Rp 50 ribu, maksimum jadi Rp 1.050.000 karena 21 kali datang. Tapi tidak sama ya, karena ada yang 18 kali datang, 13 kali datang, beda-beda juga. Karena ada absen, absen dari mana, absen dari Inasgoc," tutup Husniwati.
Sumber : det
Tidak ada komentar