19 Jam Hilang di Sungai, Jasad Asa Ambarita Ditemukan Warga
LINTAS PUBLIK-RANTAUPRAPAT, Setelah hilang kurang lebih 19 jam terbawa arus sungai bilah, Asa Ambarita (9) siswa kelas IV SD Negeri 114375 Kecamatan Rantau Utara (sebelumnya disebut SD Swasta Bintang Timur,red) akhirnya ditemukan di Lingkungan Si Buaya Kelurahan Sioldengan, Kecamatan Rantau Selatan, berjarak kurang lebih 1 km dari lokasi kejadian, dalam keadaan sudah tidak bernyawa, Sabtu (6/10/218) sekitar pukul 08.30 wib.
BACA JUGA Pulang Sekolah Mandi di Sungai Bilah, Asa Ambarita Hilang Terbawa Arus
Temuan itu selanjutnya dilaporkan kepada tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Labuhanbatu yang juga sedang melakukan pencarian terhadap korban di tempat lain.
" Pertama kali ditemukan oleh warga di lingkungan Si Buaya" ujar Putra salah seorang staf BPBD kepada wartawan.
Jenazah korban selanjutnya dibawa ke kamar jenazah RSUD Rantauprapat untuk dibersihkan. Ibu korban Silana Br Manalu tampak turut membersihkan jenazah anak ke duanya dari dua bersaudara itu, sambil meratap.
" Kenapa suka kali kau pergi meninggalkan mamak.Oh anak mamak yang ganteng" ujarnya meratapi kepergian putra semata wayangnya itu.
Menurut salah seorang tetangga korban yang turut mendampingi ibu korban di kamar jenazah, Asa Ambarita bersama kakak kandungnya yang duduk di bangku SMA dan ibunya sudah lama ditinggal pergi oleh ayahnya.
"Ayahnya sudah meninggal dua tahun yang lalu. Tetapi sebelum meninggal, ayah dan ibunya memang sudah bercerai" ujar Siregar seorang anggota Polri di Polres Labuhanbatu yang merupakan tetangga korban menceritakan.
Usai dibersihkan, jenazah Asa Ambarita selanjutnya dibawa pulang kerumah duka di Jalan Pelita III Ujung. Ibu kandung korban beserta keluarga menolak untuk dilakukan outopsi terhadap korban.
" Keluarga menolak korban untuk di outopsi. Mereka sudah membuat pernyataan" ujar Humas RSUD Rantauprapat, Doni Simamora.
Asa Ambarita (9) hanyut terbawa arus sungai bilah pada Jum,at (5/10/2018) sekitar pukul 13.00 wib.
Menurut Jhon,salah seorang tetangga depan rumah korban, peristiwa itu bermula ketika usai pulang sekolah Asa Ambarita bersama tiga temannya mandi-mandi di sungai bilah di Jalan By Pass, Rantauprapat.
Setelah mandi beberapa saat, mereka berempat akhirnya beranjak meninggalkan sungai menuju rumahnya dengan berjalan kaki.
Namun di perjalanan pulang, Asa Ambarita baru menyadari jika tas sekolahnya tertinggal di tepian sungai bilah. Ia bersama temannya pun kembali ke sungai untuk mengambil tas sekolahnya itu.
Sesampainya di sungai, Asa Ambarita bukannya mengambil tas dan langsung bergegas pulang, tetapi dia kembali masuk ke dalam sungai untuk mandi. Saat itulah, tiba-tiba tubuh kecilnya terbawa arus sungai dengan cepat.
Melihat Asa Ambarita sudah hilang terbawa arus, ketiga temannya berlari pulang ke lingkungan mereka di Jalan Pelita III Ujung untuk mengabarkan kejadian itu.
Penulis : tanjung
Editor : tagor
BACA JUGA Pulang Sekolah Mandi di Sungai Bilah, Asa Ambarita Hilang Terbawa Arus
Korban saat di evakuasi dari Sungai Bilah setelah ditemukan warga di Lingkungan Si Buaya (kiri). Korban di kamar jenazah RSUD Rantauprapat. |
Informasi yang dihimpun menyebutkan, jasad Asa Ambarita warga Jalan Pelita III Ujung itu pertama kali ditemukan oleh warga Lingkungan Si Buaya, terapung di dalam air.
Temuan itu selanjutnya dilaporkan kepada tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Labuhanbatu yang juga sedang melakukan pencarian terhadap korban di tempat lain.
" Pertama kali ditemukan oleh warga di lingkungan Si Buaya" ujar Putra salah seorang staf BPBD kepada wartawan.
Jenazah korban selanjutnya dibawa ke kamar jenazah RSUD Rantauprapat untuk dibersihkan. Ibu korban Silana Br Manalu tampak turut membersihkan jenazah anak ke duanya dari dua bersaudara itu, sambil meratap.
" Kenapa suka kali kau pergi meninggalkan mamak.Oh anak mamak yang ganteng" ujarnya meratapi kepergian putra semata wayangnya itu.
Menurut salah seorang tetangga korban yang turut mendampingi ibu korban di kamar jenazah, Asa Ambarita bersama kakak kandungnya yang duduk di bangku SMA dan ibunya sudah lama ditinggal pergi oleh ayahnya.
"Ayahnya sudah meninggal dua tahun yang lalu. Tetapi sebelum meninggal, ayah dan ibunya memang sudah bercerai" ujar Siregar seorang anggota Polri di Polres Labuhanbatu yang merupakan tetangga korban menceritakan.
Usai dibersihkan, jenazah Asa Ambarita selanjutnya dibawa pulang kerumah duka di Jalan Pelita III Ujung. Ibu kandung korban beserta keluarga menolak untuk dilakukan outopsi terhadap korban.
" Keluarga menolak korban untuk di outopsi. Mereka sudah membuat pernyataan" ujar Humas RSUD Rantauprapat, Doni Simamora.
Asa Ambarita (9) hanyut terbawa arus sungai bilah pada Jum,at (5/10/2018) sekitar pukul 13.00 wib.
Menurut Jhon,salah seorang tetangga depan rumah korban, peristiwa itu bermula ketika usai pulang sekolah Asa Ambarita bersama tiga temannya mandi-mandi di sungai bilah di Jalan By Pass, Rantauprapat.
Setelah mandi beberapa saat, mereka berempat akhirnya beranjak meninggalkan sungai menuju rumahnya dengan berjalan kaki.
Namun di perjalanan pulang, Asa Ambarita baru menyadari jika tas sekolahnya tertinggal di tepian sungai bilah. Ia bersama temannya pun kembali ke sungai untuk mengambil tas sekolahnya itu.
Sesampainya di sungai, Asa Ambarita bukannya mengambil tas dan langsung bergegas pulang, tetapi dia kembali masuk ke dalam sungai untuk mandi. Saat itulah, tiba-tiba tubuh kecilnya terbawa arus sungai dengan cepat.
Melihat Asa Ambarita sudah hilang terbawa arus, ketiga temannya berlari pulang ke lingkungan mereka di Jalan Pelita III Ujung untuk mengabarkan kejadian itu.
Penulis : tanjung
Editor : tagor
Tidak ada komentar