Banjir, Siswa SMP Negeri 1 Gotong Royong Bersihkan Lumpur di Sekolah
LINTAS PUBLIK - SIMALUNGUN, Curah hujan yang cukup deras pada pukul 01: 00 Wib dini hari, Rabu (10/10/2018) membuat banyak fasilitas umum banyak yang rusak, baik terkelupasnya badan jalan, parit yang lonsor.
Banjir juga mengenangi beberapa pemukiman warga, termasuk mengenangi beberapa ruang belajar di SMP Negeri 1 Panei Tongah, sehingga menggangu aktifitas belajar mengajar pada hari itu.
BACA JUGA Turunkan 25 Karyawan, Ini kata Manager Kebun Marjandi Banjir di Panei Tongah
Pantauan lintaspublik.com pada pukul 08:30 Wib pada saat jam belajar sekolah, beberapa siswa-siswi SMP Negeri 1 Panei Tongah yang berada di jalan Siantar - Seribudolok kecamatan Panei Tongah harus rela berkotor-kotor karena ruangan kelas mereka tergenang banjir dan banyak lumpur dilokasi sekolah yang memasuki ruang belajar..
"Ini pak mau ngepel sekolah, kena banjir tadi malam,"kata siswa yang terlihat membawa sapu dan air untuk mengepel ruang kelasnya.
Bukan saja ruang kelas, banjir juga mengenangi ruangan guru dan kepala sekolah.
BACA JUGA Sebagian Ruas Jalan Lintas Menuju Tanah Jawa Amblas
"Masuk juga banjirnya pak ke ruang guru dan kepala sekolah, inilah pak lagi bersih-bersih,"ungkap seorang ibu guru sambil menenteng sepatunya yang sudah kotor.
Pantauan lintaspublik.com, air terlihat mengenangi sekolah SMP Negeri 1 Panei Tongah sekitar lebih kurang 1 meter, dan ini terlihat beberapa bagian tembok sekolah ada batas ketinggian air, dan terlihat juga lumpur banyak mengenangi ruangan-ruangan disekolah itu, baik ruang kelas, ruangan guru, ruangan kepala sekolah, juga tempat istrahat (kantin).
"Sekitar satu meterlah pak airnya mengenangi ruangan kelas,"ungkap salah seorang pria yang juga keamanan sekolah.
Sering Banjir
Informasi yang diterima media ini, setiap datang hujan yang cukup deras wilayah Panei Tongah selalu digenangi setinggi satu meter lebih, akibatnya banyak rumah-rumah warga yang tergenang banjir, dan bahkan merusah pemukiman warga.
BACA JUGA Lingkungan Sering Banjir, Ratusan Warga Panei Tongah Demo Kebun Marjandi
Sampai saat ini terlihat belum ada solusi yang berarti, walau sudah beberapa kali ditangulangi pihak perkebunan Marjandi, banyak kerusakan bangunan warga akibat banjir ini.
"Setiap hujan jantung kami pasti da..dik..duk, karena dapat kami pastikan banjir akan melanda kepemukiman kami,:ungkap Nalim yang telah beberapa kali mengecor teras rumahnya akibat banjir, dan bahkan mesin motor miliknya saat ini tidak dapat difunsikan karena tergenang banjir.
Warga lainnya, P. boru Sinaga menjelaskan, bahwa sebelum perkebunan PTP Nuasantara 4 mengkoversi dari kebun Teh ke kebun sawit lokasi Panei Tongah tidak pernah berdampak banjir.
"Saya mohonlah kepada pihak perkebunan Marjandi alihkan kembali Sawit itu jadi tanaman Teh, sebab sudah puluhan tahun kebun teh di Marjandi tidak pernah mengirimkan banjir kerumah kami, tolong yah pak, saya mohon tolong,"katanya sambil menanggis, karena satu malam tidak dapat tidur karena kerumahnya masuk air setinggi 1 meter pada malam itu.
Penulis : tagor
Editor : tagor
Banjir juga mengenangi beberapa pemukiman warga, termasuk mengenangi beberapa ruang belajar di SMP Negeri 1 Panei Tongah, sehingga menggangu aktifitas belajar mengajar pada hari itu.
BACA JUGA Turunkan 25 Karyawan, Ini kata Manager Kebun Marjandi Banjir di Panei Tongah
Siswa SMP Negeri 1 Panei Tongah membersihkan lumpur yang mengenagi sekolahnya akibat banjir Rabu (10/10/2018). |
"Ini pak mau ngepel sekolah, kena banjir tadi malam,"kata siswa yang terlihat membawa sapu dan air untuk mengepel ruang kelasnya.
Bukan saja ruang kelas, banjir juga mengenangi ruangan guru dan kepala sekolah.
BACA JUGA Sebagian Ruas Jalan Lintas Menuju Tanah Jawa Amblas
Siswa-siswi SMP Negeri 1 Panei Tongah bergotongroyong membersihkan lumpur yang mengennagi ruangan guru dan kepala sekolah akibat banjir Rabu (10/10/2018). |
Pantauan lintaspublik.com, air terlihat mengenangi sekolah SMP Negeri 1 Panei Tongah sekitar lebih kurang 1 meter, dan ini terlihat beberapa bagian tembok sekolah ada batas ketinggian air, dan terlihat juga lumpur banyak mengenangi ruangan-ruangan disekolah itu, baik ruang kelas, ruangan guru, ruangan kepala sekolah, juga tempat istrahat (kantin).
"Sekitar satu meterlah pak airnya mengenangi ruangan kelas,"ungkap salah seorang pria yang juga keamanan sekolah.
Sering Banjir
Informasi yang diterima media ini, setiap datang hujan yang cukup deras wilayah Panei Tongah selalu digenangi setinggi satu meter lebih, akibatnya banyak rumah-rumah warga yang tergenang banjir, dan bahkan merusah pemukiman warga.
BACA JUGA Lingkungan Sering Banjir, Ratusan Warga Panei Tongah Demo Kebun Marjandi
Halaman sekolah SMP Negeri 1 Panei Tongah tampak berlumpur dan lumpur juga masuk ruangan kelas, ruangan guru dan kepala sekolah akibat banjir Rabu (10/10/2018). |
"Setiap hujan jantung kami pasti da..dik..duk, karena dapat kami pastikan banjir akan melanda kepemukiman kami,:ungkap Nalim yang telah beberapa kali mengecor teras rumahnya akibat banjir, dan bahkan mesin motor miliknya saat ini tidak dapat difunsikan karena tergenang banjir.
Warga lainnya, P. boru Sinaga menjelaskan, bahwa sebelum perkebunan PTP Nuasantara 4 mengkoversi dari kebun Teh ke kebun sawit lokasi Panei Tongah tidak pernah berdampak banjir.
"Saya mohonlah kepada pihak perkebunan Marjandi alihkan kembali Sawit itu jadi tanaman Teh, sebab sudah puluhan tahun kebun teh di Marjandi tidak pernah mengirimkan banjir kerumah kami, tolong yah pak, saya mohon tolong,"katanya sambil menanggis, karena satu malam tidak dapat tidur karena kerumahnya masuk air setinggi 1 meter pada malam itu.
Penulis : tagor
Editor : tagor
Tidak ada komentar