Fenomena Gelombang Bak Tsunami di Kolam Renang, Ini Penjelasan Pakar
LINTAS PUBLIK - SURABAYA, Fenomena gelombang bak tsunami yang terjadi di Kolam Renang Tirta Krida Lanudal Juanda juga pernah terjadi di Jepang dan Meksiko. Fenomena di Sidoarjo ini terjadi sesaat sebelum terjadi gempa dan tsunami di Palu.
Hal ini disampaikan Pakar Kebumian dan bencana dari Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS) Dr Amien Widodo. Bedanya, jika di Jepang dan Meksiko, ombak tersebut datang bersamaan dengan gempa.
"Kalau yang ada dulu di Jepang pada waktu gempa kolamnya bergerak seperti itu. Di Meksiko juga seperti itu sama, jadi memang hadirnya bersamaan dengan gempa," kata Amien di Surabaya, Selasa (2/10/2018).
Amien juga memaparkan ada beberapa perbedaan lain. Misalnya saja jarak pusat gempa yang terjadi di Jepang dan Meksiko tak jauh dari kolam renang tersebut. Sementara fenomena yang terjadi di Sidoarjo, memiliki jarak yang sangat jauh.
"Tapi kalau di sana itu dekat. Nah kalau yang ini jaraknya saja sudah tidak memungkinkan," kata Amien.
Jika memang benar fenomena ini terjadi, Amien menyarankan adanya penelitian ulang di kolam renang tersebut. Karena hal ini cukup aneh menilik dari jarak pusat gempa yang cukup jauh.
Amien juga mengatakan dari kabar yang beredar, kolam tersebut juga sempat memberi pertanda saat akan ada gempa di Aceh pada 2004 silam. Padahal, jarak Sidoarjo dan Aceh justru lebih jauh dari Sidoarjo dan Palu.
"Kalau kita sih ya kalau memang sungguhan ya harus dikaji, ya memang harus diteliti karena kan dia katanya memberitahu tahun 2004 (ada gempa) katanya begitu. Nah itu kan (jaraknya) yang di Aceh lebih jauh lagi," lanjut Amien.
Sebelumnya, sebuah video gelombang bak tsunami terekam di Kolam Renang Tirta Krida Lanudal Juanda viral, Jumat (28/9/2018), sekitar pukul 17.10 WIB.
Dalam video berdurasi 2.17 menit itu terlihat air kolam renang bergerak sendiri. Gelombang di air itu terpecah saat menghantam piggiran kolam renang. Secara kasat mata, tak ada sesuatu atau seseorang yang melakukan kontak secara fisik dengan air kolam renang.
Hanya ada satu orang yang terlihat di video. Orang itu duduk dengan kaki terendam di dalam kolam. "Baru kali ini ya Pak Iksan," ujar orang yang mem-videokan peristiwa itu.
LIHAT JUGA Kolam Renang Ada Gelombang Tsunami
sumber : detik
Hal ini disampaikan Pakar Kebumian dan bencana dari Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS) Dr Amien Widodo. Bedanya, jika di Jepang dan Meksiko, ombak tersebut datang bersamaan dengan gempa.
"Kalau yang ada dulu di Jepang pada waktu gempa kolamnya bergerak seperti itu. Di Meksiko juga seperti itu sama, jadi memang hadirnya bersamaan dengan gempa," kata Amien di Surabaya, Selasa (2/10/2018).
Foto: tangkapan layar video |
"Tapi kalau di sana itu dekat. Nah kalau yang ini jaraknya saja sudah tidak memungkinkan," kata Amien.
Jika memang benar fenomena ini terjadi, Amien menyarankan adanya penelitian ulang di kolam renang tersebut. Karena hal ini cukup aneh menilik dari jarak pusat gempa yang cukup jauh.
Amien juga mengatakan dari kabar yang beredar, kolam tersebut juga sempat memberi pertanda saat akan ada gempa di Aceh pada 2004 silam. Padahal, jarak Sidoarjo dan Aceh justru lebih jauh dari Sidoarjo dan Palu.
"Kalau kita sih ya kalau memang sungguhan ya harus dikaji, ya memang harus diteliti karena kan dia katanya memberitahu tahun 2004 (ada gempa) katanya begitu. Nah itu kan (jaraknya) yang di Aceh lebih jauh lagi," lanjut Amien.
Sebelumnya, sebuah video gelombang bak tsunami terekam di Kolam Renang Tirta Krida Lanudal Juanda viral, Jumat (28/9/2018), sekitar pukul 17.10 WIB.
Dalam video berdurasi 2.17 menit itu terlihat air kolam renang bergerak sendiri. Gelombang di air itu terpecah saat menghantam piggiran kolam renang. Secara kasat mata, tak ada sesuatu atau seseorang yang melakukan kontak secara fisik dengan air kolam renang.
Hanya ada satu orang yang terlihat di video. Orang itu duduk dengan kaki terendam di dalam kolam. "Baru kali ini ya Pak Iksan," ujar orang yang mem-videokan peristiwa itu.
LIHAT JUGA Kolam Renang Ada Gelombang Tsunami
sumber : detik
Tidak ada komentar