JK: Indonesia Tolak Bantuan dari AS untuk Gempa Donggala dan Palu
LINTAS PUBLIK - JAKARTA, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan bahwa pemerintah Indonesia menolak bantuan pasukan tanggap darurat dan militer dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk bencana gempa Donggala dan tsunami Palu di Sulawesi Tengah.
"Enggak. Kita tidak terima itu," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa, (2/10/ 2018).
Trump, dalam konferensi pers di Gedung Putih hari ini, menyampaikan belasungkawa kepada Indonesia atas gempa dan tsunami di Palu dan Donggala. Ia menyampaikan telah mengirim pasukan first responders (tanggap darurat), militer, dan tim lainnya untuk menangani dampak dari bencana.
Presiden Joko Widodo sebelumnya menyatakan bahwa pemerintah membuka pintu bagi negara lain yang ingin memberikan bantuan kepada korban gempa dan tsunami Palu dan Donggala.
Sebanyak 18 negara menawarkan bantuan untuk bencana gempa Donggala dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menyebutkan antara lain AS, Perancis, Ceko, Swiss, Norwegia, Hungaria, Turki, Uni Eropa, Australia, Korea Selatan, Arab Saudi, Qatar, Selandia Baru, Singapura, Thailand, Jepang, India, dan Cina.
sumber : tempo
"Enggak. Kita tidak terima itu," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa, (2/10/ 2018).
Trump, dalam konferensi pers di Gedung Putih hari ini, menyampaikan belasungkawa kepada Indonesia atas gempa dan tsunami di Palu dan Donggala. Ia menyampaikan telah mengirim pasukan first responders (tanggap darurat), militer, dan tim lainnya untuk menangani dampak dari bencana.
Presiden Joko Widodo sebelumnya menyatakan bahwa pemerintah membuka pintu bagi negara lain yang ingin memberikan bantuan kepada korban gempa dan tsunami Palu dan Donggala.
Sebanyak 18 negara menawarkan bantuan untuk bencana gempa Donggala dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menyebutkan antara lain AS, Perancis, Ceko, Swiss, Norwegia, Hungaria, Turki, Uni Eropa, Australia, Korea Selatan, Arab Saudi, Qatar, Selandia Baru, Singapura, Thailand, Jepang, India, dan Cina.
sumber : tempo
Tidak ada komentar