KPw BI Pematangsiantar Resmikan Pembentukan Klaster Bawang Merah di Desa Lubuk Cuik Kabupaten Batubara Tahun 2018
LINTAS PUBLIK-BATUBARA, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar melaksanakan peresmian pembentukan klaster bawang merah di Desa Lubuk Cuik, Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batubara, Selasa (16/10/ 2018).
Peresmian klaster bawang merah pada tahun ini disertai dengan acara panen demplot bawang merah yang telah dilaksanakan oleh kelompok tani binaan yaitu kelompok tani Makmur dan Abadi.
Pada program penanaman bawang merah konsumsi ini, KPw BI Pematangsiantar memberikan fasilitasi kebutuhan sarana produksi berupa bibit, pupuk, obat-obatan, serta saprodi lainnya melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI). Tidak hanya itu, KPw BI Pematangsiantar juga menggandeng tim ahli dari BPTP Provinsi Sumatera Utara dan Dinas Pertanian Kabupaten Batubara untuk memberikan pendampingan dan pelatihan kepada kelompok tani.
Selain memberikan fasilitasi berupa pemberian pelatihan dan bantuan saprodi, KPw BI Pematangsiantar juga membangun gudang pasca panen bawang merah kepada Gapoktan Suka Karya Tani yang berlokasi di Desa Lubuk Cuik yang merupakan gudang pasca panen bawang merah pertama di Kabupaten Batubara. Pembangunan gudang pasca panen ini diharapkan mampu menjadikan langkah awal dalam mewujudkan Kabupaten Batubara sebagai salah satu Sentra penghasil bawang merah baik di tingkat provinsi maupun nasional.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar, Elly Tjan menyampaikan bahwa kegiatan pengembangan klaster bawang merah ini merupakan salah satu program pengendalian inflasi dalam rangka menjaga ketahanan pangan daerah.
Bawang merah merupakan salah satu komoditas penyumbang inflasi di Sumatera Utara. Produksi bawang merah di Sumatera Utara belum mampu dalam memenuhi jumlah kebutuhan bawang merah masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan langkah yang strategis dalam meningkatkan jumlah produksi bawang merah agar ketahanan pangan di daerah dapat dicapai utamanya pada komoditas bawang merah.
Turut hadir dalam acara ini, Plt. Bupati Kabupaten Batubara, H. RM Harry Nugroho, SE, Plt. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Batubara, Ir. Ramlan Gultom, Kepala Bidang Holtikultura Kab. Batubara, Iwa Kuswara, SP.
Dalam rangkaian acara tersebut, Pemerintah Kab. Batubara menyampaikan dukungan dan apresiasinya atas program yang dilaksanakan Bank Indonesia. Pemberian bantuan pelatihan dan sarana prasarana ini diharapkan mampu meningkatkan motivasi petani dalam melaksanakan penanaman komoditas bawang merah.
Pembentukan klaster bawang merah di Desa Lubuk Cuik, Kabupaten Batubara diawali dengan Focus Grous Discussion antara Bank Indonesia, kelompok tani, Dinas Pertanian Kab. Batubara, BPTP Prov. Sumatera Utara, dan pihak terkait lainnya. Kemudian dilaksanakan pelatihan dan pemberian bantuan demplot kepada dua kelompok tani seluas 0,6 hektar dengan varietas bibit yang dilakukan penanaman adalah varietas Bima dan Manjung dengan total bibit sebesar 600 kg. Pemberian bantuan demplot ini adalah wadah fasilitasi bagi kelompok tani untuk menerapkan ilmu yang didapatkan sebelumnya dari BPTP Prov. Sumatera Utara.
Dalam menunjang pengembangan klaster bawang merah tersebut, KPw BI Pematangsiantar juga melaksanakan pembangunan gudang pasca panen bawang merah sebagai tempat/wadah bagi para petani bawang merah sebagai tempat sementara sebelum bawang merah dijual. Melalui bantuan saprodi dan gudang pasca panen diharapkan dapat menambah motivasi petani dalam menanam komoditas bawang merah sehingga inflasi dapat lebih terkendali.
Acara pengembangan ini ditutup dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Bank Indonesia Pematangsiantar dengan Pemerintah Kabupaten Batubara terkait dengan pengembangan klaster budidaya bawang merah di Desa Lubuk Cuik pada khususnya dan Kabupaten Batubara pada umumnya.
Ke depan, Bank Indonesia akan terus mendukung program pengendalian inflasi dan ketahanan pangan. Melalui kegiatan penanaman bawang merah konsumsi dan pembangunan gudang pasca panen bawang merah ini, petani diharapkan mampu meningkatkan produktivitas bawang merah di Kabupaten Batubara demi mewujudkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat.
Penulis : franki
Editor : tagor
Peresmian klaster bawang merah pada tahun ini disertai dengan acara panen demplot bawang merah yang telah dilaksanakan oleh kelompok tani binaan yaitu kelompok tani Makmur dan Abadi.
Pada program penanaman bawang merah konsumsi ini, KPw BI Pematangsiantar memberikan fasilitasi kebutuhan sarana produksi berupa bibit, pupuk, obat-obatan, serta saprodi lainnya melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI). Tidak hanya itu, KPw BI Pematangsiantar juga menggandeng tim ahli dari BPTP Provinsi Sumatera Utara dan Dinas Pertanian Kabupaten Batubara untuk memberikan pendampingan dan pelatihan kepada kelompok tani.
Selain memberikan fasilitasi berupa pemberian pelatihan dan bantuan saprodi, KPw BI Pematangsiantar juga membangun gudang pasca panen bawang merah kepada Gapoktan Suka Karya Tani yang berlokasi di Desa Lubuk Cuik yang merupakan gudang pasca panen bawang merah pertama di Kabupaten Batubara. Pembangunan gudang pasca panen ini diharapkan mampu menjadikan langkah awal dalam mewujudkan Kabupaten Batubara sebagai salah satu Sentra penghasil bawang merah baik di tingkat provinsi maupun nasional.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar, Elly Tjan menyampaikan bahwa kegiatan pengembangan klaster bawang merah ini merupakan salah satu program pengendalian inflasi dalam rangka menjaga ketahanan pangan daerah.
Bawang merah merupakan salah satu komoditas penyumbang inflasi di Sumatera Utara. Produksi bawang merah di Sumatera Utara belum mampu dalam memenuhi jumlah kebutuhan bawang merah masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan langkah yang strategis dalam meningkatkan jumlah produksi bawang merah agar ketahanan pangan di daerah dapat dicapai utamanya pada komoditas bawang merah.
Turut hadir dalam acara ini, Plt. Bupati Kabupaten Batubara, H. RM Harry Nugroho, SE, Plt. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Batubara, Ir. Ramlan Gultom, Kepala Bidang Holtikultura Kab. Batubara, Iwa Kuswara, SP.
Dalam rangkaian acara tersebut, Pemerintah Kab. Batubara menyampaikan dukungan dan apresiasinya atas program yang dilaksanakan Bank Indonesia. Pemberian bantuan pelatihan dan sarana prasarana ini diharapkan mampu meningkatkan motivasi petani dalam melaksanakan penanaman komoditas bawang merah.
Pembentukan klaster bawang merah di Desa Lubuk Cuik, Kabupaten Batubara diawali dengan Focus Grous Discussion antara Bank Indonesia, kelompok tani, Dinas Pertanian Kab. Batubara, BPTP Prov. Sumatera Utara, dan pihak terkait lainnya. Kemudian dilaksanakan pelatihan dan pemberian bantuan demplot kepada dua kelompok tani seluas 0,6 hektar dengan varietas bibit yang dilakukan penanaman adalah varietas Bima dan Manjung dengan total bibit sebesar 600 kg. Pemberian bantuan demplot ini adalah wadah fasilitasi bagi kelompok tani untuk menerapkan ilmu yang didapatkan sebelumnya dari BPTP Prov. Sumatera Utara.
Dalam menunjang pengembangan klaster bawang merah tersebut, KPw BI Pematangsiantar juga melaksanakan pembangunan gudang pasca panen bawang merah sebagai tempat/wadah bagi para petani bawang merah sebagai tempat sementara sebelum bawang merah dijual. Melalui bantuan saprodi dan gudang pasca panen diharapkan dapat menambah motivasi petani dalam menanam komoditas bawang merah sehingga inflasi dapat lebih terkendali.
Acara pengembangan ini ditutup dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Bank Indonesia Pematangsiantar dengan Pemerintah Kabupaten Batubara terkait dengan pengembangan klaster budidaya bawang merah di Desa Lubuk Cuik pada khususnya dan Kabupaten Batubara pada umumnya.
Ke depan, Bank Indonesia akan terus mendukung program pengendalian inflasi dan ketahanan pangan. Melalui kegiatan penanaman bawang merah konsumsi dan pembangunan gudang pasca panen bawang merah ini, petani diharapkan mampu meningkatkan produktivitas bawang merah di Kabupaten Batubara demi mewujudkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat.
Penulis : franki
Editor : tagor
Tidak ada komentar